Selasa, 22 Juni 2021

Renungan hari ini: “BERMEGAH KARENA SALIB YESUS” (Galatia 6:14)

 Renungan hari ini:

 

“BERMEGAH KARENA SALIB YESUS”




 

Galatia 6:14 (TB) "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia"

 

Galatians 6:14 (NET) "But may I never boast except in the cross of our Lord Jesus Christ, through which the world has been crucified to me, and I to the world"

 

Sebenarnya sulit bagi kita untuk bermegah karena salib. Karena salib adalah penderitaan. Biasanya orang bermegah karena kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan yang dimilikinya. Bermegah sama dengan memuji diri sendiri. Menurut Paulus, orang percaya yang sudah menerima banyak kebaikan dan kemurahan Tuhan lalu masih memuji diri sendiri atau bermegah, maka itu merupakan kesalahan. Itu adalah sebuah kesombongan atau kecongkakan. Dalam Yakobus 4:6b dikatakan, “Allah menentang orang-orang yang congkak”. Itu berarti kita tidak boleh memegahkan diri. Tapi kalau mau bermegah, bermegahlah di dalam dan melalui salib Yesus.

 

Paulus dalam bagian ini sebenarnya mau menyampaikan ucapan selamat kepada orang-orang di Galatia, namun karena melihat pengaruh Yudaisme (paham Yahudi) atas mereka, muncul kekuatiran dalam hatiya. Ia mencoba membentegi mereka dengan menganjurkan mereka supaya hati-hati dalam iman. Orang-orang Kristen yang masih terikat tradisi Yahudi memakai sunat sebagai topeng supaya lolos dari kutuk salib. Mereka menyarankan supaya orang-orang Galatia disunat, padahal mereka tidak mengerti arti sunat yang sebenarnya. Yang penting bagi mereka bahwa dengan disunat mereka selamat.

 

Oleh karena itu, Paulus menekankan agar orang-orang Galatia tahu siapa Kristus dalam hidup mereka. Kalau  mereka mau bermegah, bermegahlah karena salib Kristus. Dengan jalan salib kita telah menerima hidup berharga dari Allah (bnd. 1 Kor. 1:18-31). Soal bersunat atau tidak bersunat bukanlah hal yang penting dalam kehidupan di dalam Kristus. Melainkan yang penting adalah terwujudnya ciptaan baru dalam terang keselamatan Allah yang mempunyai masa depan. Bagi mereka yang hidup dengan pedoman ini, Paulus memohonkan berkat Allah. Ini merupakan gambaran bahwa mengikuti perintah Allah dalam Yesus Kristus, maka berkat-berkat-Nya akan tercurah dengan melimpah dalam hidup kita.

 

Nas hari ini hendak mengajarkan pada kita agar orang percaya tak sepatutnya bermegah atau membangga-banggakan diri tentang hal-hal yang lahiriah atau materi.  Kepada jemaat di Galatia rasul Paulus menegaskan bahwa ia sekali-kali tidak mau bermegah selain di dalam Tuhan?  Kita bermegah di dalam Tuhan karena status kita sebagai ciptaan baru di dalam Kristus:  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang"  (2 Kor. 5:17).  Maka dari itu  "...bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya."  (Gal. 6:15).  Apakah kita benar-benar sudah mengalami kelahiran baru di dalam Kristus?  

 

Timbul pertanyaan kita, mengapa Paulus dapat bermegah hanya dalam salib Yesus? Apa yang membuatnya begitu bangga, bahkan bersedia menderita karena salib Yesus?

 

Pertama, karena Paulus mengenal siapa yang tersalibkan itu. Dengan tegas Paulus berkata, “salib Tuhan kita, Yesus Kristus” (ay. 14). Paulus mengenal Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas orang yang hidup dan yang mati. Paulus juga mengenal, bahwa Yesus adalah Tuhan yang mengasihi dirinya (2:20). Jika kita sungguh-sungguh mengenal Pribadi Yesus, maka tidak dapat tidak, kita akan bermegah dalam salib Kristus. Tidak mungkin kita memegahkan diri lebih dari apa yang dikerjakan Yesus di atas kayu salib.

 

Kedua, karana Paulus mengenal kuasa Salib Yesus. Paulus tahu, bahwa di atas salib Yesus mematahkan kutuk hukum Taurat yaitu dosa  (3:13-14) dan kuasa dosa serta dunia (6:13-14). Ketidakberdayaan untuk melakukan hukum Taurat,  kuasa dosa yang memperhamba dan tipu daya dunia telah dipatahkan kuasanya melalui kematian Yesus di atas kayu salib sehingga siapa yang percaya dan menerima-Nya mengalami kemenangan dalam hidupnya.

 

Ketiga, karena Paulus mengenal tujuan dari Salib Yesus. Paulus mengenal tujuan Allah melalui karya salib Kristus, yaitu menjadikan orang yang percaya ciptaan baru (ay. 15). Maka  Paulus berkata: “Hidupku bukannya aku lagi tetapi Kristus dalamku!” (2:20). Sebagai ciptaan baru pribadi kita dipulihkan kembali sebagai gambar dan rupa Allah yang memancarkan kemuliaan-Nya. Tidak pantas bagi kita untuk terus-menerus diperbudak dosa dan menjalani hidup dengan norma-norma duniawi. Ciptaan baru seharusnya menjalani hidup dengan cara yang baru yang sesuai dengan norma-norma Ilahi, yaitu firman Allah. Apa yang kita megahkan saat ini? Kekuatan, kekayaan, kepandaian dan kinerja kita? Tanpa salib Yesus Kristus semua hal itu akan sia-sia dan sangat mengecewakan. Karena itu, bermegahlah hanya di dalam salib Yesus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...