Renungan hari ini:
“PENTINGNYA KETAATAN TERHADAP FIRMAN ALLAH”
1 Yohanes 2:5 (TB2) "Namun, siapa yang menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah. Dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia"
1 John 2:5 (NET) "But whoever obeys his word, truly in this person the love of God has been perfected. By this we know that we are in him"
Melalu nas hari ini, Rasul Yohanes menekankan pentingnya ketaatan terhadap firman Allah sebagai bukti kasih kepada-Nya. Ketaatan terhadap firman Allah adalah ekspresi nyata dari hubungan yang erat dengan Tuhan. Berdasarkan teks ini, seseorang yang menuruti ajaran dan petunjuk Allah menunjukkan bahwa kasih Allah telah sempurna atau matang dalam dirinya.
Konsep kasih dalam konteks ini tidak hanya merujuk pada kasih manusia kepada Tuhan, tetapi juga pada kasih sesama manusia. Firman Allah mengajarkan tentang kasih kepada Tuhan dan sesama manusia, dan ketaatan terhadap firman-Nya mencakup keduanya. Dengan mengikuti firman Allah, seseorang menunjukkan bukti nyata bahwa ia adalah bagian dari komunitas iman dan bahwa hubungannya dengan Tuhan adalah sesuatu yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, dalam konteks 1 Yohanes 2:5, ketaatan terhadap firman-Nya merupakan tanda kesempurnaan kasih Allah di dalam seseorang dan menunjukkan bahwa orang tersebut hidup dalam kesatuan dengan Tuhan.
Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa hal yang dapat direnungkan, yakni:
Pertama, ketaatan sebagai tanda kasih. Pernyataan ini mengajarkan bahwa ketaatan terhadap ajaran dan petunjuk Allah adalah bukti konkret dari adanya kasih Allah dalam hidup seseorang. Ini menunjukkan bahwa kasih Allah tidak hanya sekadar perasaan atau ungkapan verbal, tetapi lebih merupakan tindakan dan ketaatan terhadap kehendak-Nya.
Kedua, sempurna Kasih Allah. Ungkapan "sungguh sudah sempurna kasih Allah" menunjukkan bahwa ketaatan yang tulus dan sepenuh hati terhadap firman Allah membawa seseorang ke tahap kedewasaan rohani dan keintiman dengan Allah. Ini bukanlah kesempurnaan mutlak, tetapi lebih kepada kedewasaan dan kelengkapan dalam mengalami kasih Allah.
Ketiga, kesatuan dengan Tuhan. Pernyataan "kita ada di dalam Dia" menekankan kesatuan dan persatuan dengan Tuhan. Ketaatan terhadap firman Allah tidak hanya membawa kasih Allah ke dalam hidup seseorang, tetapi juga menempatkannya dalam hubungan yang erat dengan Sang Pencipta. Kesatuan dengan Tuhan menjadi suatu kenyataan melalui ketaatan yang sungguh-sungguh.
Keempat, proses pertumbuhan rohani. Konsep kesempurnaan kasih Allah dapat diartikan sebagai suatu proses pertumbuhan rohani yang terus-menerus. Ketaatan terhadap firman-Nya merupakan langkah-langkah menuju kedewasaan rohani dan kasih Allah yang semakin matang. Karena itu, dengan merenungkan ayat ini, seseorang dapat menggali lebih dalam tentang arti ketaatan, kasih Allah, dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Ini juga dapat menjadi panggilan untuk mempertimbangkan sejauh mana kita hidup dalam ketaatan terhadap ajaran Allah dan bagaimana hal tersebut mencerminkan kasih-Nya dalam hidup kita. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN