Kamis, 16 Desember 2021

Renungan hari ini: “KEPENUHAN ALLAH DI DALAM KRISTUS” (Kolose 1:19)

 Renungan hari ini: 

 

“KEPENUHAN ALLAH DI DALAM KRISTUS”




 

Kolose 1:19 (TB)  "Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia"

 

Colossians 1:19 (NET) "For God was pleased to have all his fullness dwell in the Son"

 

Untuk melihat kepenuhan Allah, maka cukuplah kita melihatnya di dalam pribadi Yesus Kristus. Karena Allah secara wujud sulit kita lihat. Itu sebabnya Allah berkenan berinkarnasi dalam wujud kemanusiaan di dalam Yesus. Menurut Paulus, kepenuhan diri Allah (gambar Allah), kepenuhan karya penciptaan-Nya, dan kepenuhan keselamatan (penebusan, pengampunan dosa, dan pendamaian) terwujud hanya di dalam Yesus Kristus. Kita dapat melihat diri Allah dengan sempurna di dalam Yesus, kita dapat melihat kesempurnaan karya Allah akan penciptaan di dalam Yesus, dan kita dapat mengalami keselamatan yang sempurna juga di dalam Yesus saja, tidak ada yang lain. Dengan kata lain, apabila ingin melihat seperti apakah Allah, maka pandanglah Yesus yang telah mati dan bangkit serta naik ke surga itu. 

 

Oleh sebab itu, kita harus tetap menempatkan Yesus sebagai dasar/sumber kehidupan dan keberadaan kita, serta harus mampu menyatakan karya-karya Kristus tersebut, sehingga setiap orang dapat semakin tekun dan sabar serta bersuka cita dalam imannya kepada Yesus Kristus. Dengan iman seperti ini, maka tidak akan ada lagi orang yang mudah diombang-ambingkan oleh berbagai ajaran sesat, sebab dia sendiri telah melihat atau mengalami kesempurnaan Allah dalam dirinya melalui Yesus Kristus. 

 

Sumber dan dasar satu-satunya keselamatan yang kita peroleh adalah Yesus Kristus. Keselamatan itu tidak ditentukan oleh tingkat pengetahuan yang kita miliki (terpelajar atau bukan), tidak ditentukan oleh jenis pekerjaan kita, tidak ditentukan oleh jabatan kita, tidak ditentukan oleh harta yang kita miliki, intinya keselamatan adalah anugerah Allah bagi kita di dalam Kristus Yesus. Yesus melakukan karya penyelamatan ini begitu sempurna melalui kematian dan kebangkitan-Nya, dan atas dasar itu pula kita yakin bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian kita di dunia ini. Kita sedang menantikan kehidupan setelah kematian itu, sama seperti keluarga kita yang telah duluan pergi, sedang menantikan kehidupan setelah kematian mereka. Ini adalah jaminan keselamatan yang luar biasa, begitu sempurna. Tidak ada satu pun yang dapat menggantikan sumber/dasar keselamatan kita itu, dan tidak ada satu pun ajaran di dunia ini yang memberikan kita jaminan keselamatan selain di dalam Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur dan bersukacita atas keselamatan yang dianugerahkan oleh Tuhan bagi kita, dan  kiranya iman pun semakin kokoh di dalam Dia. 

 

Paulus menunjukkan betapa besarnya dan utamanya Kristus di dalam setiap karya-Nya, karena Ia memang Allah dan melalui salib-Nya itulah kita dapat beroleh keselamatan – melalui iman. Karenanya patutlah orang percaya mengucap syukur, karena melalui Yesus Kristus kita dapat mengenal Allah, dan melalui kematian- Nya kita diperdamaikan dengan Allah, kita dikuduskan dan tak becacat cela dihadapan-Nya (Kol. 1:22).

 

Perenungan untuk kita orang percaya, apa yang harus kita lakukan setelah kita diperdamaikan? Apakah kita tetap hidup seperti biasa, tanpa pertobatan, hidup dalam dosa seperti yang kita lakukan? Jika itu yang kita lakukan, bukankah kita adalah orang-orang yang sangat kurang ajar yang tidak tahu berterima kasih? Kita seharusnya bersyukur kepada Tuhan dan juga melakukan apa yang Tuhan inginkan, yaitu memuliakan Dia.

 

Paulus katakan bertekun dalam iman, tetap teguh di dalam Tuhan, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil (Kol. 1:23). Intinya adalah kita bisa mempermuliakan Tuhan, yaitu dengan cara mengisi hidup kita dengan Firman Tuhan, sehingga apa yang kita lakukan dalam hidup kita pun sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Perbuatan kita sehari-hari adalah gambaran dari apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Firman Tuhan yang terpatri di hati akan menghasilkan perbuatan baik, dan buah Roh. Rasul Paulus memberi teladan bagi kita, dia pelayan Kristus yang mempercayakan seluruh kehidupannya kepada Kristus, ia mengasihi Kristus dengan memberikan seluruh dirinya. Meskipun harus menghadapi tantangan, ia tidak peduli dengan penderitaan yang dialaminya asalkan Injil terus di beritakan, supaya semakin banyak orang mengenal Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.

 

Jika Kristus adalah yang terutama dalam hidumu, rasanya kau tidak membutuhkan apa-apa lagi itu cukup! Percaya saja! Ikuti jalan-Nya! Beritakan Injil! Bertekun dan teguh dalam iman! Dan bersyukurlah! Karena itu, tetaplah yakin bahwa kepenuhan Allah ada dalam diri Yesus Kristus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...