Minggu, 22 Maret 2020

Renungan hari ini: TUHAN ADA DI ANTARA KITA

Renungan hari ini:

TUHAN ADA DI ANTARA KITA



Yeremia 14:9b (TB) "Tetapi Engkau ada di antara kami, ya TUHAN, dan nama-Mu diserukan di atas kami; janganlah tinggalkan kami!" 

Jeremiah 14:9b (NET) "You are indeed with us, and we belong to you. Do not abandon us!”

Menghadapi pandemik Covid 19 saat ini satu-satunya harapan kita adalah TUHAN ada di antara kita dan jangan meninggalkan kita. TUHAN berada di antara kita dalam menghadapi virus yang mematikan ini asal kita tetap setia kepada-Nya dan mau tunduk pada aturan yang ditetapkan-Nya melalui pemerintah dan pemimpin Gereja kita masing-masing. Pandemik Covid 19 akan bisa kita atasi jika secara bersama-sama kita berada dan tinggal di rumah menjaga kesehatan keluarga kita dan pola hidup sehat dan bersih serta menghindari keramaian. Tentu kita masih punya harapan bahwa ketika TUHAN berada di antara kita maka malaikat-Nya akan mengawal kita dari kuasa kejahatan termasuk kuasa virus Corona ini.

Yeremia hadir di tengah-tengah pergumulan umat Tuhan, bangsa Israel yang sedang dalam keadaan yang tidak enak, susah, penuh penderitaan dan kesulitan. Suasana yang menyakitkan dan sama sekali tidak memberikan kenikmatan, rasa aman, kedamaian dan sebagainya; sebaliknya penderitaan silih berganti, kesusahan saling berguling-guling tak kunjung padam, yang membawa semua umat Tuhan menjalani mati tak mau, namun hidup segan. Panas tidak dingin juga tidak, lebih tepat suasana suam-suam dan “meriang”. Raut muka yang penuh dengan kesuraman dan air mata yang terus mengalir, tangan kaki tak tahu mau melangkah ke mana dan mengerjakan apa? Di mana-mana yang tampak kasat mata hanya kekeringan dan kekeringan! Binatang dan tumbuh-tumbuhan sudah kering kerontang ditengah-tengah manusia yang masih setengah hidup dan setengah mati! 

Pengakuan bangsa Israel yang mengatakan “Aku orang berdosa””Aku orang yang telah melakukan kesalahan” Titik! Dan tidak berprasangka terhadap Engkau… Pada hal Engkau ada ditengah-tengah kami!  “Engkau ada di antara kami, ya Tuhan, janganlah tinggalkan kami! Itulah yang kami katakan, seruan dan jeritan kami kepada-Mu, ya Allah: “Jangan tinggalkan kami!” 

Apakah ada di benak kita bahwa memang Tuhan pernah meninggalkan kita atau kita yang meninggalkan Tuhan? Di sini jelas sekali bahwa dosa itulah yang membuat kita merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita; karena kita tidak penah mau mendengarkan suara dan panggilan-Nya. “Jangan tinggalkan kami!” sebagai wujud teriakan minta tolong karena sudah tidak berdaya dan tidak mampu lagi menjalani hidup ini. Yeremia bersama umat Israel berseru dengan suara nyaring, “Tuhan jangan tinggalkan kami!” 

Mengapa umat Israel berseru agar Tuhan jangan meninggalkan mereka? Karena di sana masih ada harapan. Pengharapan itu yang membuat mereka meihat jauh ke depan walaupun mereka ada di tengah-tengah penderitaan yang amat sangat. Pengharapan itu yang menolong mereka untuk bangkit dari kesengsaraan dan penderitaan hidup mereka. Pengharapan itu yang memapukan mereka menatap ke masa depan yang jauh lebih enak dan nyaman, penuh kasih dan damai sejahtera, kemakmuran dan berkat-berkat Allah dinikmati. 

Adakah pengharapan yang masih tampak dan dapat kita lihat dalam menghadapi Covid 19 ini? Adakah seruan “Tuhan, jangan tinggalkan kami!” Jangan sampai ketika kita memuji-muji TUHAN di rumah-Nya ternyata TUHAN tidak ada di sana sehingga kita diajar saat ini agar kita memanggil nama-Nya dari rumah kita sendiri. Marilah kita terus berseru kepada Tuhan: “Janganlah tinggalkan kami!” TUHAN akan mendengar seruan kita jika kita dengan sungguh-sungguh memanggil TUHAN dari rumah kita agar TUHAN datang menolong kita melawan virus Corona ini. Karena itu, tetaplah berdiam diri di rumah kita sambal berseru memanggil TUHAN untuk berada di antara kita. (rsnh)

Selamat memulai karya kita dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...