Selasa, 24 September 2019

Renungan hari ini: TUHAN ADALAH SETIA

Renungan hari ini: 

TUHAN ADALAH SETIA



2 Tesalonika 3:3 (TB) "Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat" 

2 Thessalonians 3:3 (NET) "But the Lord is faithful, and he will strengthen you and protect you from the evil one”

Tuhan adalah setia, sedangkan yang tidak setia adalah "kita". Mungkin di permulaan mengikut Tuhan, kita begitu menggebu-gebu. Tetapi ketika ada masalah, kesetiaan kita nyaris hilang. Suatu kesetiaan akan terbukti ketika kita melewati kesulitan, menghadapi tantangan-tantangan, dan pada waktu iman kita digoyang oleh pencobaan-pencobaan.

Beberapa teladan kesetiaan dari Alkitab adalah Ayub dan Daniel. Ketika semua anak-anaknya meninggal, segala hartanya habis, istri tidak mendukung sehingga ia menderita seorang diri, Ayub tetap mau menerima apa yang buruk dari Tuhan. Ia setia kepada Tuhan di saat berkelimpahan berkat dan tetap setia ketika mengalami masa-masa yang sulit. Daniel, yang biasa berdoa sehari 3 kali, pada waktu ada perintah yang melarang untuk menyembah Allah atau dewa-dewa yang lain, ia tetap setia melakukannya dan malah berdoa dengan jendela yang terbuka, walaupun resikonya masuk ke dalam lubang singa.

Kita mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria. Alkitab kita, dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, seluruhnya bersuarakan mempelai, mulai dari Adam dan Hawa sampai generasi Nuh, berlanjut ke generasi setelah Nuh sampai kepada bangsa Israel, dan sampai kepada kita sekarang. Di dalam Alkitab juga terdapat kitab-kitab khusus tentang mempelai, seperti Rut, Kidung Agung, Yesaya, dan Hosea, yang menampilkan Tuhan sebagai Mempelai yang mengasihi kita, hanya pada saat itu belum terungkap rahasianya.

Tuhan Yesus adalah Mempelai Pria yang setia. Ia ingin mendapatkan istri atau mempelai wanita yang juga setia. Firman Tuhan mengatakan, mempelai perempuan akan menjadi sama dengan Dia. Hal ini berlaku di dalam banyak hal, salah satunya adalah setia. Teladan sempurna dalam kesetiaan hanya pada Yesus. Oleh karena itu bila dikatakan bahwa Tuhan adalah setia, maka Ia benar-benar setia. Saat harus bergumul di taman Getsemani bersama murid-murid-Nya, Yesus mengajak 3 murid inti yaitu Petrus, Yohanes, dan Yakobus untuk berdoa. Kemudian Ia mengambil posisi sepelempar batu di depan mereka, sehingga betul-betul seorang diri. Pada saat itulah, dalam doa pribadi-Nya yang betul-betul berat, Yesus berdoa, "Ya Bapa, kalau boleh cawan ini lalu ...", tetapi Ia juga berserah, "... bukan kehendak-Ku tetapi kehendak-Mulah yang terjadi." Kemudian saat tergantung di kayu salib, dalam puncak penderitaan-Nya Yesus merasa ditinggalkan seorang diri, dengan berkata, "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"

Saat ini kita diperkenalkan bahwa Tuhan adalah setia. Kesetiaan-Nya berlaku sampai hari ini. Walaupun kita tidak setia, Dia tetap setia.(2Tim. 2:13). Pada Kitab Wahyu 19:11 dikatakan, bahwa penunggang kuda putih nama-Nya: Yang Setia dan Yang Benar. 

Nama Yesus adalah Yang Setia dan Yang Benar. Pada Alkitab terjemahan lama, nama-Nya adalah Setiawan. Kesetiaan-Nya dapat kita baca dalam Wahyu 1:5, bhw Yesus Kristus adalah Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan berkuasa atas semua raja-raja di bumi. Dia telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya (bnd. 1Ptr. 3:18). Dan kesetiaan-Nya kepada kita yang tidak setia, juga telah dibuktikan dengan Dia yang rela mati telah bangkit kembali. Selayaknya kita bangga kepada-Nya, karena hal ini bukanlah suatu kebetulan. Semuanya telah berada dalam rencana-Nya, untuk melepaskan kita dari dosa dan mengangkat kita kembali supaya menjadi sama dengan Kristus. Karena itu, tetap setia sampai akhirnya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...