Renungan hari ini:
“HENDAK BERSYUKUR KEPADA-MU, YA TUHAN”
Mazmur 86:12 (TB2) "Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya"
Psalms 86:12 (NET) "O Lord, my God, I will give you thanks with my whole heart! I will honor your name continually!"
Nas hari ini menyiratkan rasa syukur yang mendalam terhadap Allah dan tekad untuk memuliakan nama-Nya selama-lamanya. Untuk lebih memahami latar belakangnya, kita dapat melihat pada konteks Mazmur 86 secara keseluruhan. Dalam Mazmur ini, penulisnya, yang sering diidentifikasi sebagai Daud, mengekspresikan kebutuhannya akan pertolongan dan perlindungan Allah. Daud memohon kasih karunia Allah dalam menghadapi kesulitan dan musuh. Dia mengakui keagungan dan keadilan Allah, dan dalam konteks itulah ungkapan syukur dan tekad untuk memuliakan nama-Nya muncul.
Dalam kehidupan Daud, banyak momen di mana dia mengalami tantangan, kesusahan, dan bahkan kesalahan. Namun, dalam keimanannya kepada Allah, Daud menyatakan tekadnya untuk bersyukur dan memuliakan nama Tuhan dengan segenap hatinya. Ungkapan ini mencerminkan ketaatan, rasa hormat, dan kepercayaan Daud kepada Allah, yang dianggapnya sebagai Allah yang setia dan berkuasa.
Sebagai sebuah himne atau doa, Mazmur 86:12 dapat dijadikan sebagai ungkapan pribadi bagi setiap orang yang ingin bersyukur dan memuliakan Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Ayat ini mencerminkan sikap hati yang bersedia mengakui kebesaran dan kemurahan Allah, serta bersedia hidup dalam ketaatan dan penghargaan terhadap-Nya.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa hal yang dapat direnungkan:
Pertama, rasa syukur yang mendalam. Pemazmur dengan tulus menyatakan niatnya untuk bersyukur kepada Tuhan. Sikap ini mencerminkan pengakuan terhadap berkat dan kasih karunia yang diterima dari Allah. Rasa syukur yang mendalam menjadi dasar hubungan yang kokoh antara manusia dengan penciptanya.
Kedua, ketulusan hati. Ungkapan "dengan segenap hatiku" menunjukkan ketulusan dan kesungguhan dalam memberikan syukur. Ini bukanlah sekadar tindakan formal atau ritual, melainkan ungkapan dari hati yang penuh dengan rasa terima kasih dan pengabdian kepada Allah.
Ketiga, komitmen untuk memuliakan Nama Tuhan. Pemazmur menyatakan tekadnya untuk memuliakan nama Tuhan selama-lamanya. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang untuk hidup dengan cara yang mencerminkan keagungan dan karakter Allah. Memuliakan nama Tuhan melibatkan perilaku, ucapan, dan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran-Nya.
Dari pernyataan ini, kita dapat merenungkan tentang cara kita sendiri bersyukur kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita menyatakan rasa terima kasih dengan sungguh-sungguh? Apakah kita hidup dengan kesadaran akan kebesaran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita? Karena itu, kita perlu komitmen untuk memuliakan nama Tuhan untuk dapat menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan integritas, kebenaran, dan kasih, sehingga kita menjadi saksi yang setia terhadap karakter Allah di dunia ini. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN