Minggu, 19 Maret 2023

Renungan hari ini: “BERHARAPLAH KEPADA TUHAN” (Mazmur 130:7)

 Renungan hari ini:

 

“BERHARAPLAH KEPADA TUHAN”


 

Mazmur 130:7 (TB) "Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan"

 

Psalms 130:7 (NET) "O Israel, hope in the Lord, for the Lord exhibits loyal love, and is more than willing to deliver"

 

Berharap itu berarti kita berserah kepada keputusan dan kehendak TUHAN. Kita mengakui kelemahan dan keterbatasan kita, dan hanya mengandalkan pertolongan TUHAN saja. Nas hari ini memerintahkan kita supaya berharap kepada Tuhan. Setidaknya ada dua alasan mengapa Alkitab menuliskan ayat ini dengan kalimat perintah. Pertama, karena dalam banyak kesempatan, manusia sering berharap kepada hal yang lain. Kedua, karena karena Tuhan tahu hal yang paling baik bagi kita adalah berharap kepada-Nya. 

 

LAI memberi judul perikop Mazmur 130 dengan, “Seruan dari dalam kesusahan.” Kita memang tidak tahu secara persis apa latar belakang dari pemazmur hingga menuliskan Mazmur ini. Di awal pemazmur mengatakan “dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!” (ay. 1b). Dari sini terlihat seolah-olah pemazmur sedang menghadapi suatu kesusahan yang besar. Dalam kesusahan yang dialaminya itu, pemazmur menyadari, bahwa jangan-jangan karena dosa-dosanya kepada Tuhanlah sehingga ia mengalami kesusahan saat ini. Itulah sebabnya pemazmur memohonkan pengampunan kepada Tuhan. Karena pemazmur tahu bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih. Pemazmur yakin bahwa Allah akan memberikan pengampunan kepadanya. Itulah sebabnya pemazmur berkata, “tetapi pada-Mu ada pengampunan” (ay. 4a). Pemazmur juga yakin Tuhan akan segera menolongnya keluar dari kesusahan yang dialaminya karena ia percaya pada kasih setia Tuhan yang seringkali melakukan penyelamatan. Itulah sebabnya pemazmur mengatakan, “Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan” (ay. 7). 

 

Kita mungkin pernah berada pada posisi yang dialami oleh pemazmur ini. Kita sudah pernah mengalami kesusahan besar, di mana Covid 19 mengancam dunia secara umum dan Indonesia secara khusus. Di mana-mana jalanan sepi, sekolah-sekolah dan universitas serta beberapa kantor diliburkan agar masyarakat tinggal di rumah. Ibadah-ibadah dilarang di tempat-tempat ibadah, dilarang mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang. Tempat-tempat hiburan, wisata, mall, dan kafe-kafe tutup. Akibat tinggal di rumah ini mempengaruhi kehidupan di semua lini, termasuk pengais rejeki dari ojol pun mengalami kesulitan. Semua masyarakat berteriak kesakitan dan penderitaan.

 

Ada dua hal yang diimani oleh pemazmur dalam hal ini. Pertama, di dalam Allah ada kasih setia. Kasih setia yang dimaksud menggunakan kata “hesed”, yang artinya bahwa hanya Tuhan yang memiliki kasih setia, belas kasihan atas umat-Nya, dan melakukan segala yang terbaik dalam hidup manusia. Kasih setia Allah selalu erat hubungannya dengan anugerah, seperti Allah membungkuk untuk memeluk kita yang tidak layak. Kasih-Nya adalah keputusan-Nya yang bebas, bukan terpaksa, untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Melalui Tuhan Yesus, kita diselamatkan dan campur tangan Roh Kudus memperbaharui serta menguduskan kita. Oleh karena itu, kasih setia Allah ini sungguh-sungguh merupakan mukjizat bagi orang percaya. 

 

Kedua, di dalam Allah ada penebusan. Anugerah dan kasih setia Allah dibuktikan dengan penebusan atau pembebasan yang Allah lakukan sendiri kepada umat Israel dan kepada umat manusia. Allah tidak pernah menjanjikan sesuatu hal yang buruk kepada umat-Nya ataupun bermacam-macam penyakit untuk membinasakan umat-Nya. Sebaliknya, Allah selalu berjanji akan memberikan pertolongan dan memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya. Anugerah Allah limpah bagi setiap kita yang mau percaya, berharap dan mengandalkan Tuhan, Juruselamat dan Penolong kita yang sejati.

 

Seperti Firman Tuhan hari ini yang mengajarkan untuk berharap kepada TUHAN sambal mengakui dosa dan memohon pengampunan dari Tuhan, maka dari itu datanglah kepada Tuhan, akuilah dosa-dosa kita di hadapan Tuhan dan mohonlah pengampunan dari-Nya. Dengan beriman dan percaya kepada Tuhan kita telah bisa melewati masa kesusahan akibat Covid 19 yang kita hadapi waktu itu. Karena pada Tuhan ada kasih setia dan Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang dikasihi-Nya. Karena itu, berharaplah kepada TUHAN sebab Ia akan menolong dan melindungi kita setiap saat. (rsnh)

 

Selamat Memulai Karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...