Minggu, 16 Februari 2020

Renungan hari ini: SEMUA HALAL, TETAPI BUKAN SEMUA BERGUNA

Renungan hari ini:

SEMUA HALAL, TETAPI BUKAN SEMUA BERGUNA



1 Korintus 6:12 (TB) "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun"

1 Corinthians 6:12 (NET)  “All things are lawful for me” – but not everything is beneficial. “All things are lawful for me” – but I will not be controlled by anything

Semua yang ada dalam hal makanan adalah halal dan boleh dimakan, tetapi kita harus ingat bahwa tidak semua yang halal itu berguna bagi tubuhkita. Tubuh kita memiliki keterbatasan untuk mengkonsumsi semua yang halal itu. Kata halal dalam teks aslinya adalah exesti (ξεστι) yang artinya tidak melanggar hukum (lawfull) atau bisa berarti sah. Sedangkankata berguna dalam teks aslinya adalah sumphero (Yun. συμφέρω)yang juga memiliki pengertian “membawa bersama” atau“mendukung”. Maksud pernyataan Paulus bahwa segala sesuatu halal baginya tetapi tidak semua berguna, artinya ia bisa berbuat segala sesuatu tetapi tidak semua yang boleh dilakukan itu berguna bagi dirinya. Berguna di sini berkenaan dengan kesucian hidup; mengacu pada ayat sebelumnya (1Kor. 6:11). 

Jadi, kalau Paulus menyatakan tidak semua berguna maksudnya adalah tidak berguna atau tidak mendukung untuk membangun kesucian hidup. Melakukan sesuatu yang tidak berguna bisa mengggangu pertumbuhan kesucian hidup dan bisa menjadi belenggu. Semua yang tidak berguna membangun kesucian hidup harus dipandang sebagai ikatan yang harus dilepaskan. Paulus juga menyatakan bahwa segala sesuatu halal baginya, tetapi ia tidak membiarkan dirinya diperhamba oleh suatu apa pun. Ini berarti sesuatu yang tidak salah dilakukan bukan berarti boleh dilakukan. Kalau hal itu menjadi ikatan atau memperhamba maka harus dijauhi. 

Kalimat “diperhamba oleh sesuatu” dalam teks aslinya adalah exousiasthesomaihupo tinos (Yun. ξουσιασθήσομαι πό τινος) artinya di bawah kekuasaan sesuatu. Kata exousiasthesomai dari kata exousia artinya kuasa atau hak. Dalam hal ini orang percaya tidak boleh ada dalam kekuasaan sesuatu atau ada sesuatu yang berhak menguasai atau memiliki kehidupannya. Seperti misalnya memiliki rumah bukan sesuatu yang salah, tetapi kalau memiliki rumah menjadi hukum, seakan-akan rumah harus dimiliki maka itu berarti rumah menjadi tuan yang mengikat kehidupan seseorang. Juga hal lain seperti jodoh. Tidak salah kalau seseorang memiliki jodoh tetapi kalau dijadikan suatu keharusan maka jodoh menjadi ikatan. 

Dari penjelasan di atas ini dapatlah dimengerti bahwa untuk tidak terikat dengan sesuatu atau seseorang, orang percaya harus berjuang, sebab selama ini sudah menjadi irama hidup bahwa yang halal boleh dilakukan. Banyak orang menjalani hidup tanpa memiliki kewaspadaan terhadap gerak manuver kuasa kegelapan yang berusaha untuk membelenggu kehidupan mereka. Kuasa kegelapan berusaha agar orang Kristen tidak terbelenggu oleh Tuhan, tetapi terbelenggu oleh yang lain. “Yang lain” ini bisa apa pun yang secara moral umum tidak salah untuk diingini atau dilakukan, tetapi ketika Tuhan tidak menjadi satu-satunya yang membahagiakan hidup maka pasti ada berhala atau ikatan dalam kehidupan seseorang. Memang tidak secara langsung seseorang berhubungan dengan Iblis, tetapi ketika seseorang tidak menjadikan Tuhan sebagai sumber kebahagiaan satu-satunya, pasti ia terikat dengan sesuatu yang kepadanya ia memperhambakan diri. Di sini nyata betapa berat menjadi anak Tuhan yang harus mengikatkan diri dengan Tuhan. Namun, bagaimana pun berat dan sulitnya, Tuhan melalui Roh-Nya akan menuntun orang percaya sehingga dapat hidup tidak bercacat dan tidak bercela. Karena itu, waspadalah terhadap yang halal karena tidak semua yang halal itu berguna bagi kesucian dirikita di hadapan TUHAN. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...