Jumat, 31 Desember 2021

KOTBAH TAHUN BARU Sabtu, 1 Januari 2022 TUHAN ADALAH ALFA DAN OMEGA DEBATA DO NAPARJOLO DOHOT NA PARPUDI (Wahyu 21:1-6a)

 KOTBAH TAHUN BARU

Sabtu, 1 Januari 2022

 

TUHAN ADALAH ALFA DAN OMEGA

DEBATA DO NAPARJOLO DOHOT NA PARPUDI

Kotbah: Wahyu 21:1-6a    Bacaan Alkitab: Pengkotbah 3:1-13




 

Selamat Tahun Baru 2022 bagi kita semua!

 

Hari ini kita telah memasuki Tahun Baru 2022. Patutlah kita bersyukur dan berterimakasih buat TUHAN ALLAH BAPA yang memberikan kesempatan bagi kita memulai pejiarahan iman kita pada Tahun Baru ini. Tentu kita harus terus mengandalkan TUHAN dalam menjalani hari-hari kita dari awal hingga akhirnya.

 

Pada Ibadah Tahun Baru 2022 ini kita akan menekankan tema kotbah pada “TUHAN adalah Alfa dan Omega”. Tema ini hendak mengajarkan kepada kita bahwa TUHANlah yang memberikan awal bagi kita memasuki Tahun Baru 2022, dan TUHANlah kitanya menyertai kita hingga akhir dari Tahun 2022 ini dengan baik.

 

Alfa dan Omega adalah dua huruf di dalam bahasa hellenika atau bahasa Yunani, Alfa (α) adalah huruf pertama dan Omega (ω)  adalah huruf terakhir dari alfabetikal huruf-huruf Yunani. Di dalam Alkitab Tuhan Yesus menyebut diri-Nya dalam penglihatan Yohanes sebagai Alfa dan Omega, yakni suatu pribadi yang ada, sudah ada, dan akan datang. Bahkan Tuhan Yesus juga mengambil pengertian literral yakni Ia adalah Yang Awal dan Yang Akhir. ALFA - OMEGA adalah Proklamasi Kristus tentang diri-Nya (Wahyu 1:8, 17; 21:6). Alfa-Omega adalah istilah teologis yang berarti 'awal' dan “akhir” dan juga yang menyebabkan. Dan itu merujuk kepada eksistensi Allah kita yang kekal.

 

Alfa dan arti omega berasal dari bahasa Yunani. Ini bukan merupakan suatu kalimat, akan tetapi ini adalah huruf awalan dan akhiran untuk kata Yesus Kristus. Alfa dan arti omega sendiri terdapat di dalam Alitab “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir” (Whu. 1:17) Kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes, murid Yesus, memuat banyak kata alfa dan arti omega. Selain alfa dan arti omega, awal dan akhir sering ditulis bersebelahan dengan kata alfa dan arti omega. Sebenarnya apa tujuan Tuhan menyebut diri-Nya sebagai alfa dan arti omega?

 

Kata alfa dan arti omega berasal dari Alkitab. Di dalam Alkitab disebutkan kata alfa dan arti omega berkali-kali. Terutama di kitab Wahyu. “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali” (Why. 2:8) “Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan dalam Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan” (Why. 21:6) “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Why. 22:13).

 

Timbul pertanyaan kita sekarang, apakah makna Alfa dan arti Omega itu?

 

Pertama, Yesus adalah Sang Kreator. Di dalam proklamasi Tuhan Yesus sebagai Alfa dan Omega, Ia mau menyatakan keterlibatan-Nya pada kreasi alam semesta. Yohanes 1:1-3 & 14 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan… – Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

 

Yesus Kristus Sang Firman yang telah mengambil rupa seorang manusia itu adalah Sang Pencipta yang telah ada sejak sebelum dunia dijadikan. Ia mengambil bagian dalam proses penciptaan alam semesta. Bahkan Kejadian 1:1 menyatakan bahwa alam semesta ini di jadikan melalui Firman (Yesus Kristus). Selain itu, di dalam Perjanjian Lama, penyebutan Awal dan Akhir adalah suatu penyebutan yang terasosiasi pada Sang Allah yang Menciptakan dunia. Oleh sebab itu pada saat Tuhan Yesus menyatakan diri sebagai Alfa dan Omega, Ia sedang memproklamirkan diri sebagai Sang Pencipta Alam Semesta dan konsekuensi logisnya adalah bahwa Ia Allah itu sendiri.

 

Kedua, Yesus Kristus adalah Kekal. Pengucapan Yesus bahwa Ia adalah Alfa dan Omega juga menunjukkan bahwa Ia adalah Yang Kekal itu sendiri. Ia bukanlah pribadi yang memiliki awal dan akhir, bukan sesuatu yang dicipta dan tidak memiliki batas waktu. Alfa dan Omega merupakan kata pertama dan terakhir dalam bahasa Yunani yang mewakili permulaan dan akhir dalam siklus yang tidak terputus.

 

Pada saat Yesus bertanya-jawab dengan orang-orang Yahudi Ia memperkenalkan diri sebagai “Yang Terdahulu”. Yohanes 8:56-58 “Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita. Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham? Kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu,sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Klaim Yesus bahwa Ia telah ada sebelum Abraham sekalipun memancing kemarahan orang Yahudi, tetapi Ia mengungkapkan satu kebenaran Kitab Suci yang tidak pernah dimengerti oleh mereka (Yoh. 5:39-40).

 

Ketiga, Yesus Adalah Raja. Perkataan Alfa dan Omega (Awal dan Akhir) di dalam Kitab Perjanjian Lama menyiratkan semua kisah tentang Raja Israel. Kitab 1Tawarikh 29:29 dan 2 Tawarikh 35 menceritakan tentang pemuatan kisah awal dan akhir Raja Daud dan Raja Yosia sebagai bayang-bayang Kristus di kemudian hari. Yesaya 44:6 juga menyebutkan bahwa Allah menggunakan istilah Raja Israel untuk menyatakan diri-Nya sebagai Awal dan Terkemudian. Pada saat Yesus mengatakan bahwa Dia Alfa dan Omega, Ia juga memaksudkan bahwa Ia sendiri adalah Raja yang memerintah pada awal dunia diciptakan dan pada akhir zaman, dimana bumi yang baru itu hadir bersama kedatangan-Nya.

 

Keempat, Yesus adalah penggenapan isi Kitab Suci. Kitab Suci dimulai dengan kisah penciptaan dunia dimana Kristus turut di dalamnya (Kej. 1), dan diakhiri dengan penciptaan langit dan bumi yang baru dimana Kristus sebagai Raja-Nya (Why. 21). Alfa dan Omega berarti bahwa Yesuslah kegenapan seluruh isi kitab suci, Ia yang memulai dan Ia yang menyelesaikan, Ia adalah awal dari segala sesuatu dan di dalam Dia juga segala sesuatu berakhir bagi yang tidak percaya berakhir pada hukuman tetapi bagi yang mengikuti-Nya dengan setia dan melakukan kehendak-Nya akan di selamatkan.

 

RENUNGAN

 

Sebagai Yang Awal, Dia adalah Pencipta segala sesuatu, seluruh alam dan semua isinya. Injil Yohanes menjelaskan status Yesus sebagai Yang Awal. “Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yoh. 1:2-3).

 

Sebagai Yang Akhir, Dia akan mengakhiri dunia yang rusak karena dosa, dan mendatangkan langit baru dan bumi baru. Yohanes dalam wahyunya melihat langit dan bumi yang baru turun dari langit, lalu mendengar suara yang berkata bahwa “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir” (Why. 21:6). Nubuat Yesaya tentang Allah Israel, menurut Yohanes sudah digenapi dalam Yesus Kristus. Sebab itu, umat Kristen memandang Yesus sebagai yang datang dari Allah, bahkan Yesus adalah Allah sendiri yang datang ke dunia dalam wujud manusia. Dalam istilah Yohanes, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Yoh. 1:14) Karena itu, mari memulai derap langkah kita memasuki dan menjalani 2022 hingga pada akhirnya dengan keyakinan bahwa TUHAN adalah Alfa dan Omega. (rsnh)

 

Selamat Tahun Baru 2022

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...