Selasa, 19 November 2019

Renungan hari ini: HENTIKAN PELANGGARAN

Renungan hari ini: 

HENTIKAN PELANGGARAN



Roma 5:20 (TB) "Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah" 

Romans 5:20 (NET) "Now the law came in so that the transgression may increase, but where sin increased, grace multiplied all the more” 

Banyak orang salah memahami nas hari ini. Seolah-olah ada pembenaran dan legalitas untuk melakukan banyak pelanggaran agar semakin banyak kasih karunia Allah pada kita. Itu pemahaman yang salah. Pemahaman yang benar adalah hentikan pelanggaran, jangan perbanyak pelanggaran. Paulus menunjukkan bahwa meskipun dosa telah menyebabkan kematian, kasih karunia Allah melalui Yesus telah mengalahkan kematian dan dapat memberikan kehidupan kekal kepada kita. 

Ayat ini bukan berarti dibaca bahwa ayo kita berbuat dosa, lagi, lagi, dan lagi, toh kasih karunia Allah berlimpah! Tidak demikian! Tetapi ayat ini menunjukkan betapa lebih hebatnya kasih karunia Allah ketimbang pelanggaran yang sudah kita lakukan! Roma 6:1-3 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 

Ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa, kasih karunia—pembenaran bukanlah alasan untuk kita dapat berbuat dosa! Kenapa karena kita telah hidup di dalam Yesus; di dalam baptisan kita mempercayai bahwa sama seperti Yesus telah mati—bukan karena dosa-Nya; tetapi dosa kita—kelak kita juga akan dibangkitkan dari kuasa maut yang mematikan itu—karena Yesus juga telah bangkit untuk kita.. semua Yesus lakukan bagi seluruh umat manusia yang mau percaya kepada-Nya. 

Yang perlu kita pahami dari nas ini ialah kuasa kemauan yang sejati. Kuasa untuk memilih Allah telah berikan kepada manusia; inilah yang harus digunakan oleh manusia. Kita tidak dapat mengubah hatikita dengan dirikita sendiri, kita tidak dapat menyerahkan kepada Allah segala keinginan hatikita; namun kita dapat memilih untuk melayani Dia. Dalam Roma 6, Paulus mempersonifikasikan dosa; seolah-olah dosa adalah raja yang mau menguasai kita—dan menghadiahi kita dengan kematian. Namun Paulus berbicara dengan keras agar jangan kita memilih untuk tetap melayani dosa—menjadi hamba dosa! Tetapi harus menjadi hamba Allah dalam kasih karunia-Nya yang menyelamatkan.

Roma 6:14-15 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!  

Hukum Allah tetap ada di sana, itu adalah dasar pemerintahan Allah. Itu menunjukkan dosa dan kesalahan kita; dan hukum Allah—10 hukum—hukum moral itu tidak pernah dihapuskan; itulah sebabnya kita tetap mengenal apa itu dosa, apa itu pelanggaran—dan di dalam Tuhan kita akan memilih untuk tidak berbuat dosa lagi; memilih untuk melayani Allah, memilih untuk bertumbuh di dalam kebenaran-Nya. Karena itu, berhentilah berbuat dosa dan jangan tunduk pada kuasa dosa, melainkan lakukanlah yang baik dan layanilah TUHAN. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...