Minggu, 06 Mei 2018

Renungan hari ini: BERSYUKUR DALAM NAMA TUHAN

Renungan hari ini: 

BERSYUKUR DALAM NAMA TUHAN

Mazmur 106:47 (TB) "Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu" 

Psalms 106:47 (NRSV) "Save us, O LORD our God, and gather us from among the nations, that we may give thanks to your holy name and glory in your praise” 

Kekristenan tidak dapat dilepaskan dari syukur dan penyembahan. Dalam setiap ibadah Kristiani, aspek pujian, syukur dan penyembahan selalu mendapat porsi yang cukup banyak, selain pemberitaan Firman Tuhan. Hal ini menandakan betapa unsur pujian syukur dan penyembahan merupakan sesuatu yang penting dalam iman Kristen.

Sepenting apakah pujian dan penyembahan dalam kehidupan kita? Mengapa orang-orang Kristen dianjurkan untuk senantiasa memuji Tuhan dalam segala waktu dan keadaan? Bagaimana dengan kondisi yang sedang tidak baik, misalnya sedang sakit berat, stress, kehilangan pekerjaan, kehilangan kekasih, mengalami kerugian dalam usaha, dan hal-hal lainnya yang membuat orang kehilangan semangat, adakah alasan untuk tetap memuji Tuhan?

Kita akan melihat alasan-alasan Kitab Suci mengapa dianjurkan untuk senantiasa memuji Tuhan. Ada beberapa alasan mengapa kita harus bersyukur di dalam nama TUHAN?

Petama, sebab kita diciptakan untuk memuji Tuhan.Alasan utama dan pertama yang patut diresapi mengapa Tuhan menciptakan manusia, menyelamatkannya dari dosa dan menjanjikan hidup kekal di surga. Dalam kitab Yesaya 43:21, “Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.” Allah rindu agar setiap aspek kehidupan umat-Nya dipenuhi dengan pujian akan kebesaran-Nya. Itu sebabnya Dia telah melahirbarukan kita semua, dan memberikan perintah untuk bersaksi tentang nama Yesus sampai keujung-ujung Bumi, yaitu agar semua orang mengenal-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat. Kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya.

Kedua, kita diperintahkan untuk memuji Tuhan.“Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!” (Mzm. 150:6) Ada himbauan, perintah untuk memuji Tuhan. Sebagai anak-anak Allah yang telah ditebus oleh darah Kristus, ketaatan merupakan gaya hidup Kerajaan Allah. Dan sebagai anak-anak Tuhan yang taat, tentunya dengan sukacita kita semua akan memuji-muji Tuhan sesuai dengan firman-Nya.

Ketiga,sebab Tuhan telah menyelamatkan kita.Raja Daud adalah sosok pria yang telah “kenyang” dengan berbagai proses kehidupan. Dari gembala kambing domba, sampai menjadi gembala bagi umat Israel. Ia telah kaya dengan berbagai pengalaman tempur. Dalam kesemuanya itu, ia menyadari bahwa Tuhanlah yang telah mendukung dan menyelamatkannya. Hal itu ia tuangkan dalam suatu lagu pujian yang dinyanyikan bani Asaf, “Selamatkanlah kami, ya TUHAN Allah, Penyelamat kami, dan kumpulkanlah dan lepaskanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu” (1Taw. 16:35).Dalam kitab Mazmur, Daud juga menuliskan ungkapan syukurnya lewat puji-pujian kepada Allah karena telah mendapat keselamatan (Mzm.106:47).

Keempat,sebab kasih setia-Nya kekal.Kita patut bangga dan bersukacita sebab Allah adalah pribadi yang penuh dengan kasih setia. Kasih setianya bahkan bersifat kekal atau untuk selama-lamanya. Itu artinya, Tuhan mengasihi Anda dan saya selama-lamanya. Kasih-Nya tidak akan pudar ketika kita misalnya sedang jatuh dalam dosa. Justru pada saat demikian, Dia akan mendekati dengan cinta-Nya yang besar, memanggil untuk kembali bertobat dan hidup dalam anugerah-Nya. Allah bukanlah manusia yang kasihnya terbatas. Kasih manusia terbatas dan seringkali berakhir ketika orang yang dicintai menghianati. Namun tidak demikian dengan Allah. Itu sebabnya kita dapat dengan tenang merebahkan diri dalam naungan kasih-Nya, sebab kita tahu Dia mengayomi umatnya sampai selama-lamanya.

Kelima, sebab Tuhan bertahta di atas pujian kita.“Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel” (Mzm. 22:4). Allah ternyata sangat menikmati pujian penyembahan umat-Nya. Hal itu nampak nyata dari tindakan-Nya yang “duduk bertahta” di atas puji-pujian. Oleh karenanya, hiduplah senantiasa dalam pujian dan penyembahan. Bahkan ketika disaat-saat tersulit, kelam kelabu sedang menerpa kehidupan kita, tetaplah memuji Tuhan. Karena justru ketika kita melakukannya, maka Allah akan hadir, datang dan menikmati pujian kita. Kehadiran Allah pasti disertai dengan hadirat kudus-Nya yang membebaskan, memulihkan, menyembuhkan, mencerahkan, menolong bahkan memberkati umat-Nya. Pertolongan kasih-Nya akan hadir dan memerdekakan kita dari beban berat, masalah dan sebagainya. Karena itu, bersyukurlah di dalam nama TUHAN setiap hari. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...