Minggu, 12 April 2020

KOTBAH PASKAH II Senin, 13 April 2020 “BANGKIT DAN MEMBANGKITKAN”

Senin, 13 April 2020

“BANGKIT DAN MEMBANGKITKAN”
Kotbah: 1Korintus 15:20-28  Bacaan: 1Petrus 1:3-12



Hari ini kita merayakan Paskah II. Pada Ibadah Paskah II ini kita akan membahas tema “Bangkit dan Membangkitkan”. Kebangkitan Kristus adalah permulaan dari kesudahannya (Yunani – telos). Kata “telos” dalam bahasa Yunaninya erat berkaitan dengan kata "yang sempurna" dalam 1 Korintus 13:10. Artinya, kebangkitan Yesus dari kematian menjadi sebuah kesempurnaan tugasnya di dunia ini. Kesudahannya itu tiba hanya dengan kekalahan terakhir dari segala kekuatan anti-Allah. Allah telah menunjuk Kristus untuk melaksanakan pemerintahan mesianik untuk suatu masa tertentu. Ia telah dinobatkan di dalam kemuliaan sejak kebangkitan dan kenaikan-Nya (Rm. 1:4; Flp. 2:9-11). Waktunya akan tiba ketika Kristus, wakil Allah, menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan (atau memusnahkan) semua lawan-Nya. Segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan dalam suatu pengertian, telah digulingkan oleh Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya (1 Kor. 2:6-8; Ef. 1:20, 21; Kol. 2:10-15). Jadi, mereka yang ada di dalam Kristus bebas dari kuasa dosa, maut dan iblis - bahkan juga keputusan Taurat. "Baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa ...ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rm. 8:38-39). 


Kebangkitan Yesus menurut 1 Korintus 15 ini merupakan Buah Sulung dari Kebangkitan. Itu berarti kebangkitan Yesus menjadi sebuah kebangkitan yang hendak memberikan kita sebuah pemahaman baru tentang kebangkitan. Kebangkitan Yesus itu membangkitkan iman kita bahwa di balik kematian jasmani kita aka nada kebangkitan tubuh kemuliaan menuju kehidupan yang kekal di surga. 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah ciri khas tubuh kebangkitan kita yang akan dibangkitkan itu? Ada beberapa ciri khas dari tubuh kebangkitan kita itu, yakni:

Pertama, tubuh kita yang sekarang adalah tubuh jasmaniah yang dicipta oleh Tuhan dari tanah liat, tapi tubuh kebangkitan adalah tubuh rohani, di dalam tubuh tersebut kemuliaan dan kuasa Tuhan akan merubah kita. Pada waktu kita bangkit dari kematian, kita akan memiliki tubuh kebangkitan seperti tubuh kebangkitan Kristus. Dia adalah Buah Sulung Kebangkitan, kebangkitan yang pertama, yang berbeda dengan kebangkitan-kebangkitan yang lain. Sebenarnya, sebelum Yesus bangkit, sudah ada orang-orang yang pernah dibangkitkan oleh nabi-nabi: misalnya Elia membangkitkan seorang anak atau Elisa membangkitkan seorang anak. Tetapi kebangkitan mereka berbeda dengan kebangkitan Yesus Kristus. Mereka yang pernah dibangkitkan oleh Elia dan Elisa akhirnya harus mati lagi. Tetapi kebangkitan Yesus adalah kebangkitan yang sekaligus mengalahkan kematian dan tidak mati lagi. Kebangkitan Yesus juga berbeda dengan ketiga orang yang pernah Dia bangkitkan: anak Yairus, anak janda di kota Nain, dan Lazarus. Apakah ada perbedaan antara cara Yesus membangkitkan ketiga orang itu dengan cara Elia dan Elisa membangkitkan kedua anak itu? Berbeda. Elia dan Elisa hanya berdoa dan membangkitkan dalam nama Allah karena mereka hanyalah manusia. Sedangkan pada saat Yesus membangkitkan, Dia tidak perlu membangkitkan demi nama Allah, Dia hanya perlu mengucapkan satu kalimat yang berupa titah Allah: “bangkitlah kamu” atau “Lazarus keluar”, lalu mereka pun bangkit. Yesus bukan pengantara, Dia adalah Allah, Dia Pemberi hidup. Tubuh kita adalah tubuh jasmaniah, tetapi tubuh kebangkitan adalah tubuh rohani.

Kedua, tubuh kita yang sekarang adalah tubuh yang penuh dengan kelemahan, tapi tubuh kebangkitan adalah tubuh yang kuat, perkasa. Tubuh kita ini masih bisa mengalami sakit penyakit, bisa merasakan letih. Karena tubuh jasmani ini terbentuk dari tulang, urat, daging, kulit, yang memunyai kemungkinan terserang oleh virus, bakteri yang mengakibatkan sakit. Tubuh kita adalah tubuh yang lemah, tetapi pada kebangkitan nanti, kita akan diberi tubuh yang kuat, dan perkasa.

Ketiga, tubuh kita yang sekarang adalah tubuh yang bisa rusak, yang fana, tapi tubuh kebangkitan adalah tubuh yang kekal. Kerusakan tubuh memang sangat menakutkan. Seorang murid saya, yang tadinya begitu cantik, begitu lincah, tidak lama setelah dia menikah, ia menderita sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ketika saya pergi melayatnya, saya melihat dia yang baru mati 2 hari, separuh wajahnya sudah hitam dan seluruh tubuhnya sudah mulai rusak. Siapakah kita? Kita adalah manusia yang memunyai tubuh fana, tetapi Allah berjanji akan memberikan tubuh kekal, sifat ilahi Allah yang diberikan pada kita. Waktu hari itu tiba, malaikat akan membunyikan sangkakala, lalu orang yang hidup akan berubah dan yang mati akan dibangkitkan. Saat itu, kita akan mendapatkan tubuh kebangkitan yang kekal; yang fana akan menjadi kekal.

Keempat, tubuh kita yang sekarang adalah tubuh yang hina, tapi tubuh kebangkitan adalah tubuh yang mulia.Sebenarnya manusia memunyai tubuh yang tercantik di antara semua makhluk, tetapi tubuh ini perlu menggunakan busana dan perlu ditutupi. Mengapa? Karena dalam tubuh ini sudah ada dosa. Busana adalah bukti dari adanya dosa asal. Karena itulah, tubuh membuat kita merasa malu. Mengapa? Kemuliaan yang tadinya membungkus tubuhnya, sekarang sudah hilang, tetapi waktu kebangkitan nanti, kemuliaan akan kembali menutupi kita, kita memunyai tubuh mulia seperti tubuh kebangkitan Kristus.

Kelima, tubuh yang sekarang adalah tubuh yang sementara, tapi tubuh kebangkitan adalah tubuh yang kekal, yang tidak berubah untuk selama-lamanya. Kelak ketika nanti kita di surga, kita akan mengingat setiap orang, mengenali dia, Tuhan telah mengabadikan keadaan yang paling mulia, paling cantik dalam masa hidupnya untuk selama-lamanya. 

Bangkit dan membangkitan berarti Yesus yang bangkit itu juga akan membangkitkan tubuh kita kelak saat kita mati. Persoalannya adalah apakah setiap orang yang mengalami kematian akan dibangkitkan oleh Yesus yang bangkit itu. Kebangkitan itu hanya akan terjadi bagi mereka yang menjadi milik Kristus (ay. 23b). Bagi Paulus, konsep kepemilikan Yesus bagi kita dihubungkan secara eksplisit dengan kehadiran Roh Allah dalam diri orang percaya. Roma 8:9 mengatakan: “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus”. Karena itu, agar kita bisa mengalami kebangkitan tubuh bersama Yesus yang bangkit itu, pastikan kita dalah milik Yesus. (rsnh)

Selamat Merayakan Paskah II

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...