Rabu, 28 Oktober 2020

Renungan hari ini: KASIH KARUNIA TUHAN (2 Korintus 8:9)

 Renungan hari ini:

 

KASIH KARUNIA TUHAN




 

2 Korintus 8:9 (TB) "Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya"

 

2 Corinthians 8:9 (NET) "For you know the grace of our Lord Jesus Christ, that although he was rich, he became poor for your sakes, so that you by his poverty could become rich”

 

Kasih karunia TUHAN sungguh tak terselami dalamnya. Kita tidak mampu mencernanya dari pemikiran manusiawi kita. Pengenalan kita akan kasih karunia TUHAN memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan kekristenan kita. Saat kita memegang konsep karunia Tuhan yang kurang, kita sering merasa lelah, cape dalam menjalani hidup kekristenan kita. Namun di sisi lain, saat kita memegang konsep karunia Tuhan yang berlebihan, sering kita menganggap remeh dosa dan asal-asalan dalam menjalani kehidupan ini. 

 

Pengenalan sungguh-sungguh akan kasih karunia Tuhan akan mempengaruhi bagaimana kita hidup dan juga bagaimana menerima orang-orang di sekitar kita. Kita sebagai orang Kristen sering hidup dalam kasih karunia tapi sikap kita tidak menunjukkannya. Kasih karunia Tuhan yang sudah kita terima seharusnya adalah sebagai dasar belas kasihan (compassion) dan pertolongan kita pada orang lain! 

 

Tuhan ingin agar kita mengenal kasih karunia-Nya. Ia ingin kita mempelajarinya dan kemudian mengalaminya dalam kehidupan kita. Kasih karunia dapat dideskripsikan sebagai “sesuatu yang baik yang sebenarnya tidak layak kita terima.” Kasih karunia adalah ketika Allah dengan cuma-cuma mencukupkan segala sesuatu yang kita butuhkan, segala sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan dengan kekuatan kita sendiri, segala sesuatu yang tidak bisa kita bayar, segala sesuatu tidak layak kita dapatkan. Kasih karunia menawarkan apa yang sangat dibutuhkan manusia, di mana hanya Tuhan yang dapat berikan. 

 

Kasih karunia seperti ini hanya dapat ditemukan pada satu pribadi, Tuhan Yesus Kristus. Paulus menulis “Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus.” Oleh karena itu, kasih karunia hanya didapatkan lewat sebuah hubungan pribadi yang intim setiap saat dengan Dia. Kasih karunia tersedia karena Yesus bersedia untuk menanggung kemiskinan rohani kita, supaya kita bisa mengambil bagian dalam kekayaan rohani-Nya. Paulus menulis, “sekalipun Ia kaya," sebelum Yesus datang ke dunia ini, Yesus menikmati kekayaan di Sorga. Di Sorga Yesus ada dalam persekutuan yang intim dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Di Sorga para malaikat sujud menyembah Dia. Di Sorga Yesus memiliki otoritas penuh sebagai Allah. 

 

Paulus menulis “bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin.” Yesus dengan sukarela bersedia menjadi miskin demi umat manusia. Ia merendahkan diri-Nya untuk menjelma menjadi manusia dan hidup di antara manusia yang berdosa. Ia yang ditinggikan di Sorga menjadi dihina di bumi. Ia yang bersinar terang sebagai Tuhan di Sorga mengambil rupa manusia biasa di bumi. Ia yang menciptakan segala sesuatu disembelih oleh mereka yang Ia ciptakan. Ia yang sudah ada dari kekekalan bersedia mengalami kematian. Ia yang adalah kudus bersedia menanggung dosa. 

 

Melalui semua pekerjaan kasih karunia-Nya, semua orang yang percaya kepadanya akan menjadi kaya secara rohani, Paulus menulis “supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” Dulu, kita yang “segala kesalehannya seperti kain kotor” (Yes.. 64:6), sekarang di dalam Yesus “kita dibenarkan oleh Allah” (2 Kor. 5:21). Kita, “yang dahulu bukan umat Allah,” tetapi sekarang “telah menjadi umat-Nya” (1 Ptr. 2:10). Sekarang Tuhan “telah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam Sorga” (Ef. 1:3) kepada kita. Karena itu, pergunakanlah kasih karunia TUHAN yang ada pada kita untuk berbelas kasih kepada orang lain. (rsnh)

 

Selamat berlibur dan terus berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...