Minggu, 30 Oktober 2022

Renungan hari ini: “TIDAK MENDERITA LAPAR DAN DAHAGA LAGI” ( Wahyu 7:16)

 Renungan hari ini:

 

“TIDAK MENDERITA LAPAR DAN DAHAGA LAGI”


 

Wahyu 7:16 (TB) "Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi"

 

Revelation 7:16 (NET) "They will never go hungry or be thirsty again, and the sun will not beat down on them, nor any burning heat”

 

Manusia secara alami pasti akan mengalami lapar dan dahaga. Rasa ini akan hilang jika sudah mendapatkan makanan dan minuman. Bagi orang yang penuh dengan bekal makanan yang banyak maka penderitaan kelaparan dan haus tidak akan terjadi. Namun bagi orang yang tidak memiliki bekal yang cukup maka mereka akan sering menderita kelaparan dan kehausan.

 

Mengapa bekal makanan kita habis? Tentu karena ketidakmampuan kita membeli persediaan makanan dan minuman yang banyak. Hal ini bisa saja terjadi karena mungkin kemalasan kita untuk bekerja dengan baik. Yesus pernah mengatakan bahwa berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan (Mat. 5:6). Mari kita lihat beberapa pengertian yang terdapat dalam kata-kata ini. Tuhan Yesus membandingkan kebenaran dengan makanan. Bagaimana pun, kita lapar dan haus akan makanan, dan makanan tentu saja sangat penting bagi kehidupan. Kita lapar dan haus akan sesuatu yang kita rasakan penting bagi hidup kita. Bukan hanya kita inginkan; melainkan sangat penting. Kita tidak merasa lapar dan haus sebesar itu akan sesuatu yang tidak benar-benar kita inginkan. Dan salah satu hal yang sangat kita inginkan adalah hidup. Bagaimana pun, tanpa kehidupan kita tidak mungkin menginginkan hal-hal lain. 

 

Jika kita mati, maka semuanya akan lenyap, tidak ada lagi yang kita inginkan. Jadi kehidupan adalah hal paling mendasar yang bisa kita inginkan. Kita lapar dan haus akan makanan dan minuman karena tanpa makanan dan minuman kita akan mati. Tubuh kita merasa lapar dan haus karena tubuh menyatakan kebutuhannya yang sangat dalam akan makanan dan minuman. Semakin lama kita menunggu, semakin lama kita tidak memakan sesuatu, perut kita terasa semakin lapar. Semakin kita merasa haus, tubuh kita semakin menginginkan apa yang disebut sebagai rasa haus akan minuman karena kelangsungan hidup tubuh kita tergantung pada hal itu. Namun jika kita mau memakan kebenaran Kristus dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari, maka TUHAN akan memenuhi lambung-lambung persediaan makanan dan minuman kita sehingga kita akan terhindar dari penderitaan kelaparan dan kehausan. 

 

Selain umat percaya tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, Yohanes bernubuat lebih dalam lagi bahwa TUHAN akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Why. 21:4). Hidup di dunia ini diwarnai air mata yang tak kunjung habis. Air mata senantiasa mengikuti perjalanan hidup manusia sejak ia dilahirkan. Kelahiran bayi pun diawali tangisan dan tetesan air mata, begitu keluar dari rahim ibunya ia sudah mulai menangis. Ini adalah air mata pertamanya saat pertama kali ia melihat dunia. Dan ketika orang meninggalkan dunia ini kembali ditutup dengan linangan air mata dari keluarga, teman dan para sahabat. Sungguh, air mata merupakan bagian kehidupan manusia.

 

Tetapi, pada saatnya air mata itu akan berhenti mengalir yaitu pada hari yang penuh dengan kemenangan dan kebahagiaan, air mata tak akan lagi terlihat, di mana tak seorang pun sanggup menghapus air mata kita kecuali tangan Tuhan sendiri. Segala kesusahan tidak akan kita alami lagi. Bagi umat Tuhan yang setia sampai garis akhir akan mendapatkan perhentian. Janji firmanNya mengatakan, “Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka” (Why. 7:16-17).

 

Bagi yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mampu menyelesaikan tugas dan panggilan-Nya di sepanjang hidupnya, tidak akan mengalami air mata lagi, karena mereka akan menerima kehidupan kekal sebagai upah kesetiaan dan ketekunannya memelihara iman. Namun bagi yang menolak Kristus akan mengalami penderitaan abadi, dan air matanya tidak akan pernah berhenti mengalir karena “Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi” (Mat. 13:42). Mereka akan menyesal di sepanjang abad. Penyesalan yang benar-benar sudah terlambat, sebab ketika kesempatan dan pintu anugerah-Nya masih terbuka, begitu saja disia-siakan. Karena itu, lakukanlah kebenaran Kristus maka kita tidak akan lapar dan dahaga lagi bahkan kita tidak akan mengalami perkabungan dan air mata lagi, melainkan kita akan memeroleh mata air kehidupan surgawi. (rsnh) 

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...