Rabu, 02 Oktober 2019

Renungan hari ini: TUHAN TIDAK MENYERAHKAN KITA KE DUNIA ORANG MATI

Renungan hari ini: 

TUHAN TIDAK MENYERAHKAN KITA KE DUNIA ORANG MATI



Mazmur 16:10 (TB) “Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan" 

Psalms 16:10 (NET) "You will not abandon me to Sheol; you will not allow your faithful follower to see the Pit” 

Sebagai Pencipta, TUHAN akan terus memelihara kehidupan kita umat-Nya yang percaya. Inilah kesimpulan iman percaya Daud. Tuhan bukan hanya perlindungan, warisan dan penasihat, tetapi Tuhan juga adalah kepuasan Daud. Dan kepercayaan Daud pada Tuhan sangatlah luar biasa. Dia yakin bahwa Tuhan akan melindunginya bahkan dari kematian. Hatinya bersukacita; jiwanya bersorak-sorak; tubuhnya tenteram karena tidak ada yang bisa mengambil kesenangan yang dimiliki Daud di dalam Tuhan, bahkan kematian sekalipun. Ini adalah pernyataan yang luar biasa. 

Pada zaman Daud, orang-orang Yahudi sudah memiliki gagasan tentang kehidupan setelah kematian. Tapi ide itu belum berkembang dengan baik. Pengertian yang dalam tentang kehidupan setelah kematian datang di kemudian hari melalui Yeremia dan Yesaya. Tetapi di sini kita menemukan Daud mengatakan bahwa Tuhan tidak akan menyerahkan dia ke dunia orang mati. Pada dasarnya, yang Daud katakan adalah, “Hubungan yang aku miliki dengan Tuhan sangatlah indah. Ini adalah sesuatu yang spesial. Ini sangat berharga. Dan aku percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hubungan ini berakhir hanya karena kematian. Kematian tidak cukup kuat untuk mengambil sukacita yang aku miliki bersama Tuhan.”

Kemudian Daud menyimpulkan dengan salah satu ayat yang paling indah di seluruh Alkitab. Mazmur 16:11 – Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. Sukacita penuh dan kenikmatan senantiasa. Pikirkan sejenak tentang hal dalam hidup yang memberi kita sukacita terbesar. Hal yang membuat kita tersenyum setiap kali kita memikirkannya. Kenikmatan terbesar yang pernah kita alami, pemandangan paling indah, suara yang paling luar biasa. Daud mengatakan hal-hal itu bukanlah sukacita yang penuh. Hal-hal itu adalah yang terbaik yang dapat kita pikirkan tetapi itu bukan yang terbaik. Itu hanyalah petunjuk kecil bagi sukacita yang akan dialami oleh Daud. Mereka seperti setetes air di hadapan derasan air terjun. Dan bukan hanya itu, tetapi sukacita ini tidak akan pernah berakhir. 

Setiap kenikmatan yang kita alami saat ini hanya akan berlangsung untuk sementara waktu. Tetapi sukacita yang penuh ini berlangsung selamanya. Tidak akan ada akhirnya dan tidak akan terganggu dengan kesedihan bahkan untuk satu milidetikpun. Itulah yang Tuhan siapkan bagi Daud. Dan itu hanya dapat ditemukan di hadapan Allah dan di sebelah kanan Allah. Sukacita dan kenikmatan tak terbatas. Daud berkata, “Ini milikku!”

Namun, ada satu masalah dengan Mazmur ini. Beberapa dari kita mungkin sudah menyadarinya. Masalahnya terletak pada ayat 10. Daud yakin bahwa kematian tidak akan memisahkan Allah dan Daud. Tuhan tidak akan membiarkan Daud ke dunia orang mati dan membiarkan orang kudus melihat kebinasaan. Tetapi kita tahu bahwa Daud mati. Daud meninggal dan digantikan oleh putranya, Salomo. Jadi bagaimana dia bisa dengan yakin menyatakan bahwa dia tidak akan melihat kebinasaan?  Daud mungkin tidak menyadarinya ketika dia menulis Mazmur ini tetapi dia sebenarnya sedang bernubuat tentang Anak Daud yang akan menaklukkan maut. Dengarkan apa yang dikatakan Petrus beberapa ratus tahun kemudian (Kis. 2:25-32). Karen itu, teruslah yakin bahwa TUHAN akan memelihara hidup kita hingga akhir hidup kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...