Renungan hari ini:
“KIRANYA TUHAN BERKENAN”
Mazmur 19:15 (TB) "Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku"
Psalms 19:14 (NET) "May my words and my thoughts be acceptable in your sight, O Lord, my sheltering rock and my redeemer"
TUHAN berkenan berarti kita membuat TUHAN memerhatikan dan mendengar apa yang kita ucapkan dan mohonkan. Pemazmur memberikan beberapa hal yang berkenan bagi TUHAN yang dilakukannya dalam kehidupannya, yakni:
Pertama, TUHAN berkenan akan ucapan mulutnya. Sejatinya, kita adalah orang-orang yang sungguh sangat bersyukur. Kita menjadi orang-orang yang sangat bersyukur, karena kita memiliki Allah yang sudah memilih, memanggil, menetapkan dan sangat mengasihi kita. Sekalipun demikian, Daud, pemazmur kita yang tiada duanya, menggubah lirik-lirik mazmur pujiannya dengan menggunakan kata “mudah-mudahan”sebagaimana dicatat dalam Kitab Mazmur 19:14. Kitab Suci menyatakan kepada orang-orang Israel kala itu, dan kepada kita pada kala sekarang, yang demikian bunyinya: “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan ….”
Mudah-mudahan, menurut pendapat khalayak ramai, berarti moga-moga, semoga, diharapkan atau demikianlah hendaknya. Melalui lirik mazmur pujiannya, dengan tulus hati Daud mengharapkan semoga Tuhan berkenan Tuhan terhadap segala permohonan yang disampaikan dengan mulut-nya kepada Allah. Daud memohon perkenan-Nya agar hati Tuhan senang, suka atau sudi mendengar, melawat, menjawab, memberkati dan mengabulkan segala permohonan yang ke luar dari mulutnya sungguh berkenan di hati-Nya.
Kedua, TUHAN berkenan akan renungan hatinya. Daud juga mengharapkan Tuhan Allahnya berkenan terhadap renungan hatinya. Secara eksplisit dan implisit, Daud menaikkan doa kepada Allah semoga memberkati dan mengabulkan segala permohonan yang berada di dalam relung hatinya, dan kemudian Ia sungguh berkenan terhadap renungan hatinya di hati Tuhan semesta alam. Ia memohon kepada Tuhan, moga-moga Tuhan berkenan terhadap segala sesuatu yang sedang dipikirkan atau sedang direnungkan di dalam hatinya.
“Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Di sini, Kitab Suci menyatakan bahwa biarlah hasil pikirannya yang terdengar manis di hadapan Tuhan. Biarlah buah pikiran atau buah renungannya terdengar menyenangkan di hati Allah. Sungguh! Daud memohon kepada Allah, supaya, Dia mendengar, melawat, menjawab, memberkati dan mengabulkan renungan hatinya. Supaya renungan hatinya terdengar menyenangkan di hadapan hadirat Tuhan. Dan kemudian, ia hendak bersukacita karena kekayaan belas kasihan dan kemurahan kasih setia dan kasih karunia Allah kepadanya.
Ketiga, TUHAN gunung batu dan penebusnya. Mudah-mudahan Engkau …, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.” Melalui lirik mazmur pujian pada akhir nas ini, kita mendapati bahwa Daud sungguh sangat meyakini betapa besar kekuatan Tuhan Allahnya. Dalam lirik mazmur pujian ini, Daud menyatakan bahwa Tuhan Allahnya adalah gunung batunya. Bahwa Tuhan Allahnya adalah penebus dirinya. Bahwa Tuhan Allah yang disembah dan menjadi gunung batunya sudah menyelamatkan dirinya dari kejaran musuh-musuhnya. Bahwa gunung batunya sudah membuat dirinya selamat dari serangan para lawannya. Bahwa Tuhan Allahnya sudah menjadi penebusnya.
Melalui nas hari ini Daud memberikan didikan, ajaran dan nasihat kepada kita, supaya kita senantiasa dengan setulus hati dan segenap jiwa memohon kepada Allah dengan perkataan yang ke luar dari bibir, mulut dan lidah yang benar dan berkenan di hati-Nya. Supaya kita memohon dengan renungan, buah pikiran atau hasil perenungan yang jujur, tidak dusta, dan menyenangkan hati Tuhan. Supaya kita juga perlu memohon kepada-Nya dengan iman dan percaya yang teguhkepada-Nya, agar perkataan yang keluar dari bibir, mulut dan lidah kita serta renungan hati kita berkenan di hadirat-Nya. Karena itu, jadikanlah hidup kita berkenan selalu bagi TUHAN. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN