Rabu, 18 April 2018

Renungan hari ini: TUHAN GEMBALAKU

Renungan hari ini: 

TUHAN GEMBALAKU


Mazmur 23:1 (TB) "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku" 

Psalms 23:1 (NRSV) "The LORD is my shepherd, I shall not want” 

Ada dua hal yang hendak kita renungkan dari nas hari ini. Pertama,TUHAN sebagai GEMBALA.Daud sering menggambarkan keberadaan TUHAN dalam hidupnya sebagai Gembala. Gambaran gembala untuk melukiskan kasih TUHAN yang begitu besar bagi umat-Nya (lih. Mzm. 28:9; 79:13; 80:2; 95:7; Yes. 40:11; Yer. 31:10; Yehz. 34:6-19). Tuhan Yesus sendiri menggunakan metafora yang sama untuk menyatakan hubungan-Nya dengan umat-Nya (Yoh. 10:11-16; bd. Ibr. 13:20; 1Ptr. 5:4; Why. 7:17). 

Tuhan sebagai gembala hendak menekankan:
1.   Orang percaya adalah domba-domba Allah.Kita adalah milik-Nya dan menjadi sasaran khusus kasih sayang dan perhatian-Nya. Sekalipun "kita sekalian sesat seperti domba" (Yes. 53:6), Tuhan telah menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah (1Ptr. 1:18-19), dan kini kita menjadi milik-Nya. Selaku domba-domba Allah kita dapat menerapkan janji-janji mazmur ini waktu kita menanggapi suara-Nya dan mengikut Dia (lih. Yoh. 10:3-5).
2.   Allah memperhatikan setiap anak-anak-Nyasehingga Ia ingin mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing, dan dekat dengan anak itu, sebagaimana dilakukan oleh seorang gembala yang baik dengan domba-dombanya sendiri.

Daud menuliskan pengalaman pribadinya dengan TUHAN, dimana ia tergantung sepenuhnya pada TUHAN seperti domba pada gembala. Ia menulis ketenangan domba yang berbaring di rumput hijau, di tepi danau yang tenang, selamat didalam perlindungan, dan seterusnya. Apa yang ia tuliskan dalam seluruh pasal 23 ini dilatar-belakangi oleh pengalaman yang panjang hubungannya dengan TUHAN Sang Gembala yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup dan yang melindunginya dari rasa takut dan bahaya.

Mazmur 23 adalah nyanyian yang mengungkapkan kepercayaan, dan pernyataan iman yang menghalau dukacita, kesedihan, dan keraguan. Syair yang tertulis dengan bahasa sederhana namun bermakna jelas, akan suatu kepercayaan, damai sejahtera, kepuasan dan berkat yang diperoleh dari TUHAN Sang Gembala. Dalam ‪inkarnasi-Nya ke bumi, ‪Tuhan Yesus dengan makna yang sama menyatakan diri-Nya dengan bahasa yang jelas dan gamblang "Akulah gembala yang baik" (Yoh. 10:11). Dengan demikian TUHAN Sang Gembala yang dikenal oleh ‪Daud, dapat kita kenal dalam diri Yesus Kristus.

Kata Gembala dalam bahasa Ibrani ‪רֹעִי - RO'I,artinya: "gembalaku."Dan perhatikan apabila kita ganti "nikud" (vowel/ucapa)-nya seperti ini: ‪רֵעִי - RE'I,artinya menjadi: "temanku/ sahabatku."Di sini kita dapat melihat dalam perspektif lain dalam kajian kesusastraan suatu syair, bahwa sang penyair di sini sedang bermain kata-kata bahwa selain tokoh yang dia ceritakan ini dirujuk sebagai gembala yang melindungi dan menyediakan kebutuhan dombanya, namun dia juga merujuk tokoh yang diceritakannya sebagai sahabatnya.

Kedua,TUHAN tidak membiarkan kita melarat. Kita memperhatikan kata “takkan kekurangan”. Dari kata ini Tuhan hendak mengatakan bahwa kita tidak dijanjikan-Nya untuk hidup “berkelimpahan” tetapi hidup kita “takkan kekurangan”.Artinya, Tuhan tak menjanjikan kekayaan, tetapi kecukupan (bnd. Mzm. 34:10-11).  Kalau kita betul-betul kekurangan, kita perlu introspeksi, apakah Matius 6:33 sudah kita lakukan atau tidak. Matius 6:33 - “Tetapi carilah DAHULU Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.

Apakah bukti bahwa TUHAN tidak membuat hidup kita berkekurangan? Di ayat 2 TUHAN menyediakan “rumput” dan “air”. Rumput dan air adalah merupakan kebutuhan dasat domba. Dan itu pasti diberikan oleh gembalanya. Tuhan tidak berjanji untuk memberikan semua yang kita inginkan, tetapi semua yang kita butuhkan TUHAN sediakan (Mat. 6:25-34). Harus kita ingat, bahwa TUHAN hanya menyediakan, dan tugas kita ialah mencari, mendapatakannya agar kita bisa hidup dengan baik. Karena itu, jadikanlah TUHAN sebagai Gembala kita yang Agung agar hidup kita tidak berkekurangan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...