Renungan hari ini:
PERSAUDARAAN KRISTEN
2 Timotius 1:4 (TB) "Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku"
2 Timothy 1:4 (NRSV) "Recalling your tears, I long to see you so that I may be filled with joy”
Paulus secara jasmani tidak memiliki saudara kandung dalam pelayanan Injil. Tetapi Paulus memiliki saudara di dalam Yesus. Timotius dan Titus misalnya adalah murid tersayang Paulus. Mereka menemaninya dalam perjalanan penginjilan. Bagi Paulus mereka berdua adalah saudara dalam Tuhan. Dalam Tuhan, kita bersaudara, karena kita satu keluarga dalam Tuhan. “’Ku Cinta K’luarga Tuhan”! ungkap salah satu nyanyian yang sering mengganti lagu dalam Salam Damai! Ada juga syair lagu yang mengatakan “Dalam Yesus kita bersaudara”.
Paulus selalu, siang malam mendoakan keduanya (2Tim. 1:3). Sewaktu Paulus merasa tertekan dan susah, kedatangan Titus menguatkan Paulus (2Kor. 7:5-8). Tampaknya Paulus tergantung pada Titus, sampai-sampai Paulus tidak berkotbah di Troas karena ia tidak menemukam Titus di kota itu (2Kor. 2:12-13).
Paulus, Timotius dan Titus, mereka bertiga saling mengasihi saling mendoakan satu sama lain. Mereka juga sangat mengasihi umat kistiani sampai mereka menyerahkan demi dan untuk Yesus (1Yoh. 3:16). Injil memberi petunjuk kepada kita persaudaraan kita berkat Baptisan itu adalah suatu relasi yang akrab dan mendalam. Memang tak perlu semendalam relasi hubungan suami-istri, tetapi relasi dan persaudaraan umat kristiani tidaklah kurang dalamnya daripada relasi keluarga hubungan darah.
Persaudaraan kita dalam Kristus bukanlah relasi hubungan darah atau jasmani. Relasi persaudaraan kristiani sangatlah bercirikan kemurnian (1Tim. 5:2) Itulah relasi antar kita berkat rahmat Baptisan ke dalam Kristus. Kita semua dapat bersatu karena relasi sebagai bersaudara-bersaudari, sebagaimana Yesus bersatu erat dengan Bapa-Nya. Dan Yesus berdoa untuk persatuan dan persaudaraan ini (Yoh. 17:21). Kita semua ini yang sama-sama bersaudara dalam Kristus. saling ikut ambil bagian dalam kesatuan Tritunggal.
Kekuatan dan kedalaman relasi Paulus dengan mereka berdua tercermin dalam ekspresi hasrat Paulus terhadap Timotius di ayat 3-4: “… selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.” Bagaimana pun, akar relasi Paulus dengan Timotius melampaui hubungan darah dan ikatan-ikatan sosial kemanusiaan. Akarnya adalah kesamaan iman dan pelayanan kepada Allah. Karena itu, bangunlah hubungan persaudaraan yang baik dengan siapapun agar kita menjadi keluarga Allah yang saling menolong dan membangun. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN