Minggu, 22 September 2019

Renungan hari ini: “BERSERULAH KEPADA TUHAN”

Renungan hari ini: 

“BERSERULAH KEPADA TUHAN”



Yeremia 33:3 (TB) "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui" 

Jeremiah 33:3 (NET) "Call on me in prayer and I will answer you. I will show you great and mysterious things which you still do not know about” 

Berseru kepada Tuhan adalah hal yang kita lakukan apabila kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat dan jalan buntu. Ketika doa-doa kita serasa tidak kunjung dijawab dan ketika daya upaya kita sudah tidak memungkinkan, hanya ini yang bisa kita lakukan yaitu berteriak dan berseru-seru memanggil nama Tuhan dengan segenap kekuatan kita. 

Dalam nas hari ini Tuhan berjanji bahwa tatkala kita berseru kepada Tuhan, Dia akan menjawab kita, bahkan lebih dari yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kita ketahui. "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1Kor. 2:9). 

Paulus sendiri mengakui bahwa barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan (Rm. 10:13). Ini menjadi pedoman kepada kita agar senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Menghadapi ujian, kesulitan dalam hal keuangan dan persoalan-persoalan dalam ruymah tangga, tak akan pernah terselesaikan kalau kita berseru pada orang yang salah. Akan tetapi kalau kita berseru pada Tuhan, maka Tuhan akan membuka jalan keluar bagi masalah kita.

Yeremia, meskipun sebagai nabi Tuhan, pun mengalami masa-masa yang sulit, dia terus berusaha untuk berseru kepada TUHAN. Ketika menyampaikan nubuat yang diperintahkan Tuhan kepadanya, Yeremia dibenci dan dianiaya. Dalam keadaan demikian, sudah tentu sebagai manusia Yeremia merasa takut dan nyaris putus asa. Tetapi Yeremia tidak berteriak-teriak minta tolong kepada manusia. Alkitab mencatat Yeremia berseru kepada Tuhan, “Ya Tuhan, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku!” (Rat. 3:55-56). 

Sungguh, Tuhan itu bukan Tuhan yang tuli, Dia mendengar teriak anak-anak-Nya yang berada dalam kesesakan. Maka Tuhan memakai Ebed-Melekh untuk menyelamatkan Yeremia. Orang Etiopia itu melapor kepada raja bahwa Yeremia telah dimasukkan dalam perigi (Yer. 38:7-9). Lalu raja menyuruh Ebed-Malekh untuk membebaskan Yeremia, “Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!” (Yer. 38:10).

Bila saat ini kita sedang dalam “perigi masalah” dan sepertinya tidak ada harapan, berserulah kepada Tuhan, Dia pasti akan memberikan jalan keluar yang terbaik. Setiap orang yang mengikut Kristus harus sadar bahwa kita siap menerima tantangan dan memikul penderitaan. Tetapi ada satu kekuatan yang membuat kita dapat bertahan menghadapi semuanya itu, yaitu karena Allah tidak pernah membiarkan kita sendiri. Dengan keyakinan yang kokoh kita tahu bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar atas setiap persoalan yang kita hadapi, tidak peduli sebesar apapun persoalan itu.

Bartimeus, seorang pengemis buta, ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus sedang lewat, mulai berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mrk. 10:47). Meski ditegor oleh banyak orang supaya ia diam, ia semakin keras berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mrk. 10:48). Mendengar seruan Bartimeus Yesus pun mengulurkan tangan-Nya dan memberi pertolongan. "Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya" (Mrk. 10:52b).

Demikian juga Daud, sebelum menjadi raja, kehidupannya diwarnai dengan penderitaan yang disebabkan oleh orang-orang terdekatnya. Salah satunya adalah Saul yang adalah mertuanya sendiri. Bagi Daud, Saul bukan sekadar mertua, tetapi juga seorang raja, pemimpin, panutan yang seharusnya mengayomi, tapi Saul justru berbuat yang sebaliknya yaitu ingin melenyapkan Daud. Dalam keadaan terjepit Daud pun berseru-seru kepada Tuhan, "Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku." (Mzm. 57:3). "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku" (Mzm. 50:15)

Setiap hari kita memiliki banyak persoalan yang berbeda-beda. Ada yang kesulitan dalam keuangan, ada yang kehilangan pekerjaan, bermasalah dalam hubungan keluarga dan persoalan-persoalan lainnya. Akan tetapi, ketika kita berseru kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan merasa ada kelegaan dan ketenangan. Karena itu, berserulah kepada TUHAN maka Ia akan menjawab kita. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...