Sabtu, 28 Maret 2020

KOTBAH MINGGU JUDIKA Minggu, 29 Maret 2020 “KEADILAN TUHAN YANG MENYELAMATKAN”

Minggu, 29 Maret 2020

Kotbah: 2 Petrus 1:1-9  Bacaan: Zefanya 2:1-3



Minggu ini kita memasuki Minggu Judika (Berilah keadilan bagiku, ya Allah – Mzm. 43:1a (Luluhon ahu ale Jahowa).Dalam memasuki dan menjalani minggu ini kita akan dikuatkan dan diarahkan Firman Tuhan dengan tema “Keadilan TUHAN yang Menyelamatkan”. Keadilan menunjukkan ketegasan. Dalam keadilan tiada kasih. Yang salah tetap salah dan harus dihukum. Yang benar akan dibela sehingga mendapatkan kebebasan. Orang yang berada dalam kesalahan yang besar yang tidak bisa diampuni hanya mengandalkan anugerah dari TUHAN untuk memperoleh keselamatan. Keadilah TUHAN harus tetap dijalankan. Setiap orang yang berdosa harus dihukum mati.

Manusia yang berdosa sejatinya harus mati. Itulah keadilan ALLAH. Tetapi karena begitu besar kasih ALLAH akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal agar setiap orang tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Inilah anugerah ALLAH. Di tengah-tengah keadilan ALLAH yang tegas harus ditegakkan, ALLAH memberikan kasih karunia. ALLAH yang adil tetap menghukum orang yang berdosa. Itulah sebabnya Yesus dijadikan-Nya berdosa menggantikan manusia untuk dihukum mati. Manusia yang berdosa dibenarkan-Nya agar menjadi suci supaya beroleh hidup yang kekal.

Pertanyaan kita sekarang adalah seperti apakah anugerah ALLAH yang menyelematkan kita dalam perikop ini?

Pertama, Tuhan sudah menyediakan segala sesuatu yang berguna untuk hidup jasmani dan rohani kita. Kita memulai perjalanan hidup dalam Yesus Kristus dengan menerima anugerah-Nya, tidak bayar, tidak puasa 40 hari 40 malam, tidak lakukan sesuatupun tetapi dengan percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dalam hidup kita menerima keselamatan, kebutuhan kita secara jasmani dan rohani telah disediakan oleh Tuhan. Segala sesuatu disiapkan dalam anugerah-Nya untuk hidup jasmani dan rohani. Hidup dengan mengandalkan dan berharap kasih karunia Tuhan yang dilimpahkan dalam Anugerah Tuhan, mari terus belajar dan berjalan dalam Anugerah Tuhan yang satu ke anugerahTuhan  yang lain dari kebaikan Tuhan yang satu ke kebaikan Tuhan yang lain

Kedua, anugerah Tuhan membuat kita meraih janji-janji Tuhan yang berharga dan sangat besar dalam hidup kita (ay. 4). Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan duniabukan dengan kekuatan dan kemampuan kita, kita dapat menerima janji janji Tuhan, tetapi karena anugerah-Nya, dan janji janji yang dianugerahkan kepada kita adalah janji janji yang berharga dan sangat besar,sehingga kita juga boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Kodrat ilahi adalah suatu kondisi yang berada diatas kemanusiaan kita. Kita lemah kodrat ilahi membuat kita kuat,kita tidak mampu kodrat ilahi memampukan kita, kita sederhana kodrat ilahi membuat kita berlimpah-limpah dalam hidup kita oleh anugerahNya.

Ketiga, anugerah Tuhan memberikan kepada kita pertumbuhan rohani (ay. 5-7). Ada sebuah dorongan dari Tuhan, justru karena kita telah menerima Anugerah Tuhan maka kita harus bertumbuh rohani, tambahkan imanmu kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara dan semua orang

Hal yang sama Paulus lakukan di jemaat di Korintus. Keadaan jemaat Korintus “dulu” tidak banyak yang bijak tetapi akhirnya banyak orang bijak, dulu tidak banyak yang berpengaruh tetapi akhirnya banyak yang berpengaruh, dulu tidak banyak yang terpandang, tetapi akhirnya banyak orang terpandang semua itu karena anugerah Tuhan. Karakter yang buruk oleh anugerah Tuhan diperbaharui dari hari ke hari. Anugerah Tuhan memampukan kita mengalami pertumbuhan rohani.

Keempat, anugerah Tuhan dapat bertambah-tambah besar di dalam hidup  kita (ay. 8). Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Siklus rohani kita diawali dengan kita menerima keselamatan dan anugerah Tuhan, setelah itu kita bertumbuh secara rohani. Ketika kita bertumbuh secara rohani maka kita semakin mengenal Tuhan dengan baik. Dengan penegalan yang baik itu pula maka anugerahnya menjadi bertambah besar di dalam hidup kita.
Kehidupan iman yang bertumbuh akan terlihat nyata dalam kehidupannya. Setidaknya ada tujuh elemen dasar yang yang terlihat dari pertumbuhan iman dan kerohania seseorang yang sudah mendapatkan anugerah keselamatan dari ALLAH, yakni:

Pertam, KEBAJIKAN. Perbuatan baik atau kebaikan yang harus dilakukan untuk memperlengkapi Iman kepada Tuhan, sehingga akan menjadi sempurna. Bahwa Iman itu sangat penting dalam hidup orang percaya tidak bisa dibantah, tetapi dimata Tuhan hal itu tidak lengkap apabila tidak disertai perbuatan baik. Iman tanpa perbuatan adalah mati (1 Ptr. 2:17), itu untuk menegaskan keinginan Tuhan didalam hidup kita.

Kedua, PENGETAHUAN. Iman dan perbuatan baik itu hal-hal indah dimata Tuhan dan manusia, dan karena itu harus ditopang dengan pengetahuan yang memadai. Pengetahuan itu bisa berasal dari pengalaman-pengetahuan hidup bersama Tuhan dan sesama, tetapi juga melalui proses belajar dan belajar untuk memperlengkapi diri. Bahwa untuk menambah pengetahuan itu, orang ber-Imanpun harus terus belajar (long life education).

Ketiga, PENGUASAAN DIRI. Ini kadang menjadi faktor kesulitan bagi kita manusia dimana saja, termasuk orang-orang ber-Iman sekalipun. Karena kadang manusia sulit mengendalikan keinginannya, emosinya dan berbagai kepentingannya sehingga menimbulkan berbagai ketegangan dan ketidak-nyamanan bagi sesama. Karena itu penguasaan diri penting dimiliki agar manusia tidak salah kaprah dan kebablasan.
Keempat, KETEKUNAN. Banyak orang pintar dari segi akal pikir tetapi kurang tekun sehingga cenderung gagal. Mereka diawal perjuangan hidupnya bersemangat dan ber-sungguh-sungguh, tetapi karena ketekunannya kurang maka banyak yang alami kegagalan. Ketekunan itu didasari oleh motivasi yang kuat, prinsip-prinsip yang mantap karena punya visi yang jelas, mengapa dan untuk apa kita melakukan sesuatu pekerjaan atau pelayanan.

Kelima, KESALEHAN. Inilah ciri dari orang-orang yang ber-Iman, punya ketaatan, kesetiaan dan penyerahan diri yang sungguh kepada Tuhan. Mereka hidup ditengah lingkungan dunia yang penuh dosa, tetapi mereka tidak mudah jatuh didalam dosa. Orang-orang yang memilki kesalehan itu hidupnya tulus, menjauhkan diri dari sikap hidup hipokrisi. Mereka tidak mudah tergoda untuk melakukan dosa, karena rasa takut akan Tuhan.

Keenam, KASIH AKAN SAUDARA. Mengasihi adalah ciri menonjol dalam hidup mereka, ada sikap toleransi dan tenggang rasa yang tinggi dalam hidup persaudaraan. Ada kebersamaan yang dipupuk oleh rasa kasih, dimana persekutuan adalah ajang melatih diri, sebelum membangun kebersamaan dengan orang lain. Dalam hubungan antar pribadi yang satu dengan lainnya, Kasih adalah dasar utama yang mengikat mereka.

Ketujuh, KASIH AKAN SEMUA ORANG. Jadi proses memupuk cinta kasih didalam persekutuan, kemudian dikembangkan sehingga kasih itu dapat dirasakan dan dialami oleh makin banyak orang disekitar kita. Jadi lingkungan kecil itu tempat uji coba, sebelum kita terjun untuk membangun kebersamaan yang saling menguntungkan. Kasih itu bagaikan balon udara yang makin hari makin terbang tinggi dilihat orang.

Jika itu sudah tampak dalam kehidupan kita maka hidup kita akan terhindar dari sikap yang picik dan lupa bahwa TUHAN telah menghapuskan dosa-dosa kita (ay. 9). Karena itu, marilah hidup yang saleh sebagai wujudnyata dari anugerah keselamatan yang sudah kita terima dari TUHAN. (rsnh)

Selamat beribadah di rumah masing-masing dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...