Sabtu, 16 September 2023

KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS Minggu, 17 September 2023: “JANGAN MENGHAKIMI” (1 Korintus 4:1-5)

 KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 17 September 2023

 

“JANGAN MENGHAKIMI”

Kotbah: 1 Korintus 4:1-5    Bacaan: Kejadian 50:15-21



Minggu ini kita memasuki Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Jangan Menghakimi”.  Tema ini dilatarbelakang situasi yang rumit dan beragam masalah yang muncul dalam gereja Korintus. Salah satu masalah yang dihadapi gereja ini adalah perselisihan dan pemecah-belahannya menjadi beberapa kelompok yang bersaing.

 

Berdasarkan perikope Minggu ini dapat dipahami dalam konteks keadaan gereja Korintus pada saat itu:

 

Pertama, soal kepemimpinan dalam Gereja. Paulus, dalam ayat-ayat ini, berbicara tentang dirinya dan Apolos sebagai "pelayan-pelayan Kristus dan pengurus-pengurus rahasia Allah." Mereka adalah pemimpin dalam gereja dan bertanggung jawab atas pengajaran dan pelayanan. Namun, dalam situasi ini, beberapa anggota gereja mungkin mulai menghakimi atau menilai mereka secara berlebihan, menciptakan konflik dan persaingan di antara kelompok-kelompok yang berbeda.

 

Kedua, peringatan untuk tidak menghakimi. Paulus menekankan pentingnya ketidakmenghakimi dalam ayat-ayat ini. Ia mengingatkan jemaat bahwa hanya Allah yang berhak untuk menghakimi mereka. Paulus menyatakan bahwa ia sendiri tidak menghakimi bahkan dirinya sendiri, karena akhirnya semua orang akan diadili oleh Allah pada saat yang tepat.

 

Ketiga, tujuan utama pelayanan. Paulus mengingatkan jemaat bahwa tujuan utama dari pelayanan mereka adalah untuk menyebarkan Injil, membawa orang kepada keselamatan, dan memuliakan Kristus. Dalam konteks ini, menghakimi satu sama lain hanya akan mengganggu misi ini dan menghasilkan perselisihan yang tidak produktif.

 

Jadi, latar belakang 1 Korintus 4:1-4 adalah situasi konflik dan perselisihan di dalam gereja Korintus, di mana beberapa anggota gereja mungkin telah mulai menghakimi atau menilai pemimpin gereja mereka secara berlebihan. Paulus menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan mereka untuk tidak menghakimi, karena hanya Allah yang berhak menghakimi, dan menekankan pentingnya fokus pada misi mereka untuk menyebarkan Injil dan memuliakan Kristus.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa Paulus melarang jemaat Korintus untuk tidak menghakimi? Paulus melarang jemaat Korintus untuk tidak menghakimi sebelum waktunya berdasarkan 1 Korintus 4:1-4 karena alasan-alasan berikut:

 

Pertama, karena hanya Allah yang punya otoritas dalam penghakiman. Paulus menyadari bahwa sebagai manusia, kita tidak memiliki otoritas atau pengetahuan yang cukup untuk menghakimi dengan benar dan adil. Hanya Allah yang memiliki pengetahuan yang sempurna tentang hati dan tindakan setiap orang. Kita cenderung membuat penilaian berdasarkan penampilan luar, perbuatan yang terlihat, atau informasi yang terbatas, sementara Allah memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang situasi dan niat seseorang.

 

Kedua, waktu Penghakiman belum tiba. Paulus menekankan bahwa penghakiman akhir atas setiap tindakan dan hati akan datang pada "hari Tuhan." Ini merujuk pada akhir zaman atau hari kiamat ketika semua orang akan diperhadapkan kepada Allah untuk diadili. Hanya pada saat itu segala sesuatu akan diungkapkan dengan jelas, dan setiap orang akan mempertanggungjawabkan tindakannya. Oleh karena itu, menilai atau menghakimi orang sebelum waktunya adalah tidak tepat dan tidak produktif.

 

Ketiga, agar terhindar dari konflik dan perpecahan. Dalam konteks surat ini, gereja Korintus menghadapi perpecahan dan perselisihan internal. Menghakimi satu sama lain dapat memperburuk situasi ini dan memperdalam konflik. Paulus ingin menghindari perpecahan dan mengajak jemaat untuk menjaga perdamaian dan persatuan dalam gereja.

 

Keempat, agar fokus pada Pelayanan dan Injil. Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa fokus utama mereka haruslah pada pelayanan dan penyampaian Injil. Menghabiskan waktu dan energi untuk menghakimi satu sama lain hanya akan mengganggu misi mereka. Sebagai ganti itu, mereka seharusnya bekerja bersama-sama untuk memuliakan Kristus dan membawa orang kepada keselamatan.

 

Dengan larangan ini, Paulus mengingatkan jemaat Korintus tentang rendahnya manusia dalam menghakimi dan pentingnya mempercayai Allah sebagai Hakim yang adil. Dia juga mengingatkan mereka tentang kepentingan untuk menjaga perdamaian dan fokus pada misi mereka dalam melayani Tuhan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dan lakukan dalam Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis ini? Tema "JANGAN MENGHAKIMI" mengandung berbagai pelajaran dan prinsip yang perlu direfleksikan oleh kita sebagai orang percaya. Berikut beberapa hal yang dapat kita refleksikan dari tema ini:

 

Pertama, hanya Allah yang berhak menghakimi kita. Kitab 1 Korintus 4:1-4 mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita tidak memiliki pengetahuan atau otoritas yang cukup untuk menghakimi dengan benar. Hanya Allah yang memiliki pengetahuan yang sempurna dan yang berhak untuk menghakimi. Ini mengajarkan kita untuk merendahkan diri dan tidak sombong dalam membuat penilaian tentang orang lain.

 

Kedua, jika kita tidak menghakimi maka akan menciptakan Perdamaian. Menghakimi orang lain dapat menyebabkan konflik dan perselisihan. Ketika kita belajar untuk tidak menghakimi, kita membantu menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis di antara saudara-saudara seiman dan dalam masyarakat kita. Ini mengajarkan pentingnya menjaga perdamaian.

 

Ketiga, marilah kita fokus pada Pelayanan dan Pewartaan Injil. Paulus menekankan bahwa fokus utama kita haruslah pada pelayanan dan penyampaian Injil. Menghabiskan waktu dan energi untuk menghakimi orang lain hanya akan mengganggu misi kita dalam melayani Tuhan. Kita harus menempatkan misi kita di depan dan berusaha untuk memuliakan Kristus dalam segala hal yang kita lakukan.

 

Tema "JANGAN MENGHAKIMI" mengajarkan kita untuk hidup dengan rendah hati, menjaga perdamaian, dan fokus pada misi pelayanan dan penyampaian Injil. Karena itu, kotbah Minggu ini memiliki prinsip-prinsip yang relevan dalam hidup orang percaya dan dalam interaksi kita dengan sesama. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...