Renungan hari ini:
“KAMU ADALAH TERANG DUNIA”
Matius 5:14 (TB) "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi"
Matthew 5:14 (NET) "You are the light of the world. A city located on a hill cannot be hidden"
Perintah ini adalah miliki semua orang percaya. Yang menjadi terang itu adalah semua orang yang mengikut Yesus. Kita harus menjadi terang di tengah-tengah kehidupan kita masing-masing. Gereja tidak dapat bercahaya sendiri-sendiri. Gereja harus bercahaya secara serempak melalui warga jemaatnya. Gereja bukanlah sebuah entitas yang terpisah dari anggota-anggotanya. Dengan kata lain, seandainya kita tidak bersinar, maka bagaimana gereja akan bersinar, kecuali kita semuanya bersinar? Karena kitalah yang membentuk gereja.
Gereja bukan hanya seorang pendeta; tak ada gunanya memiliki hanya seorang pendeta yang bersinar di gereja. Bukan berarti tidak ada gunanya sama sekali, tetapi itu jauh dari cukup. Jika sebuah gereja sama dengan seorang pendeta, maka itu tidak menjadi masalah, biarkan pendeta itu yang bersinar. Anggota lain tidak perlu kuatir. Namun sebuah gereja bukanlah sekedar seorang pendeta. Seorang pendeta hanyalah sebagian kecil dari gereja. Kitalah yang membentuk gereja Kristus. Kalau kita tidak bersinar, gereja pun tidak bersinar. Jadi jangan mencoba mengelakkan tanggung jawab ke orang lain dengan berkata, “Dialah gereja. Biarkan ia yang bersinar. Saatku belum lagi tiba. Suatu hari nanti saya akan bersinar, tapi tidak sekarang.” Tidak seperti itu! Kita adalah terang sejak saat kita mengenal Tuhan. Kita telah dinyalakan oleh api ilahi-Nya. Kita adalah cahaya sejak saat itu. Kita mau tidak mau akan bersinar. Fungsi kitalah untuk bersinar, kecuali tentu saja, jika terang Allah tidak ada di dalam diri kita.
Alasan (mengapa tugas untuk menjadi terang diserahkan kepada kita) adalah karena Israel (dan kita harus sangat hati-hati dalam hal ini), seperti disebutkan para nabi PL, “Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain.” Orang-orang Yahudi, sayangnya memiliki reputasi yang sangat buruk. Jika anda mengaku bahwa anda ‘Yahudi’, maka di banyak belahan bumi, pada umumnya anda akan dianggap kikir, pelit dan banyak hal semacamnya, seperti curang, licik dan yang serupa. Bagaimana kata “Yahudi” bisa sama dengan segala macam hal tersebut?
Apa arti “Kristen” di benak banyak orang? Jika kita melihat sejarah awal Gereja, sebutan “Kristen” bahkan menyebabkan seorang kaisar yang ingkar agama, Yulius, seorang yang amat sangat aneh, pun mengagumi orang-orang Kristen. Meskipun ia membencinya, tetapi dia mau tidak mau mengagumi mereka. Orang-orang Kristen dikenal baik di semua komunitas sesuai dengan cara hidup mereka. Ketika orang-orang Kristen sekarat karena wabah penyakit, orang-orang Kristen yang lain tidak akan meninggalkan mereka dan tetap tinggal bersama orang tersebut, hingga mereka sendiri tertular wabah dan meninggal. Bukan saja mereka mengunjungi sesama umat yang sakit, mereka juga mengunjungi orang-orang kafir yang sakit. Saat tak seorang pun menginginkan orang-orang sakit itu – bahkan keluarga mereka sendiri membuang mereka ke jalan-jalan supaya mereka mati di jalanan – orang-orang Kristen pergi mengunjungi mereka, sampai mereka sendiri menjadi sakit dan mati. Orang-orang non-kristen berkata, “Kasih sayang seperti itu tak pernah kami lihat! Kita tidak mengerti. Setiap orang ingin menyelamatkan dirinya sendiri, namun orang-orang ini menyerahkan hidup mereka untuk orang lain. Kita tidak memahami itu.” Karena itu, teruslah bersinar di dalam perjalanan kehidupan kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN