Senin, 18 April 2022

Renungan hari ini: “TUHAN MEMBERIKAN HATI DAN ROH YANG BARU” (Yehezkiel 11:19)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MEMBERIKAN HATI DAN ROH YANG BARU”




 

Yehezkiel 11:19 (TB) "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat"

 

Ezekiel 11:19 (NET) "I will give them one heart and I will put a new spirit within them; I will remove the hearts of stone from their bodies and I will give them tender hearts"

 

Dalam nas hari ini penulis Yehezkiel menyatakan bahwa TUHAN akan memberikan hati dan roh yang baru bagi umat-Nya, agar dengan hati dan roh yang baru itu merekan menjauhkan diri dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat kepada TUHAN. Firman Allah kepada bangsa Israel melalui nabi Yehezkiel juga berbicara tentang janji pembaruan bagi bangsa Israel. Keadaan bangsa Israel yang terpuruk, hidup dalam pembuangan, ditindas oleh bangsa-bangsa asing, dan tidak menikmati kebebasan hidup sebagai bangsa yang merdeka, akan segera diperbaharui oleh Allah. Memang penyebab awal mereka dibuang adalah karena ulah mereka sendiri, karena sikap hidup yang tidak taat, keras hati, tegar tengkuk, dan tidak setia.

 

Meskipun demikian, Allah adalah kasih dan akan memulihkan mereka. Setelah dari pembuangan mereka akan dikumpulkan kembali dan Allah akan menjauhkan mereka dari hati yang keras, memberikan mereka hati dan roh yang baru, yaitu hati yang taat dan setia kepada Allah saja. Pembaharuan itulah membuat bangsa Israel menjadi umat baru yang taat dan telah meninggalkan kehidupan lamanya.

 

Demikian juga kita sebagai orang percaya yang telah dibaharui oleh Allah sendiri melalui pengorbananNya di kayu salib. Kita yang dulunya hidup dalam dosa dan sering melakukan kejahatan hidup sebagai manusia lama. Namun, sejak hidup dalam Kristus, kita telah menanggalkan hidup lama dan menerima hidup yang baru. Seperti firman Tuhan hari ini mengatakan, “Siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

 

Sebagai ciptaan baru, tentu gaya hidup kita tidak lagi sama dengan cara hidup lama dalam dosa. Kita telah ditebus dan dipanggil menjadi umatNya, maka hidup kita juga harus berpadanan dengan panggilan itu. Hidup kita tidak lagi dipimpin oleh nafsu dunia, tetapi dipimpin oleh Roh Allah, karena kita adalah anak-anak-Nya.

 

Harus kita sadari bahwa hati merupakan faktor penting yang sangat menentukan kualitas hubungan kita dengan Tuhan, kemampuan kita dalam menerima berkat dan anugerah-Nya tanpa terhalang sesuatu apapun dan kemana kita akan mengarah setelah fase kehidupan yang sekarang ini selesai. Pendeknya, bagaimana hati akan sangat menentukan dan menunjukkan seperti apa kehidupan kita. Dalam kitab Amsal dikatakan "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Sebagaimana air memantulkan wajah saat kita pandang dari atas, seperti itu pula hati mencerminkan diri atau hidup seseorang. Tuhan pun sangat mementingkan hati. "... Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (1 Sam. 16:7). Sebegitu pentingnya kondisi hati kita, sehingga sebuah ayat berkata demikian: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Ams. 4:23). Jaga hati bukan dengan asal-asalan, ala kadarnya/seadanya, dengan standar kewaspadaan rendah, tapi dikatakan dengan segala kewaspadaan, karena dari sanalah hidup itu terpancar.

 

Semakin murni hati kita, maka semakin besar pula kesempatan kita untuk membangun hubungan berkualitas dengan Tuhan. Dan semakin besar pula kesempatan kita untuk menikmati hidup yang berkemenangan, penuh sukacita dalam perlindungan dan perhatian Tuhan tanpa tergantung dari situasi dan kondisi yang tengah kita alami. Pertanyaannya sekarang, bagaimana agar kita bisa memperoleh dan menjaga kemurnian atau kesucian hati? Ada beberapa poin yang akan saya sampaikan berkenaan dengan hal ini.

 

Barang siapa sudah diberikan Allah sebuah hati yang baru dan roh yang baru, ia harus hidup sesuai dengan pemberian itu. Maka dikatakan kita akan menjadi umat-Nya dan Tuhan akan menjadi Allah kita seperti di dalam Yehezkiel 11:20, “Oleh karena itu seluruh janji Allah akan diperbarui lagi.” Kita menyadari mungkin kita telah membuat-Nya cemburu karena penyembahan berhala, tampaknya kita menganggap hebat tanpa disadari telah mencuri kemuliaan-Nya. Tetapi saat kita disembuhkan dari dosa penyembahan berhala (apa yang kita berhalakan), maka Allah akan menjadikan kita umat-Nya, dan kemudian melalui tanda-tanda kehendak baik-Nya kepada kita, Ia akan memperlihatkan bahwa Dia adalah Allah kita. Karena itu, mari mengubah sikap dan laku kita dengan hati dan roh yang baru. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...