Sabtu, 19 Agustus 2023

KOTBAH MINGGU XI SETELAH TRINITATIS Minggu, 20 Agustus 2023 “BANGSA-BANGSA BERSYUKUR ATAS KEMURAHAN ALLAH” (Roma 11:1-2a; 29-32)

 KOTBAH MINGGU XI SETELAH TRINITATIS

Minggu, 20 Agustus 2023

 

“BANGSA-BANGSA BERSYUKUR ATAS KEMURAHAN ALLAH”

Kotbah: Roma 11:1-2a; 29-32  Bacaan: Mazmur 67:1-8



Kita telah memasuki Minggu Kesebelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Bangsa-bangsa Bersyukur atas Kemurahan Allah”. Tema ini lahir dari perdebatan tentang hubungan antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi dalam rencana keselamatan Allah. Rasul Paulus merinci bagaimana Allah memiliki rencana yang lebih luas dan mendalam, yaitu menyelamatkan seluruh umat manusia, tanpa memandang asal-usul etnis atau kebangsaan.

 

Dalam Roma 11, Paulus telah membahas nasib orang Israel dalam rencana keselamatan Allah. Paulus mengungkapkan keprihatinannya tentang orang Yahudi yang tampaknya banyak yang menolak iman kepada Kristus sebagai Mesias. Dia mengingatkan bahwa Allah tidak menolak seluruh bangsa Israel, dan ada sisa yang percaya. Pada saat yang sama, Paulus menjelaskan bahwa bangsa-bangsa non-Yahudi juga termasuk dalam rencana keselamatan Allah.

 

Dalam konteks ini, tema "Bangsa-bangsa bersyukur atas kemurahan ALLAH" merujuk pada penerimaan Allah terhadap semua orang, baik orang Yahudi maupun bangsa-bangsa non-Yahudi, dalam rencana keselamatan-Nya.Bangsa-bangsa memiliki alasan untuk bersyukur karena Allah memberikan kesempatan kepada semua orang untuk memperoleh keselamatan melalui iman kepada Kristus, tanpa memandang latar belakang etnis atau kebangsaan. Latar belakang kontroversi dan perdebatan gerejawi antara orang Yahudi dan bukan Yahudi menambah dimensi urgensi dalam mengkomunikasikan pesan universal rencana keselamatan Allah yang dinyatakan oleh Paulus dalam pasal ini.

 

Roma 11:1-2a, 29-32 berada dalam bagian Alkitab yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Bagian ini membahas tentang hubungan antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi dalam rencana keselamatan Allah.

 

Pertama, di dalam Roma 11:1-2a, Paulus menyatakan bahwa meskipun banyak orang Yahudi yang tampaknya tidak percaya kepada Yesus sebagai Mesias, hal itu tidak berarti bahwa rencana keselamatan Allah bagi bangsa Israel telah gagal sepenuhnya. Dia mengatakan bahwa dia sendiri adalah seorang Israelite, dari suku Benyamin, dan bahwa Allah tidak telah menolak bangsa Israel yang dipilih-Nya sejak awal.

 

Kedua, di dalam ayat 29-32, Paulus menyatakan bahwa keputusan Allah adalah tak tergoyahkan dan tak terbantahkan. Allah memberikan anugerah-Nya kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lainnya. Allah mengutamakan kerahiman-Nya, yang mencakup semua orang. Paulus menyatakan bahwa pada akhirnya, melalui rahmat dan rencana-Nya, semua orang akan disatukan dalam iman kepada Kristus. Jadi, bangsa-bangsa dapat bersyukur atas kemurahan Allah karena melalui rencana keselamatan-Nya, kesempatan untuk memperoleh keselamatan dan hubungan dengan-Nya diberikan kepada semua orang, bukan hanya kepada satu bangsa tertentu.

 

Penting untuk memahami bahwa konteks dari kutipan tersebut adalah untuk mengatasi pemahaman tentang peran orang Yahudi dalam rencana keselamatan Allah dan bagaimana Allah memiliki rencana yang lebih luas untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, termasuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Oleh karenanya, alasan "bangsa-bangsa bersyukur atas kemurahan Allah" adalah karena Allah memperlihatkan kerahiman-Nya yang besar dengan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk percaya dan menerima keselamatan yang dianugerahkan melalui Yesus Kristus.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang harus kita lakukan dalam rangka bersyukur atas kemurahan Allah bagi kita? Berdasarkan Roma 11:1-2a, 29-32, ada beberapa prinsip dan tindakan yang dapat kita ambil untuk bersyukur atas kemurahan Allah:

 

Pertama, kita harus percaya dalam kemurahan Allah. Salah satu cara utama untuk bersyukur atas kemurahan Allah adalah dengan meyakini dan menerima rencana keselamatan-Nya. Ini berarti percaya bahwa Allah memiliki rencana luas untuk menyelamatkan semua orang, tanpa memandang asal-usul etnis atau kebangsaan. Ini memerlukan iman yang dalam bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat.

 

Kedua, bersyukur untuk Anugerah Allah. Kita seharusnya bersyukur atas anugerah Allah yang meliputi rencana keselamatan bagi semua orang. Allah tidak membatasi keselamatan hanya untuk satu kelompok tertentu, tetapi memberikan kesempatan kepada semua orang untuk percaya dan menerima kasih-Nya.

 

Ketiga, menunjukkan kerendahan hati. Kita seharusnya mengakui bahwa keselamatan adalah anugerah Allah semata, bukan karena usaha atau prestasi kita. Ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap kerendahan hati dan mengakui ketergantungan kita kepada Allah.

 

Keempat, kita harus berdoa untuk keselamatan semua orang. Paulus menyatakan bahwa Allah memiliki rencana untuk menyelamatkan semua orang, termasuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Oleh karena itu, kita seharusnya mendoakan dan berharap yang terbaik bagi semua orang, bahwa mereka dapat mengenal Allah melalui iman kepada Kristus.

 

Kelima, kita berpartisipasi dalam pelayanan. Sebagai bentuk tanggapan atas kemurahan Allah, kita dapat berpartisipasi dalam pelayanan atau memberikan kabar baik kepada orang lain. Ini dapat dilakukan melalui kehidupan kita yang tercermin dalam kasih dan kerendahan hati, serta berbagi Injil dengan mereka yang belum mengenal Kristus.

 

Inti dari pesan dalam Roma 11:1-2a, 29-32 adalah bahwa Allah memiliki rencana yang luas dan penuh kasih untuk menyelamatkan semua orang. Oleh karena itu, kita seharusnya bersyukur, percaya, dan merespons dengan kerendahan hati, kasih, dan iman kepada Kristus.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu kesebelas setelah Trinitatis ini? Dari pernyataan penulis dalam Roma 11:1-2a, 29-32 yang membahas tema "Bangsa-bangsa bersyukur atas kemurahan ALLAH," ada beberapa renungan penting yang dapat kita ambil:

 

Pertama, rencana keselamatan Allah yang luas. Renungan pertama adalah tentang rencana keselamatan Allah yang luas dan inklusif. Allah tidak membatasi keselamatan hanya untuk satu kelompok tertentu, tetapi dengan kemurahan-Nya, semua orang memiliki kesempatan untuk menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Ini mengajarkan kita tentang kasih Allah yang tak terbatas dan keadilan-Nya yang mencakup semua bangsa.

 

Kedua, kemurahan dan kerahiman Allah. Pernyataan ini mengingatkan kita akan kemurahan dan kerahiman Allah. Allah memberikan kesempatan kepada orang-orang yang mungkin tidak diharapkan oleh manusia. Ini adalah pelajaran tentang pentingnya melihat sesama manusia dengan mata kasih dan berbicara tentang kasih Allah kepada semua orang.

 

Ketiga, kerendahan hati dan pengakuan ketergantungan. Kita harus merenungkan pentingnya kerendahan hati dalam hubungan kita dengan Allah. Keselamatan adalah anugerah-Nya, dan kita tidak bisa meraihnya dengan usaha sendiri. Ini mengajarkan kita untuk mengakui ketergantungan kita pada Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya.

 

Renungan ini merangkum ajaran moral dan spiritual yang penting dalam pesan yang dikomunikasikan oleh penulis dalam Roma 11:1-2a, 29-32. Karena itu, kotbah ini mengajarkan kita tentang kasih dan kemurahan Allah yang menghubungkan semua orang dan mengundang kita untuk hidup dalam iman, kasih, kerendahan hati, dan persatuan sebagai hasil dari rencana-Nya yang luar biasa. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...