Senin, 29 April 2019

Renungan hari ini: MENYANYI BAGI TUHAN

Renungan hari ini: 

MENYANYI BAGI TUHAN



Mazmur 96:2 (TB) "Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari" 

Psalms 96:2 (NET) "Sing to the Lord! Praise his name! Announce every day how he delivers!” 

Menyanyi bagi TUHAN merupakan kewajiban bagi setiap orang percaya. Tanpa nyanyian ibadah kita terasa kering dan gersang. Nyanyian membuat jiwa dan raga segar dan tenang. Raja Daud adalah seorang pemazmur dan panyanyi. Dia adalah pemuji Tuhan melalui nyanyian-nyanyian yang begitu indah dengan kekuatan lirik yang dahsyat. Ia mengingatkan kepada kita agar saat menyanyi, seharusnya kita tidak haanya sekedar bernyanyi dengan teknik vocal yang asal-asalan. Tetapi bagaimana menyanyi dengan baik dan menjadikan nyanyian kita sebagai kesaksian atas kemurahan dan kasih setia Tuhan. Karenanya, saat menyanyi sudah sewajarnya kita menyanyikannya dengan penuh penghayatan dan kesungguhan. Bukan hanya fokus pada teknik vocal yang benar, melainkan berusahalah agar nyanyian kita ini menjadi bagian dari kesaksian kita atas kebaikan Tuhan terutama bagi orang yang belum mengenal Tuhan. Itulah seharusnya yang menjadi tujuan kita saat memuliakan Tuhan melalui paduan suara atau nyanyian lainnya.

Nyanyian  adalah salah satu anugerah dalam hidup yang sudah dianggap  biasa. Nyanyian yang baik merupakan anugerah dari Tuhan. Nyanyian dapat menenangkan hati yang sedang gundah. nyayian dapat memotivasi kita untuk hidup bagi Kristus, dan melalui nyanyian kita dapat mengangkat hati dalam pujian kepada Tuhan. Tanpa nyanyian, bagaikan makan nasi tanpa garam kata orang.

Mungkin untuk hampir semua orang nyanyian sudah menjadi kebutuhan hidup, lebih tepatnya menjadikan hidup lebih berwarna dengan alunan nada-nadanya. Mulai bernyanyi dengan tempo cepat sampai syahdu atau pelan. Semuanya terbalut indah dalam komposisi dan harmonisasi masing-masing nada. Nyanyian bagi Tuhan, berarti puji-pujian untuk Tuhan atau Firman-firman Tuhan yang di ungkapkan lewat nada. Misalnya saja seperti dalam kitab Mazmur, syair pujian untuk Allah, ataupun lagu yang bernuansa religi.

Di dalam nyanyian yang dinyanyikan  itu tercermin suatu ungkapan atau luapan emosi  hati nurani dan pikiran seperti yang tertulis di dalam 1Korintus 14:15c, “Tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku”. Jadi kalau seseorang menyanyikan lagu pujian seharusnyalah dia menyanyi dengan seluruh hidup dan seluruh pikiran dan akal budinya. Mengapa harus menyanyikan dengan seluruh akal budinya ?  karena berkat  Tuhan selalu baru dalam hidup kita dihari lepas hari (ayat 2). Mujizat Tuhan selalu baru dan tak pernah terlambat.  karena yang diperbuat itu adalah diluar kemampuan manusia. Kehidupan sehari-hari  dalam Tuhan memampukan kita “menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan” .

Nyanyian baru yang dimaksud adalah ungkapan syukur pada Tuhan atas kasih-Nya, atas berkat-Nya, dan atas penyertaan-Nya setiap  detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun bagi kita orang percaya. Pemazmur ingin menyanyikan kepada dunia beserta isinya bahwa  TUHAN maha besar dan terpuji, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Pemazmur berkeyakinan bahwa segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. Pemazmur ingin menunjukkan bahwa Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.   Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, mengungkapkan pengalaman atau perjumpaan pribadi sipemazmur dengan Tuhan dalam kesehariaannya di mana berkat, penyertaan  melimpahi pemazmur.

Dengan nyanyian baru pemazmur ingin menceritakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. Puji-pujian adalah respons atau tanggapan kita terhadap kasih, kebajikan, kemuliaan dan keagungan Tuhan Allah kita. Kita memuji Dia bukan supaya Dia baik, tetapi karena Dia baik. Bukan supaya Dia menolong kita, tetapi karena Dia justru telah menolong kita. Mari berupaya untuk menjadikan setiap nyanyian yang keluar dari mulut kita adalah sebuah kesaksian tentang keselamtan Tuhan yang diberikan kepada kita karena kasih dan cinta-Nya kepada dunia ini. Karena itu, bernyanyilah untuk TUHAN pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...