Jumat, 09 September 2022

Renungan hari ini: “MENGHORMATI AYAH DAN IBU” (Keluaran 20:12)

 Renungan hari ini:

 

“MENGHORMATI AYAH DAN IBU”


 

Keluaran 20:12 (TB) "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu" 

 

Exodus 20:12 (NET) “Honor your father and your mother, that you may live a long time in the land the Lord your God is giving to you"

 

Menghormati ayah dan ibu bisa dengan jalan menunjukkan penghormatan dalam kata-kata dan perbuatan. Di dalam hati, kita harus tetap bersikap menghargai posisi mereka. Kata Yunani yang dipakai untuk menghormati berarti “memuja, menjunjung dan menghargai." Menghormati itu berarti menunjukkan respek bukan saja karena jasa, namun juga karena kedudukan. Misalnya, sebagian orang Amerika mungkin berbeda pendapat dengan keputusan Presiden, namun mereka masih tetap menghormati posisinya sebagai pemimpin negara. Demikian pula anak berumur berapa pun harus menghormati orangtua mereka, tanpa memandang apakah orangtua mereka “layak” dihormati atau tidak. 

 

Allah menasihati kita untuk menghormati ayah dan ibu. Dia begitu menghargai penghormatan kepada orangtua sampai mencantumkannya dalam Sepuluh Hukum (Kel. 20:12). Di dalam Perjanjian Baru juga dikatakan: “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” (Ef. 6:1-3).

 

Menghormati orangtua itu satu-satunya perintah di dalam Alkitab yang menjanjikan umur panjang sebagai hadiah. Mereka yang menghormati orangtuanya akan diberkati (Yer. 35:18-19). Sebaliknya, mereka yang “pikirannya terkutuk” dan tidak beribadah pada akhir zaman akan diwarnai dengan ketidaktaatan kepada orangtua (Rm. 1:30, 2 Tim. 3:2). Salomo, orang yang paling bijak, menasihati anak-anak untuk menghormati orangtua mereka (Ams. 1:8; 13:1; 30:17). Meskipun kita mungkin tidak lagi secara langsung berada di bawah otoritas mereka, kita tidak bisa lepas dari perintah Allah untuk menghormati orangtua kita. Bahkan Yesus, Anak Allah, tetap menundukkan diri-Nya kepada kedua orangtua-Nya di bumi (Luk. 2:51) dan kepada Bapa Surgawi-Nya (Mat. 26:39). Dengan meneladani Kristus, kita harus memperlakukan orangtua kita sama seperti kita menghampiri Bapa surgawi kita dengan hormat (Ibr. 12:9; Mal. 1:6).

 

Sudah jelas bahwa kita diperintahkan untuk menghormati orangtua kita, namun bagaimana caranya? 

 

Pertama, hormati mereka, baik dengan perbuatan dan sikap kita (Mrk. 7:6). Hormati hasrat mereka, baik yang diungkapkan maupun yang tidak. “Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan” (Ams. 13:1). Yesus mengingatkan orang-orang Farisi akan perintah Allah untuk menghormati ayah dan ibu mereka. Mereka menaati hukum Taurat, namun mereka menambahkannya dengan tradisi mereka sendiri, yang pada akhirnya itu yang malah dianggap lebih penting dari Taurat. Sekalipun, secara kata-kata mereka menghormati orangtua mereka, tindakan mereka sehari-hari menunjukkan motif mereka yang sebenarnya. Penghormatan itu harus lebih dari sekedar basa basi. Kata "menghormati” dalam bagian ini adalah kata kerja, dan itu berarti membutuhkan tindakan yang benar. 

 

Kedua, kita harus berusaha menghormati orangtua kita, sama seperti kita berusaha memuliakan Allah – dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Untuk anak yang masih kecil, perihal menaati dan menghormati orangtua juga berlaku. Itu berarti termasuk mendengar, memperhatikan dan tunduk kepada otoritas mereka. Setelah anak menjadi dewasa, ketaatan yang mereka pelajari sebagai anak akan menjadi bekal dalam menghormati pihak-pihak yang berwenang, seperti pemerintah, polisi dan majikan. Sekalipun kita diminta menghormati orangtua, itu tidak termasuk meniru sikap mereka yang salah. misal tidak beribadah (Yehz. 20:18-19). Kalau orangtua sampai mengajari anaknya melakukan sesuatu yang jelas-jelas bertolak belakang dengan perintah Allah, si anak harus menaati Allah lebih daripada orangtuanya (Kis.5:28).

 

Ketiga, hormat melahirkan penghormatan. Allah tidak menghormati mereka yang tidak menaati perintah-Nya untuk menghormati orangtua mereka. Kalau kita mau menyenangkan Allah dan diberkati, kita harus menghormati orangtua kita. Menghormati tidaklah mudah, tidak selalu menyenangkan, dan jelas tidak mungkin dengan kekuatan kita sendiri. Namun, menghormati merupakan jalan yang pasti untuk tujuan hidup kita – memuliakan Allah. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan” (Kol. 3:20)

 

Keempat, tujuan utama menghormati ayah dan ibu adalah mendidik moral kita. Menghormati orang tua merupakan kewajiban yang sifatnya abadi, tidak ada habisnya dan tidak ada batasnya. Perlu kita pahami bahwa menghormati orang tua bukan hanya sekadar menggunakan ucapan dan bahasa tubuh yang penuh hormat terhadap orang tua serta menaati mereka dengan penuh sukacita dan kerelaan, tetapi juga menghormati mereka dengan seluruh kemampuan yang ada. Bahkan termasuk nanti ketika kita sudah dewasa dan sukses kita bisa berbakti dengan memenuhi kebutuhan mereka akan sandang, pangan dan kebutuhan hidup lain yang mereka butuhkan. Semua itu kita lakukan sebagai sebuah pelayanan yang sepantasnya mereka terima, sebagai balasan atas biaya dan perhatian yang telah mereka curahkan serta berbagai masalah yang harus mereka hadapi tatkala membesarkan anak-anak mereka, yaitu kita di dunia.

 

Perintah menghormati ayah dan ibu ini berbeda dengan perintah lainnya. Dalam 9 perintah lain tidak ada janji yang khusus dilekatkan langsung dengan perintah-perintah tersebut. Allah dalam memberikan perintah yang satu ini, menambahkannya dengan sebuah janji yang khusus dan istimewa. Allah berfirman, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.” Tetapi Allah tidak berhenti saja sampai di sana. Ulangan 5:16 menyebutkan perintah yang sama, tetapi dengan sebuah tambahan janji yang dilekatkan kepadanya: Ulangan 5:16 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu [janji ke-1], dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu [janji ke-2).”

 

Jadi secara istimewa ada 2 hal yang Allah sediakan bagi anak-anak-Nya yang hormat kepada ayah dan ibunya yaitu berumur panjang dan hidup dalam keadaan baik di tempat tinggal kita. Dengan kata lain ada kebahagiaan yang disediakan Allah bagi siapa saja yang menghormati ayah dan ibunya.

 

Maka jangan sampai kita berani atau melawan orang tua ya teman-teman! Tuhan tidak berkenan anak-anak-Nya melakukan tindakan yang tidak sopan kepada orang tua. Walau kadang ada yang melawan orang tua, membenci dan durhaka kepada orang tua, tapi jangan sampai deh kita ikut-ikutan. Anak Tuhan haruslah menjadi teladan, pamit saat akan berangkat sekolah, pergi kemana pun juga harus meminta izin kepada orang tua. Saat ada waktu luang setelah mengerjakan tugas, jangan lupa membantu orang tua. Ada satu lagi, jangan sampai menjadi anak yang hobi chattingan dengan orang lain, tapi jarang SMS/WA dengan orang tua. Apalagi saat ini zamannya sudah serba canggih, malu kalau dunia tahu kita jarang bahkan tidak pernah berkomunikasi dengan orang tua. Malah yang lebih keren lagi jika orang tua pun tahu siapa teman-teman kita, dengan siapa kita bersahabat, karena pasti banyak untungnya. Karena itu, berilah penghormatan yang terbaik bagi ayah dan ibu kita selagi mereka masih hidup bersama kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...