Selasa, 05 Juni 2018

Renungan hari ini: MENUJU NEGERI PERJANJIAN

Renungan hari ini: 

MENUJU NEGERI PERJANJIAN


Ulangan 11:11 (TB) "Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit"

Deuteronomy 11:11 (NRSV) "But the land that you are crossing over to occupy is a land of hills and valleys, watered by rain from the sky” 

Menuju negeri perjanjian tidaklah selalu mulus. Adakalanya harus melewati gunung-gunung dan lembah bahkan gurun pasir. Menikmati Kanaan adalah rancangan Tuhan bagi kehidupan bangsa Israel.  Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan,  "...suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya"  (Kel. 3:8). Untuk mencapai tanah perjanjian tersebut bukanlah perkara yang mudah, sebab tempat di mana Tuhan menuntun bangsa Israel bukanlah tempat yang jalannya selalu rata dan mulus, tapi ada yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, bahkan ada banyak musuh yang harus ditaklukkan.  Tertulis,  "...bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar"  (Bil. 13:28), dan orang-orang yang tinggal di sana memiliki perawakan tinggi-tinggi seperti raksasa.  Karena itulah pada waktu menempuh perjalanan menuju Tanah Perjanjian itu banyak di antara umat Israel yang tidak tahan dengan ujian dan tantangan yang ada.  Mereka pun mengeluh, bersungut-sungut, kecewa, marah dan bahkan berani menyalahkan Tuhan.  Akhirnya sebagian dari mereka gagal di tengah jalan dan tidak menikmati Kanaan.

Bukan hanya bangsa Israel saja yang harus melewati perjalanan yang penuh liku sebelum mencapai Tanah Perjanjian, kita pun terkadang diijinkan Tuhan melewati jalan-jalan yang tidak rata, berkelok-kelok, melewati bukit-bukit, gunung-gunung, lembah-lembah, bahkan jurang yang tajam dan dalam.  Namun  "Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!"  (Mzm. 130:1).  Tetap arahkan pandangan kepada Tuhan dan nanti-nantikanlah pertolongan-Nya.  Janganlah menyerah dan menjadi tawar hati, sebab  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Ams. 24:10).  Elia juga pernah mengalami pergumulan yang teramat berat dalam hidupnya sehingga ia merasa lelah, kesepian, takut dan nyaris saja frustasi, namun Tuhan menolong dan menguatkan dia.  Walaupun jalan yang kita tempuh tidak enak, janganlah menjadi lemah. Karena itu, janganlah berhenti di tengah jalan ketika ada hambatan gunung dan lembah teruskanlah berjalan menuju negeri perjanjian untuk memperoleh mahkota kehidupan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...