Kamis, 22 Juni 2023

Renungan hari ini: “IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH MATI” (Yakobus 2:17)

 Renungan hari ini: 

 

“IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH MATI”


 

Yakobus 2:17 (TB2) "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati"

 

James 2:17 (NET) "So also faith, if it does not have works, is dead being by itself"

 

Yakobus menekankan bahwa iman yang hanya diucapkan tanpa diikuti oleh tindakan praktis adalah iman yang mati atau tidak berarti. Ia merujuk pada situasi di mana seseorang mengaku memiliki iman, tetapi tidak menunjukkan bukti nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan yang baik dan kasih kepada sesama. Alasan Yakobus mengungkapkan hal ini adalah karena ada kemungkinan bahwa beberapa orang saat itu mungkin menganggap bahwa cukup untuk memiliki keyakinan iman saja tanpa menunjukkan perubahan nyata dalam perilaku mereka.Mereka mungkin percaya bahwa mereka dapat diselamatkan hanya dengan meyakini kebenaran iman, tetapi Yakobus menegaskan bahwa iman yang hidup akan selalu menghasilkan buah dalam bentuk perbuatan yang baik.

 

Yakobus mengilustrasikan pandangannya dengan contoh-contoh praktis. Misalnya, jika seseorang mengaku memiliki iman tetapi tidak menolong orang yang membutuhkan, maka imannya hanyalah perkataan kosong. Ia juga menekankan bahwa iman tanpa perbuatan adalah sama seperti tubuh tanpa roh, yang tidak hidup. Hal ini tidak berarti bahwa perbuatan baik dapat "menghasilkan" keselamatan. Dalam ajaran Kristen, keselamatan diperoleh melalui iman dalam Yesus Kristus. Namun, perbuatan yang baik adalah buah alami dari iman yang hidup. Dalam konteks surat Yakobus, penulis ingin menekankan bahwa iman yang sejati akan menghasilkan perbuatan yang sesuai, dan bahwa ketiadaan perbuatan baik menunjukkan ketidaksempurnaan iman tersebut. Pandangan Yakobus ini dapat dipahami sebagai pemahaman praktis dari iman Kristen yang menekankan pentingnya memperlihatkan kasih dan melakukan perbuatan yang baik sebagai respons terhadap iman yang telah diterima.

 

Tujuan penulis kitab Yakobus dalam menyatakan, "Iman tanpa disertai perbuatan adalah mati" adalah untuk menekankan pentingnya hubungan yang erat antara iman dan perbuatan dalam kehidupan seorang pengikut Kristus. Penulis Yakobus ingin menghindari pemahaman keliru bahwa seseorang dapat memiliki iman yang hidup tanpa menunjukkan perubahan nyata dalam perilaku mereka. Ada kemungkinan bahwa beberapa orang pada saat itu mungkin berpikir bahwa mereka bisa diselamatkan hanya dengan percaya secara mental tanpa ada konsekuensi praktis dalam hidup mereka. Penulis Yakobus ingin mengingatkan bahwa iman yang hidup akan menghasilkan perbuatan yang sesuai. Dengan menyatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati, penulis Yakobus ingin menyampaikan bahwa iman yang sejati akan tercermin dalam tindakan nyata dan perhatian terhadap sesama. Ia ingin menggerakkan pembaca untuk menggabungkan iman mereka dengan perbuatan baik yang mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

 

Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Pernyataan Yakobus yang menyatakan, "Iman tanpa disertai perbuatan adalah mati" mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal, yakni:

 

Pertama, ada hubungan antara iman dan perbuatan. Yakobus menegaskan bahwa iman yang hidup harus tercermin dalam perbuatan yang sesuai. Iman yang hanya menjadi pengakuan lisan tanpa adanya perubahan nyata dalam tindakan sehari-hari adalah iman yang mati. Dalam konteks ini, kita perlu merenungkan apakah iman kita menggerakkan kita untuk melakukan perbuatan yang baik dan mengasihi sesama.

 

Kedua, perbuatan itu merupakan buah dari iman. Perbuatan yang baik merupakan buah dari iman yang hidup. Melalui perbuatan yang baik, kita menunjukkan kepada dunia nilai-nilai dan prinsip-prinsip iman kita. Renungkanlah apakah perbuatan kita mencerminkan iman yang kita yakini, dan apakah perbuatan kita mempengaruhi orang lain secara positif.

 

Ketiga, untuk menghindari kepercayaan kosong. Yakobus ingin mencegah kita terjerumus dalam kepercayaan kosong bahwa hanya cukup memiliki keyakinan iman tanpa menunjukkan perubahan dalam perilaku kita. Renungkanlah apakah iman Anda hanya menjadi kata-kata kosong atau benar-benar memengaruhi hidup Anda dan lingkungan sekitar.

 

Keempat, pentingnya hidup yang konsisten. Pernyataan ini juga mengajak kita untuk hidup dengan konsistensi antara iman yang kita deklarasikan dan perbuatan yang kita lakukan. Konsistensi ini adalah bukti keseriusan kita dalam mengikuti Kristus dan mempraktikkan nilai-nilai-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu mengintrospeksi hubungan kita dengan iman dan perbuatan. Apakah iman kita memotivasi kita untuk melakukan perbuatan yang baik? Apakah perbuatan kita mencerminkan iman yang hidup? Dan apakah iman kita menghasilkan buah yang nyata dalam hidup kita? Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk memperhatikan dan mengevaluasi kehidupan rohani kita secara jujur dan tulus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...