Renungan hari ini:
MAKIN MEMASHURKAN NAMA YESUS
Kisah Para Rasul 19:17 (TB) "Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus"
Acts 19:17 (NET) "This became known to all who lived in Ephesus, both Jews and Greeks; fear came over them all, and the name of the Lord Jesus was praised”
Dalam kisah pelayanan Paulus di tengah-tengah jemaat Efesus, dia mengalami pergumulan dan permasalahan. Namun ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari reaksi orang Efesus ini:
Pertama, ada orang yang senang pada Paulus dan Firman Tuhan (bdk. 18:19-21), tetapi juga ada yang membenci Paulus dan Firman Tuhan (ay. 9).Bahkan, mungkin ada orang yang mula-mula senang pada Paulus dan Firman Tuhan, tetapi setelah diajar cukup banyak (ay 8: ‘tiga bulan’), lalu menjadi benci pada Paulus dan Firman Tuhan.
Kedua,ajaran yang berani, selalu menimbulkan oposisi! Jemaat Efesus tidak suka dengan pengajaran Paulus yang keras dan berani sehingga jemaat Efesus melawannya.
Di dalam kehidupan pelayanan kita sekarang, mengapa banyak hamba Tuhan tidak mengalami oposisi yang terlalu berarti?
Pertama,mungkin karena mereka tidak betul-betul mengajarkan Firman Tuhan! Ini sering terjadi karena mereka memenuhi kotbah dengan cerita, lelucon, illustrasi, kesaksian dsb, tetapi tidak menjelaskan ayat-ayat Kitab Suci! Kalau saudara adalah hamba Tuhan yang seperti ini, saudara bukanlah problem bagi setan, dan karena itu ia tidak merasa perlu menyerang saudara dengan oposisi!
Kedua,mungkin mereka tidak mengajar dengan berani!Ini sering terjadi karena mereka mengkompromikan Firman Tuhan supaya tidak menying¬gung orang / golongan tertentu, dan mereka tidak berani menegur orang yang salah dsb. Pengkhotbah yang selalu ‘menyensor’ khotbahnya supaya tidak menyinggung perasaan orang, pasti tidak akan mengalami oposisi atau sedikit sekali mengalami oposisi.
Ketiga,mungkin karena mereka tidak memberitakan Injil! Kita yakin setan paling benci hamba Tuhan yang selalu memberitakan Injil!
Karena itu kalau saudara adalah hamba Tuhan yang tidak pernah mengalami oposisi, introspeksilah pemberitaan Firman yang saudara lakukan! Bandingkan dengan Gal 1:10 - “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.”.
Bagaimanakah reaksi Paulus terhadap oposisi dari orang Efesus (ay 9b). “Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.”.
Pertama, Paulus meninggalkan mereka. Ini berarti ia berhenti memberitakan Injil kepada mereka. Ini sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus dalam Mat 7:6 yang berbunyi: “‘Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.’”.
Memang, kita memberitakan Injil dengan tujuan supaya ada lebih banyak orang yang percaya kepada Yesus, sehingga Tuhan bisa lebih dipermu¬liakan (bdk. 1Kor 10:31). Tetapi kalau Pemberitaan Injil itu malah menyebabkan Tuhan dihina, diejek dsb, maka Pemberitaan Injil itu harus dihentikan (setidaknya untuk sementara)!
Kedua, Paulus memisahkan murid-muridnya dari orang-orang itu. Pemisahan ini sesuai dengan ajaran Paulus sendiri dalam 1Korintus 15:33 dan Titus 3:10. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”. “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.”.
Walau Paulu mengalami pergumulan berat di dalam pelayanannya di Efesus, tetapi jemaat di Efesus semakin memasyhurkan nama Tuhan Yesus. Pergumulan itu biasa dalam dinamika pelayanan, yang terpenting adalah iman jemaat bertumbuh untuk semakin memuliakan nama Yesus. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN