Rabu, 07 April 2021

Renungan hari ini: “MATI DI DALAM KRISTUS” (1 Tesalonika 4:16)

 Renungan hari ini:

 

“MATI DI DALAM KRISTUS”




 

1 Tesalonika 4:16 (TB) "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit"

 

1 Thessalonians 4:16 (NET) "For the Lord himself will come down from heaven with a shout of command, with the voice of the archangel, and with the trumpet of God, and the dead in Christ will rise first"

 

“Mati di dalam Kristus” menjadi topik penting dalam teologi Paulus. Menurut pemahaman umum dua macam kematian, yakni:

 

Pertama, mati secara tubuh/jasmani (Pkh. 12:7). Debu kembali pada tanahdebu. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang tertinggi dari pada ciptaan yang lain, karena memiliki tubuh--debu--, jiwa dan roh. Malaikat tidak punya tubuh dan jiwa--hanya punya roh; tidak ada masalah; roh itu kuat, kalau berbuat dosa, langsung jadi setan. Binatang punya tubuh dan jiwa/darah, tetapi tidak punya roh; tidak ada masalah, kalau mati, habis perkara. Tetapi manusia ada kematian tubuh dan rohnya kembali pada Tuhan; harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

 

Kedua, mati di dalam Tuhan. Siapa yang mati di dalam Tuhan? Orang yang mati di dalam Tuhan adalah orang yang seumur hidupnya hidup dalam Tuhan; orang yang selama hidupnya percaya pada Yesus yang sudah mati dan bangkit. Ini yang penting. Ada kematian tubuh secara jasmani, itu bukan urusan kita, tetapi kemurahan dan kehendak Tuhan, yang penting mati dalam Tuhan.

 

Jadi orang yang selama hidupnya hidup dalam Tuhan, hidup dalam kebenaran lewat percaya, bertobat, baptisan air dan Roh Kudus, jika meninggal dunia, ia akan disebut mati di dalam Tuhan, dan ia akan dikumpulkan bersama dengan Tuhan di dalam perhentian dan damai sejahtera. Tidak ada lagi letih lesu, beban berat dan air mata; beban miskin, beban penyakit dan lain-lain tidak ada lagi.

 

Mari sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan. Percaya bahwa Yesus mati dan bangkit--percaya Dia sebagai Juruselamat, kita mengaku dosa, bukan menyalahkan orang lain. Kita diampuni dan tidak dihukum; kita mulai selamat.

 

Kemudian bertobat--berhenti berbuat dosa; jangan berbuat lagi--, masuk baptisan air, kita mati, bangkit dan mulia--hidup dalam kebenaran. Di situ ada Roh Kudus/Roh kemuliaan. Kalaupun diizinkan mati tidak ada masalah, karena sudah dikumpulkan bersama Tuhan dalam damai sejahtera dan perhentian. Tinggal tunggu Tuhan datang kembali kedua kali. Maut/kematian rohani. Ini yang harus kita waspadai; sekalipun tubuhnya sehat kalau hidup rohaninya mati, itu yang sangat berbahaya. Karena itu, berjuanglah terus dalam hidup kita agar terus bersama Yesus sehingga jika saatnya tib akita bisa mati di dalam Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya di dalam TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...