Rabu, 26 Agustus 2020

Renungan hari ini: AKU HIDUP OLEH PERTOLONGAN ALLAH

 Renungan hari ini:

 

AKU HIDUP OLEH PERTOLONGAN ALLAH




 

Kisah Para Rasul 26:22a (TB) "Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar"

 

Acts 26:22a (NET) "I have experienced help from God to this day, and so I stand testifying to both small and great”

 

Pernyataan Paulus ini diungkapkannya saat menghadapi masa sulit tat kala ditangkap dan dibawa ke hadapan Raja Agripa, karena tuntutan orang-orang yang keberatan terhadap kesaksiannya mengenai Yesus. Paulus sadar, dirinya dahulu seorang pendosa. Kesadarannya akan kesalahannya di masa lalu itu, membuat ia memakai kesempatan pembelaan tersebut untuk bersaksi. Ia menceritakan kepada Raja Agripa bagaimana Allah telah menolong hidupnya. Tak disangka, kesaksian Paulus itu hampir dapat membuat Raja Agripa percaya kepada Yesus (ay. 28). Hal itu dapat terjadi karena Paulus memiliki kesadaran diri: dulu ia pendosa, tetapi Allah mengampuninya dan kini memakainya untuk bersaksi, termasuk kepada Raja Agripa. 

  
Raja Agripa adalah cucu dari Herodes Agung yang mati ditampar oleh malaikat (Kis. 12:21-22) setelah memvonis mati Yakobus dan beberapa regu pemberita Injil dipenjarakan, kamariannya tragis karena meninggal saat berpidato. Agripa  diberi wewenang untuk menjadi penguasa atas Palestina. Paulus ditangkap oleh kaum Yahudi di Bait Allah dengan tuduhan menghasut kaum Yahudi dan menyelewengkan ajaran Yahudi mengenai Taurat dan Hukum Musa. Dalam pembelaannya dihadapan Agripa bahwa pemberitaan Paulus tidak pernah menyimpang dari ajaran dari para nabi dan hukum Taurat. Justru agumentasinya bahwa Yesus Kristus yang diberitakannya adalah pemenuhan dari Taurat dan nubuatan nabi-nabi.

 

Pernyataan Paulus ini menyadarkan kita saat ini. Timbul pertanyaa “Siapa kita?” Pertanyaan ini menantang kita untuk menyadari diri kita; menyadari keberadaan kita. Jika kita sadar bahwa hidup kita telah dipelihara dan dipanggil Allah menjadi rekan sekerja-Nya, maka harusnya kita berbuat kebaikan. Jika kita sadar bahwa kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya, kita tentu tidak akan melukai hati-Nya, bukan? Karena itu, sikap sadar diri menolong kita melakukan hal yang menyukakan hati Allah.  (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...