Kamis, 21 Oktober 2021

Renungan hari ini: “MENJADI SEPERTI POHON KEHIDUPAN” (Amsal 3:18)

 Renungan hari ini:

 

“MENJADI SEPERTI POHON KEHIDUPAN”




 

Amsal 3:18 (TB) "Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia."

 

Proverbs 3:18 (NET) "She is like a tree of life to those who obtain her, and everyone who grasps hold of her will be blessed"

 

“Pohon kehidupan” adalah sesuatu yang didambakan sebab akan mendatangkan kebahagiaan. Pohon kehidupan akan mendatangkan rasa kepuasan sedemikian rupa sehingga wajar bila berpendapat bahwa keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. Kebahagian dan kepuasan sesuatu yang sangat erat kaitannya. Manusia dengan beraneka cara dan melalui pengetahuannya yang berkembang pesat saat memakan buah pengetahuan tetapi tidak mampu menghadirkan kepuasan yang mendatangkan luapan kebahagiaan. Kepuasan dan kebahagiaan hadir dari dalam diri manusia sedangkan yang ditawarkan lewat buah pengetahuan hadir dari luar diri manusia, seperti teknologi hiburan yang dalam kurun waktu tertentu menjadi usang.

 

Tuhan yang telah menyediakan pohon kehidupan bagi Adam dan Hawa, melalui Kitab Wahyu menjanjikan untuk memberikan kembali pohon kehidupan dalam dunia atas, yakni kerajaan Sorga, saat kita layak masuk dalam kerajaan-Nya di Sorga.

 

Penulis Amsal menyatakan ada dua syarat utama memperoleh pohon kehidupan, yakni yang menguasai lidahnya dan yang benar sedangkan dalam Wahyu 22:14 disebutkan berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota. Adakah hubungan antara menguasai lidah, menjadi orang benar dengan membasuh jubah? Dalam Wahyu 14:5 dijelaskan bahwa penghuni sorga yaitu yang tidak terdapat dusta di dalam mulutnya dan dalam Wahyu 19:8 menjelaskan bahwa penghuni sorga memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih. Lenan halus adalah perbuatan perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Ayat dalam Wahyu 14:5; 19:8 memiliki kesejajaran dengan Kitab Amsal 11:30; 15:4.

 

Bila ayat-ayat di atas memiliki kesejajaran, maka mengapa muncul ayat 22:14 yang menyatakan berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya? Bila memperhatikan Kitab Wahyu 5:9 menyatakan : " .......... Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa." Ayat ayat dari kitab Wahyu menjelaskan karena mereka membasuh jubahnya dengan darah Anak-Domba dan telah menjadi umat tebusan yang ditebus dari cara hidup yang sia-sia (tidak dapat menjaga lidah dan tidak benar hidupnya) melalui pengampunan dan pengorbanan Anak Domba Allah dan setia mengikuti Anak Domba. 

 

Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk memperoleh pohon kehidupan adalah jangan mengurangi sesuatu dari perkataan-perkataan dari Tuhan. (Why. 22:19). Sekalipun mungkin berita dan firman yang didengar atau di baca di Alkitab kelihatan seolah-olah tidak dapat diterima akal sehat, manusia yang ingin memiliki pohon kehidupan harus menerimanya sebagai kebenaran. Contoh seperti yang terdapat dalam percakapan Yesus Tuhan dengan Nikodemus di dalam Injil Yohanes 3:10-13. Manusia seperti Nikedemus dengan segala sesuatu yang dianggap terpelajar, terpandang dan banyak kelebihannya, tetap sangat terbatas untuk mengenal Allah yang tidak terbatas. 

 

Kitab Wahyu mewartakan bahwa ada pohon kehidupan yang tersedia bagi semua yang diundang masuk dalam kerajaan Sorga yakni mereka yang mencelupkan jubah-Nya dengan darah Anak Domba Allah dan menjadi umat yang ditebus oleh-Nya, menerima semua perkataan-perkataan-Nya dan yang menang. Karena itu, milikilah pohon kehidupan itu agar kita beroleh kebagiaan kekal. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...