Senin, 21 Desember 2020

Renungan hari ini: “TUHAN MENCIPTAKAN AKU” (Amsal 8:22)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MENCIPTAKAN AKU”




 

Amsal 8:22 (TB) "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala."

 

Proverbs 8:22 (NET) "The Lord created me as the beginning of his works, before his deeds of long ago"

 

Perkataan ini sering disalahartikan dan seolah-olah perkataan ini merujuk kepada Yesus. Padahal kata “hikmat” dalam Amsal 8:22 memakai kata chokmah dengan bentuk feminim, sehingga tidak tepat dipakai untuk menunjuk kepada diri Yesus yang kemanusiaan-Nya memiliki bentuk maskulin. Karena itu Sang Hikmat dalam Amsal 8 pada hakikatnya menunjuk pada makna kebijaksanaan, pengertian, pengetahuan, dan kecerdasan dalam konteks bagaimana umat senantiasa mampu hidup dalam takut akan TUHAN. Sebab takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Ams. 1:7). Makna “pengetahuan” dalam konteks ini bukanlah identik dengan ilmu pengetahuan tetapi nilai-nilai spiritualitas yang terhayati dalam totalitas hidup seseorang, sehingga kehidupannya senantiasa dipimpin oleh kebenaran yang bersumber pada kehendak Allah. Dalam bentuk praktis etis-moral makna takut akan Tuhan: “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat” (Ams. 8:13).

 

Saksi-saksi Yehuwa lalu menggunakan Amsal 8:22-25 ini untuk mengatakan bahwa Yesus bukan Allah, karena: hikmat itu dicipta (Ams. 8:22), hikmat itu dibentuk (Ams. 8:23) dan hikmat itu dilahirkan (Ams. 8:24-15). Semua ini oleh mereka juga dianggap sebagai bukti bahwa Yesus tidak kekal, dan karena itu Yesus bukan Allah.

 

Saksi-saksi Yehuwa mengatakan: “…Amsal 8:22, di mana, seperti disetujui  banyak komentator, Putra itu disebutkan sebagai hikmat yang dipersonifikasikan. Dalam ayat itu, pribadi yang berbicara dikatakan telah “diciptakan“. Dalam bagian ini Kitab Suci bahasa Indonesia (dan juga RSV) mengandung beberapa kesalahan penterjemahan. Dan memang dalam buku-buku Saksi Yehuwa terlihat bahwa mereka sering secara sengaja memilih versi Kitab Suci yang terjemahannya salah untuk mendukung pandangan mereka! Karena itu, setiap kali mereka menggunakan ayat Kitab Suci dari versi tertentu untuk mendukung pandangan mereka, kita harus memeriksa versi-versi Kitab Suci yang lain, bahkan kalau bisa kita harus memeriksa bahasa aslinya.

 

Sekarang mari kita soroti ayat-ayat dalam Amsal 8 itu satu per satu. “TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.”

          

Kata bahasa Ibrani yang diterjemahkan “telah menciptakan aku” adalah QANANI, yang berasal dari kata dasar QANAH, yang sekalipun bisa diterjemahkan “to create” (= mencipta), tetapi juga mempunyai bermacam-macam arti yang lain, seperti: to get (=mendapatkan), to acquire (= mendapatkan), to erect (= menegakkan), to found (= mendirikan), to form (= membentuk), to buy (= membeli), to posses (=memiliki).

 

Arti dari kata Ibrani ini adalah “membeli sehingga menjadi milik”. Jadi dua arti yang terakhir digabungkan. Kata QANAH ini keluar 84 kali dalam Perjanjian Lama, dan hanya 6 atau 7 kali yang memungkinkan diartikan “mencipta”, yaitu dalam: Kejadian 14:19,22: Keluaran 15:16, Ulangan 32:6, dan Mazmur 74:2.

 

Perlu juga diketahui bahwa bahasa Ibrani mempunyai kata lain yang artinya betul-betul adalah “to create: (= mencipta), yaitu BARA, seperti yang digunakan dalam Kejadian 1:1. Kalau memang yang dimaksud dalam Amsal 8:22 adalah “mencipta” mengapa tidak digunakan kata BARA itu? Hal ini membuktikan bahwa dalam kalimat ini tidak merujuk kepada Yesus. Karena itu, ita harus yakini bahwa Yesus bukan diciptakan melainkan Dialah juga Sang Pencita itu. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...