Sabtu, 29 Agustus 2020

KOTBAH MINGGU XII SETELAH TRINITATIS Minggu, 30 Agustus 2020 “MENANG ATAS KUASA KEGELAPAN (OCCULTISME)”

 KOTBAH MINGGU XII SETELAH TRINITATIS

Minggu, 30 Agustus 2020

 

“MENANG ATAS KUASA KEGELAPAN (OCCULTISME)”

Kotbah: Ulangan 18:9-14 Bacaan: Kisah 19:13-24




 

Minggu ini kita memasuki Minggu Keduabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Menang atas Kuasa Kegelapan (Occultisme)”. Kepercayaan atas kuasa kegelapan ini sudah ada sejak jaman Perjanjial Lama. Kepercayaan ini pun masih ada dalam kehidupan umat manusia. Masih banyak umat percaya yang masih meyakini kuasa kegelapan ini. Kuasa kegelapan sering disebut dengan istilah “Okultisme” (Occult = gaib, gelap, tersembunyi, tidak tampak oleh mata, misterius.) 

 

Occultisme ini adalah ajaran yang mempercayai adanya kekuatan gaib yang tersembunyi dalam benda-benda atau roh/arwah. Kuasa kegelapan ini lebih condong kita temui dalam pemikiran orang timur. Paradigma (pola pikir) orang timur meyakini bahwa dunia dihuni oleh manusia dan roh. Roh itu bisa berintervensi dalam kehidupan nyata sekarang. Jika seorang anak tiba-tiba sakit demam, orangtuanya bisa mencurigai kalau anaknya tidak bisa sembuh karena buang air di tempat-tempat keramat tanpa “minta izin”, dan dibawa ke dukun. Ini adalah pola pikir yang tidak masuk logika tapi banyak dipercaya orang. Pola pikir seperti ini sulit diterima oleh orang barat. Karena paradigma (pola pikir) orang barat meyakini bahwa dunia dihuni oleh manusia saja, roh tidak bisa berintervensi dalam kehidupan nyata sekarang.

 

Jika kita melihat pemahaman jemaat atas kuasa kegelapan ini maka kita akan menemukan paradigma jemaat bahwa dunia ini dihuni oleh dua mahluk. Manusia dan roh-roh – diakses lewat datu/dukun, chanyang-  bisa berintervensi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kuasa kegelapan itu bisa mendatangkan sakit; memberi kekayaan, memberi jabatan, bahkan meramal masa depan/menerawang (Im. 19,26,31, 2 Raj. 17:17, 2 Raj. 21:6).

 

Setiap orang yang meminta pertolongan pada kuasa kegelapan pasti akan selalu ada tumbalnya. Teks Matius 10:16, sering disalahartikan, karena hanya membaca ayat 16b “hendaklah kamu cerdik seperti ular, dan  tulus seperti merpati” ayat ini digunakan sebagai alibi bahwa pergi ke dukun untuk mengobati penyakit adalah tindakan cerdik, tetapi mereka tidak membaca ayat 16a berbicara tentang “Lihat Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular tulus seperti merpati”ayat ini menjelaskan jika kita menginjili harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, karena menginjili membutuhkan strategi dan pendekatan dengan situasi setempat. 

 

Timbul pertanyaan kita sekarang, mengapa manusia masih membutuhkan dan menggunakan kuasa kegelapan? Ada banyak faktor-faktor penyebab orang menggunakan kuasa kegelapan, seperti:

· Karena ingin cepat mendapatkan kekayaan/status

· Karena ingin mendapatkan jabatan

· Karena ingin agar usahanya aman dan lancar

· Karena ingin mengetahui masa depan/nasibnya

· Karena ingin mendapatkan kesembuhan 

 

Banyak pihak yang meyakini, hampir tak ada satu pejabat tinggi negara Indonesia yang berhasil menaiki tangga kekuasaan tanpa bantuan dukun. Bahkan praktik pedukunan dalam wujud santet ikut mewarnai dan menjadi bagian  dari pertarungan. 

 

Jika kita telisik lebih dalam, darimanakah pintu masuk kuasa kegelapan itu kepada manusia? Kita bisa lihat beberapa pintu masuk kuasa kegelapan itu kepada manusia, seperti:

Ø  Saat dalam kandungan, ibu minum dan makan makanan dari dukun.

Ø  Saat anak lahir, pemberian nama dengan mandi air yang sudah dimantera.

Ø  Sakit waktu kecil diobati dukun.

Ø  Saat anak mulai besar, dengan menggantungkan jimat-jimat di leher atau dipergelangan tangan supaya selamat-selamat.

Ø  Saat anak mulai sekolah.

Ø  Saat dewasa, untuk mencari jodoh dan pekerjaan.

Ø  Saat berumah tangga, upacara ritual.

Ø  Dalam perjuangan hidup untuk jabatan, usaha, agar atasan berbelas kasihan.

Ø  Saat meninggal, menaruh garam dalam peti mati 

Ø  Berziarah ke kuburan dan memberi sesajen dan meminta sesuatu ke roh yang sudah mati.

 

Jika kita mengamati orang-orang yang menggunakan kuasa kegelapan ini, maka kita akan bisa melihat gejala-gejala orang yang ada hubungan dengan kuasa gelap, seperti:

o   Malas ke gereja

o   Malas baca Kitab Suci, karena firman Tuhan mengganggu roh-roh jahat.

o   Gampang emosi/emosi yang tidak terkendali

o   Gelisah, Tidak tenang

o   Ketakutan yang berlebihan

o   Berpikir negatip selalu

 

Jika seorang ingin dilepaskan dari kuasa roh jahat, tetap sarankan mereka untuk berobat ke dokter, jika dokter tidak menemukan penyakitnya, mereka bisa dilayani, dengan cara mencari pintu masuknya, jika pernah ke dukun harus diputuskan dan dibatalkan hubungannya secara rohani. Orang yang pernah kesurupun bisa kesurupan lagi karena masih ada pintu masuknya, dan pintu masuknya ini harus diputuskan secara roahni supaya pintu masuknya tertutup. 

 

Jika kita berada dalam kuasa kegelapan maka hidup kita akan dipenuhi kutukan TUHAN. Jenis-jenis kutuk yang akan diterima manusia jika berada dalam kuasa kegelapan adalah:

o   Usahanya tidak pernah  berhasil/gagal terus 

o   Sakit penyakit 

o   Kekalahan dalam hidup 

o   Kebutaan/kegilaan 

o   Berjerih payah tapi orang lain menikmati, korban penipuan 

o   Anak-anak ditawan (narkoba)

o   Dipermalukan 

o   Menjadi ekor bukan menjadi kepala 

 

Akibat jika kita berada dalam kuasa kegelapan adalah:

o   menghambat pertumbuhan rohani

o   hidup rohani jadi suam-suam kuku

o   Menghambat kedekatan dengan Tuhan

o   Mengalami kutuk kegagalan ekonomi atau kemiskinan, sakit-penyakit, meninggal muda dls.  

 

Apa yang harus kita lakukan jika kita berada dalam kuasa kegelapan itu?

 

Pertama, bongkarlah dosa kuasa kegelapan itu (Ul. 18:9-13, Ul. 28:15 dst; 2 Taw. 33:1-6).

Kedua, lakukan pengakuan dosa (Mzm. 32:1-4, Yes. 43:25, 1 Yoh. 1:9, 1 Tim. 1:3. 

Ketiga, mintalah pelayanan pemutusan hubungan dengan kuasa gelap dan garis kutuk (Kis. 9, Kel.  20:2-4, Mat. 12:43-45, Luk. 10:19).

Keempat, segera musnahkan benda-benda yang berhubungan dengan kuasa kegelapan.

Kelima, segera mengundang Yesus secara pribadi dalam hati dan pikiran kita (Mat. 12:43-45, Ef. 2:2,Why. 3:20, Yoh. 1:12, 1 Yoh. 4:4, Mrk 16:17). Karena itu, hindarilah hidup kita dari kuasa kegelapan tetapi marilah kita hidup dalam terang Ilahi di dalam Yesus Kristus. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...