Rabu, 18 Agustus 2021

Renungan hari ini: “RANCANGAN TERLAKSANA OLEH PERTIMBANGAN” (Amsal 20:18)

 Renungan hari ini:

 

“RANCANGAN TERLAKSANA OLEH PERTIMBANGAN”




 

Amsal 20:18 (TB) "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat"

 

Proverbs 20:18 (NET) "Plans are established by counsel, so make war with guidance"

 

Rancangan yang baik adalah rancangan yang dimulai dengan pertimbangan yang baik dan matang. Namun, membuat rancangan atau rencana tanpa pertimbangan akan menghasilkan kebodohan. Dengan memiliki rancangan yang penuh pertimbangan maka kita bisa berperang dengan siasat. Tentu hasilnya akan lebih baik. Umpamakan kita berencana akan membuka bengkel sepeda tentu kita sudah mencari nasihat atau saran dari orang yang memiliki bengkel sepeda. Kita perlu mempertimbangkan masukan-masukannya untuk memperkirakan untung ruginya. Kita tidak akan membuka bengkel asal membukanya. Ini dalam skala kecil, namun untuk mengadakan perang atau perintah perlu rancangan yang matang. Tanpa pertimbangan adalah suatu kebodohan. Bertindak tanpa rencana mungkin disebabkan oleh kesombongan atau ketakutan. Bila sebabnya kesombongan, maka orang itu menganggap diri sudah pandai dan bijak untuk membuat keputusan tanpa pertimbangan orang lain. Bila penyebabnya rasa takut, maka orang itu seperti seorang sopir yang tersesat tapi malu bertanya karena takut tersingkap ketidak tahuannya. Demikian pula umumnya mahasiswa tidak mau bertanya karena takut dianggap bodoh.

 

Seorang yang bijak akan minta pertimbangan atau  nasihat bila ia membutuhkannya. Dia tidak merasa sombong atau takut untuk minta nasihat. Sebelum melaksanakan suatu rencana yang besar dia akan lebih dahulu mengadakan pertimbangan-pertimbangan. Tiada seorangpun yang tahu segala-galanya untuk membuat suatu keputusan yang baik. Memang dibutuhkan kerendahan hati untuk memandang orang lain lebih dari kita. Orang yang bijak memang harus rendah hati.

 

Amsal melihat bahwa Tuhan menciptakan manusia yang mampu berencana dan mempertimbangkan rencana itu dengan baik. Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk bekerja sama, bukan hidup yang bersifat individual. Rancangan yang dilakukan dengan pertimbangan berarti dilakukan oleh lebih dari satu orang. Mengapa melalui pertimbangan itu lebih baik? Tak lain karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Bagian penting yang tidak ditangkap oleh seseorang dan ditangkap oleh orang lain.

 

Rancangan yang melalui pertimbangan yang matang akan terlaksana dengan baik dan berhasil. Kitab Amsal memberikan contoh yang sejajar seperti penggunaan siasat, strategi, dan pertimbangan yang matang untuk memenangkan perang. Lakukanlah segala perencanaan atau rancangan dengan pertimbangan yang baik, maka semua akan terlaksana dengan sempurna.

 

Kitab Amsal secara konsisten menghargai upaya pencarian nasihat dalam membuat keputusan. "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak" (Ams. 15:22) "Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada" (Ams. 11:14) "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat" (Ams. 20:18) "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan" (Ams. 19:20).

 

Tradisi mencari pertimbangan, berlanjut dalam gereja Perjanjian Baru ketika Paulus mengangkat penatua-penatua di setiap kota. Tidak ada orang yang cukup dengan dirinya sendiri. Setiap orang memerlukan orang lain yang dapat berada di sisinya untuk menghibur, menegur, menguatkan, atau menasihati. Kedua belas rasul saling menundukkan diri satu sama lain dalam semua keputusan penting. Kita juga diberi teladan Paulus ketika ia pergi ke Yerusalem untuk meneguhkan Injil yang diberitakannya, walaupun ia sudah diajar secara langsung oleh Allah (Gal. 2:1-10). Ketika terjadi suatu perselisihan, para rasul dan penatua berkumpul di Yerusalem, dan merundingkannya sesuai dengan firman Allah (Kis. 15:1-21). Paulus mengimbau para wanita yang lebih tua untuk mengajar para wanita yang lebih muda (Tit. 2:3). Petrus memberi tahu para pria yang lebih muda agar mendengarkan dan menghormati pria-pria yang lebih tua (1 Ptr. 5:5). Karena itu, buatlah rancangan yang penuh dengan pertimbangan yang matang, maka kita akan meraih keberhasilan yang gemilang. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...