Selasa, 03 April 2018

Renungan hari ini: HIDUP WALAUPUN SUDAH MATI

Renungan hari ini:

HIDUP WALAUPUN SUDAH MATI


Yohanes 11:25b (TB) “… Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" 

John 11:25b (NRSV) “… Those who believe in me, even though they die, will live" 

Hidup walaupun sudah mati artinya bangkit dari kematian menuju kehidupan baru, yakni kehidupan surga yang kekal. Perkataan ini hendak membahas hidup setelah kematian yang merupakan sebuah misteri bagi manusia. Tidak ada seorang pun tahu bagaimana kehidupannya kelak setelah menghadapi kematian. Tidak ada seorang pun yang berani menjamin dan tidak ada seorang nabi pun yang berani mengatakan tahu keadaan setelah kematian selain Yesus Kristus. Dia berkata bahwa barang siapa percaya kepada-Nya akan hidup walaupun dia sudah meninggalkan dunia ini dan tidak akan mati selama-lamanya.

Hal yang membuat setiap orang tidak tenang dalam hidupnya adalah ketika dia ragu mengenai keadaannya setelah menghadapi kematian. Itu sebabnya ada begitu banyak orang berusaha mencari tahu keadaan hidupnya setelah kematian, namun seringkali kepada orang yang salah. Tidak sepantasnya kita bertanya kepada dukun, tidak semestinya kita percaya kepada orang pintar. Hanya kepada Yesus kita percaya yang daripada-Nyalah keselamatan itu datang. Kita harus percaya kepada apa yang sudah dikatakan-Nya yaitu barangsiapa percaya kepada-Nya, akan hidup walaupun ia sudah mati, karena sesungguhnya Dialah kebangkitan dan hidup itu. Datanglah kepada Yesus dan percayalah kepada-Nya. 

Istilah “mati” dalam Alkitab pengertian dasarnya adalah “terpisah”. Mati secara rohani berarti terpisah dari Allah yang hidup. Allah bukan  sekedar pemberi hidup tapi Allah adalah hidup itu sendiri, sehingga manusia berdosa terpisah dari Allah maka dia mengalami kematian secara rohani. Ini sumber dari kematian lainnya, yaitu kematian jasmani yang berarti tubuh terpisah dari jiwa, dan kematian kekal yang berarti terpisah dari Allah dan anugerah-Nya selama-lamanya. Ketika Tuhan datang kedua kali, Dia membangkitkan semua orang; orang yang tidak percaya akan mengalami eternal existence (ber-eksistensi secara kekal) namun tidak menikmati hidup yang kekal, karena tidak ada persekutuan dengan Allah.

Melihat definisi kematian itu, kita mengerti mengapa sadar atau tidak, semua manusia gelisah menghadapi kematian, karena tahu bahwa dia kehilangan hal-hal yang berharga. Kematian rohani berarti kehilangan relasi dengan Allah. Kematian jasmani berarti kehilangan relasi tubuh dengan jiwanya. Kematian kekal berarti kehilangan Allah dan seluruh anugerah-Nya yang masih bisa dinikmati di dunia ini. Di sisi lain, kita tidak punya kemampuan mempertahankan semua yang berharga itu, maka kematian selalu menjadi teror yang menakutkan.

Barang siapa percaya kepada Yesus maka ia akan beroleh hidup. Apa maksudnya perkataan ini?

Pertama,Yesus mau mengatakan bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat atas hidup dan matinya manusia.Allah adalah kehidupan, maka terpisah dari Allah adalah kematian. Kalau kita bersekutu dengan Yesus maka kita akan mendapat kehidupan, tetapi jika kita terpisah dari Yesus, maka kita akan mengalami kematian. 

Kedua,Yesus mau mengatakan bahwa Dia adalah jawaban bagi pergumulan manusia ketika mereka berhadapan dengan misteri kematian.Yesus adalah pengharapan bagi orang percaya ketika harus berhadapan dengan kematian yang tidak bisa dihindari. Hati kita galau ketika berhadapan dengan kematian karena kematian merampas yang paling berharga dalam hidup kita, tapi di sisi lain orang galau karena tidak jelas apa yang terjadi setelah kematian. Karena itu, teruslah memercayai Yesus agar kita beroleh hidup yang kekal di surga. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...