Rabu, 28 Februari 2018

Renungan hari ini: DIPILIH UNTUK BERBUAH

Renungan hari ini:

DIPILIH UNTUK BERBUAH


Yohanes 15:16 (TB) "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu"

John 15:16 (NRSV) "You did not choose me but I chose you. And I appointed you to go and bear fruit, fruit that will last, so that the Father will give you whatever you ask him in my name”

Pemilihan Allah bagi manusia adalah suatu tugas panggilan. Pemilihan Allah itu merupakan pemberian tugas untuk melakukan kehendak-Nya. Tata cara pemilihan Allah itu berbeda-beda kepada setiap orang. Ada yang dipilih sejak dalam kandungan ibu. Ada juga yang dipilih sejak sebelum dunia ini ada, dan lain sebagainya.

Namun pemilihan Allah ini harus jelas dalam pemikiran kita bahwa kita dipilih untuk menghasilkan buah yang tetap bagi-Nya. Banyak orang Kristen berpikir, Allah memilihnya supaya masuk ke Surga. Pemikiran seperti itu egois. Alkitab tak pernah mencatat janji semacam itu. Bahkan baptisan pun belum menjamin. Surga hanyalah fasilitas sekunder yang diberikan setelah ia menjalankan kehendak­Nya sebaik mungkin.

Tuhan memberikan tujuan pemilihan-Nya bagi kita, yakni: supaya kita pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap (kekal). Ironisnya, kebanyakan lebih ingat bagian terakhir Yoh 15:16, “supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Padahal sesungguhnya Allah tak perlu diklaim. Sebelum manusia sadar, Ia telah mengetahui kebutuhannya karena jauh lebih bijaksana.

Allah tak pernah memberi janji tanpa tuntutan tugas. Contoh, di Matius 28:19-20 dikatakan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Janji-Nya). Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Pemeliharaan Allah).” Tuhan memberikan hak tersebut hanya pada orang Kristen yang dipanggil untuk melayani-Nya dan memberitakan Injil.

Kita dipilih untuk dua hal, yaitu, pergi dan untuk menghasilkan buah dan buahnya itu tetap. Buah yang dimaksud bisa berbicara mengenai buah pertobatan baik dalam hidup kita pribadi maupun hidup orang lain, buah roh (Gal. 5:22-23) dan buah pelayanan baik dalam bidang pekerjaan sekuler (market place) maupun yang terpanggil secara penuh waktu di pelayanan pastoral.

Bagaikan sebuah pohon yang buahnya dapat dinikmati banyak orang, maka buah yang muncul dari kehidupan umat Tuhan akan dapat dinikmati oleh banyak orang dan menjadi berkat bagi mereka semua. Semakin lebat buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon, maka semakin banyak orang yang dapat menikmati buah tersebut. Oleh karena itu menghasilkan buah adalah kewajiban bagi setiap umat Tuhan, agar hidup kita semua dapat berguna bagi orang lain sesuai dengan kehendak Bapa di Sorga. Karena itu, terimalah pemilihan Allah bagi kita dengan menghasilkan buah yang tetap bagi TUHAN dan kita. (rsnh)


Selamat memasuki Maret 2018 dan teruslah berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...