Renungan hari ini:
“DALAM KEBENARAN KUPANDANG WAJAHMU”
Mazmur 17:15 (TB) "Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu"
Psalms 17:15 (NET) "As for me, because I am innocent I will see your face; when I awake you will reveal yourself to me"
Perkataan ini dilatarbelakangi karena pemazmur dipersalahkan dan diancam orang, ia meminta dengan sangat agar Tuhan memperhatikannya dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan sebagai hakim yang benar. Pemazmur sangat yakin bahwa penghakiman yang adil datang dari Tuhan. Karena itu ia menyerahkan perkaranya dan lawan-lawannya kepada Tuhan agar Tuhan sebagai satu-satunya hakim yang melihat segala sesuatu dapat memutuskan perkaranya dengan adil.
Daud tidak mau menghakimi lawan-lawannya tetapi menyerahkan kepada Tuhan untuk menghakiminya. Pada pengadilan Tuhan, hukuman jatuh atas mereka yang terbukti bersalah sehingga terpisah dari Allah. Sedangkan orang yang dinyatakan benar tinggal beserta Tuhan dan diberkati-Nya. “Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera” (Bil. 6:26).
Jadi manusia dapat melihat wajah Tuhan kalau Allah yang menghadapkan wajah-Nya. Daud terus mencari wajah Tuhan untuk menerima berkat dan keadilan-Nya karena dinyatakan benar oleh Tuhan. Pemazmur yakin dalam kebenaran akan dapat memandang wajah Tuhan.
Sama seperti pemazmur kita juga mungkin mempunyai banyak pergumulan karena lawan-lawan yang tidak menginginkan kita setia melakukan perintah Tuhan Yesus. Bisa saja mereka memfitnah kita, melakukan berbagai hal yang merugikan atau menyulitkan kita atau merencanakan yang jahat kepada kita. Lalu apa yang kita lakukan?
Pertama, kita jangan membalaskan yang jahat dengan jahat tetapi membalas yang jahat dengan yang baik.Kita serahkan kepada Tuhan Yesus biar Dia yang jadi pembela kita. Biar Dia jadi hakim yang mengadili perkara kita. Kita yang dibenarkan di dalam Yesus Kristus akan melihat wajah Allah seperti jawaban Yesus kepada Filipus: Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barang siapa telah melihat Aku ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata tunjukkanlah Bapa itu kepada kami" (Yoh. 14:9).
Kedua, kita bersyukur bahwa kita telah dapat melihat Allah dalam Tuhan Yesus. Dialah Tuhan penolong dan pembela kita, kita agungkan Dia. Kita juga sekarang dapat mengatakan: "Namun aku hidup tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam Aku dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku" (Gal. 2:20).
Ketiga, kita harus memandang wajah ALLAH. Dalam kebenaran, kita (diselubungi dengan kebenaran Kristus, memiliki hati yang suci dan hidup yang baik) harus memandang wajah Allah dengan iman dan selalu menempatkan-Nya di hadapan kita. Kita harus mengingatkan diri sendiri setiap hari dengan merenungkan keindahan Tuhan. Dan, saat kita bangun setiap pagi, kita harus puas dengan rupa Allah yang disediakan bagi kita di dalam firman-Nya, juga dengan rupa Allah yang digambarkan kepada kita melalui anugerah-Nya yang selalu baru tiap pagi.
Kebahagiaan hanya disediakan dan dirancangkan bagi orang-orang benar yang telah dibenarkan dan dikuduskan. Mereka akan memiliki kebahagiaan itu saat mereka bangun, saat jiwa mereka bangun, saat tubuh mereka dibangunkan pada hari kebangkitan nantinya. Kita harus percaya bahwa segala upaya kita hidup dalam kebenaran, tidaklah akan menjadi sia-sia. Akan tiba waktunya kita menyaksikan dan merasakan kemuliaan yang telah dijanjikan Allah bagi kita. Karena itu, teruslah berupaya hidup dalam kebenaran TUHAN di sepajang hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN