Kamis, 23 Juli 2020

Renungan hari ini: KITA MENERIMA ROH DARI ALLAH

Renungan hari ini:

KITA MENERIMA ROH DARI ALLAH



1 Korintus 2:12 (TB) "Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita"

1 Corinthians 2:12 (NET) "Now we have not received the spirit of the world, but the Spirit who is from God, so that we may know the things that are freely given to us by God”

Roh yang kita miliki sekarang berasal dari ALLAH bukan dari dunia ini. Allah Bapa menghembuskan Roh ke dalam diri manusia, lalu jadilah manusia sebagai ciptaan yang berohani. Anak Allah memberikan hembusan kepada manusia dengan berkata “Terimalah Roh Kudus.”  Tak lama kemudian setelah itu Yesus naik ke sorga. Mereka berdoa selama sepuluh hari di Yerusalem dan turunlah Roh Kudus seperti janji yang sudah diberikan oleh Anak, Oknum Allah yang kedua. Selain itu tidak ada orang lain, baik nabi, rasul, bapa gereja atau pendeta yang boleh memberi hembusan dan menyuruh orang menerima Roh Kudus. 

Hal yang dilakukan oleh orang-orang seperti Benny Hinn dan yang lainnya, yang berperan seolah-olah dirinya adalah Allah, merupakan perbuatan yang sangat salah dan tidak memiliki dasar Alkitab. Sejak abad pertama sampai sekarang, dari sesudah Tuhan Yesus mengatakan hal tersebut, tidak ada seorang rasul, penginjil, bapa gereja, atau tokoh di dalam sejarah kekristenan yang boleh memberikan hembusan tersebut sambil berkata, “Kamu menerima Roh Kudus.” 

Roh Kudus datang dari Bapa dan dari Anak, Oknum Pertama berjanji untuk memberikan Anak-Nya yang suci dan tunggal itu, serta mengirim Roh Kudus ke dalam dunia. Lalu, Yesus turun ke dalam dunia. Dan Roh Kudus pun dijanjikan oleh Bapa dan Anak untuk menjadi Pendamping, Penghibur yang agung bagi gereja. Itulah sebabnya Bapa memberi hembusan, Anak juga memberi hembusan. Yang dihembuskan itu adalah lambang atau kuasa, di mana Roh dijanjikan akan datang kepada manusia. Selain Oknum Allah yang kedua ini, tidak lagi seorang pun yang boleh memberi hembusan sambil berkata, “Kamu menerima Roh Kudus.”  Barangsiapa melakukan hal itu, seolah-olah dia telah berperan sebagai Bapa atau Anak. Hal seperti itu tidak terdapat dalam Kitab Suci. 

Kita tidak berhak berperan sebagai Tuhan Allah. Memang mungkin kelihatannya berkuasa, apalagi jikalau diikuti dengan gejala-gejala atau fenomena-fenomena, seperti orang terjatuh, dsbnya. Hal sedemikian tidak pernah terjadi satu kali pun di dalam Kitab Suci. Oleh sebab itu, janganlah kita terlalu cepat menduga bahwa orang yang berkhotbah tentang Roh Kudus atau yang sedang memberikan pengalaman tentang Roh Kudus, pasti sudah mengerti Roh Kudus, atau sudah memiliki Roh Kudus. Jikalau kita tidak belajar dan tidak mengerti akan prinsip Alkitab, sesungguhnya dia sedang mengacaukan gereja dengan kesalahannya dalam pengenalan terhadap Roh Kudus yang sejati. Akibatnya, banyak orang akan tertipu, berada di dalam suasana yang kelihatannya seperti mengalami pekerjaan Roh Kudus, padahal tidak didukung dengan bukti buah Roh Kudus. 

Bapa memberi hembusan ketika Dia mencipta. Yesus memberi hembusan setelah Dia bangkit. Selama ini merupakan suatu janji, suatu tindakan yang memberi pengharapan bahwa Roh Kudus akan turun. Kita harus selalu ingat, yang memberi hembusan adalah Oknum Pertama (Allah Bapa) dan Oknum Kedua (Allah Anak). Selain itu tidak ada oknum lain yang boleh memberi hembusan untuk mengaruniakan Roh Kudus. 

Jika kita memperhatikan Kis. 1:4-5, “tidak lama lagi” atau “beberapa hari kemudian, kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Dan Kis.1:6-8 : “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”  Yesus tidak pernah memberikan indikasi, bahwa barangsiapa menerima Roh Kudus, dia akan muntah-muntah atau setiap orang yang menerima Roh Kudus, pasti mempunyai karunia lidah atau barangsiapa menerima Roh Kudus, dia akan mengalami gejala metafisika atau supra natural. Tidak! Melainkan dia akan menerima kuasa, menjadi saksi Kristus, mengabarkan Injil sampai ke ujung bumi. 

Bagian ini dengan jelas mengatakan, kalau Roh Kudus turun, Dia langsung memberikan kekuatan, keberanian, dan penerobosan. Sehingga iman itu tidak lagi untuk diri sendiri, melainkan dibagi-bagikan kepada orang lain. Dan berita yang mereka sampaikan hingga ke ujung bumi, juga bukan tentang Roh Kudus, melainkan tentang Injil Yesus Kristus. Karena itu, jangan sembarangan menerima roh, tetapi terimalah Roh itu dari Allah. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...