Selasa, 12 Januari 2021

Renungan hari ini: “ANAK DOMBA ALLAH” (Yohanes 1:29B)

 Renungan hari ini:

 

“ANAK DOMBA ALLAH”




 

Yohanes 1:29B (TB)  "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia"

 

John 1:29B (NET) “Look, the Lamb of God who takes away the sin of the world!"

 

Mengapa Yohanes menyebut Yesus Kristus dengan sebutan “Anak domba Allah”?

 

Istilah “Anak domba Allah” untuk Sang Mesias adalah istilah yang erat kaitannya dengan domba Paskah. Istilah ini menjadi tanda kelepasan manusia dari maut. Bandingkan dengan darah anak domba yang diusapkan pada ambang dan kedua tiang pintu, sehingga Israel terpelihara dari kebinasaan (Kel. 12:23). Yesus sebagai Anak domba menawarkan jalan keluar dari kematian (kebinasaan) dan membuka jalan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Melalui korban Anak domba, kasih Allah dinyatakan dan dimeteraikan. Hanya kasih Allah, yang tampak dari kedatangan dan pengorbanan Anak domba, yang dapat menyucikan hati manusia berdosa. Anak domba Allah juga menggambarkan penderitaan Hamba Tuhan, Anak domba Paskah, domba yang dihantar ke pembantaian. Ia yang menghapus dosa-dosa dunia (1Kor. 5:7; Why. 5:6.9).

 

“Lihatlah, Anak domba Allah” merupakan seruan keselamatan yang begitu agung. Lihatlah kepada Dia yang mengambil dosa kita demi memurnikan kita. Yesus datang untuk menyelamatkan umat-Nya di dalam dunia. Dia datang untuk menghapus dosa dunia. Kemurnian-Nya, kekudusan-Nya, keadaan-Nya yang tanpa cacat, membuat Dia menjadi satu-satunya yang sanggup menjadi penebus bagi umat manusia.

 

Yesus Anak Domba Allah berarti Dialah yang menghapus dosa dunia. Kalau kita mengerti hal ini dan renungkan, hal ini akan sangat melegakan. Yohanes Pembaptis menekankan bahwa Yesus adalah satu-satunya yang bisa menghapus dosa dunia. Anak domba merujuk kepada korban di dalam perjanjian lama. Orang Israel membawa anak domba yang tidak bercela, tidak ada cacatnya. Tetapi kita sekarang mengerti bahwa darah domba tidak bisa menghapus dosa manusia. Bagaimana darah binatang itu bisa menghapus dosa manusia? Sebenarnya perjanjian lama ingin menyatakan hal ini sebagai bayang-bayang yang menuju kepada Kristus.

 

Kristus adalah satu-satunya pribadi yang sempurna dan tidak bercela. Bagaimana bisa Yesus tidak berdosa? Bukankah semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah.  Dosa masuk melalui satu orang dan semua manusia berdosa dan mengalami kematian, karena upah dosa adalah mati. Kalau Yesus berdosa juga maka tidak mungkin dia yang berdosa itu menghapus dosa orang yang lain. Karena itu, yakinlah bahwa Yesus sebagai Anak Domba ALLAH adalah TUHAN yang berkuasa untuk menghapus dosa kita semuanya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...