Rabu, 24 Juli 2019

Renungan hari ini: HATI MANUSIA MEMIKIRKAN JALANNYA, TUHAN YANG MENENTUKAN ARAH LANGKAHNYA

Renungan hari ini: 

HATI MANUSIA MEMIKIRKAN JALANNYA, TUHAN YANG MENENTUKAN ARAH LANGKAHNYA



Amsal 16:9 (TB) "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya" 

Proverbs 16:9 (NET) "A person plans his course, but the Lord directs his steps” 

Manusia diberikan TUHAN kesempatan memikirkan jalannya, tetapi arah dari langkah jalan manusia itu ditentukan TUHAN. Singkatnya, manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat ini. Dan memang demikianlah adanya, karena pada suatu ketika, kita akan menyadari bahwa seberapa hebatnya kemampuan kita dan sematang-matangnya rencana kita, tetap saja kita tidak bisa melawan kehendak Tuhan. Tidak jarang ada banyak orang yang sudah mengeluarkan biaya dan usaha yang tidak sedikit, namun akhirnya harus berakhir dengan kerugian karena ternyata itu tidak sejalan dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Saya sendiri pernah mengalami hal itu. Mengambil jalan yang tidak tepat, bahkan mengisinya dengan berbagai kecurangan, pada akhirnya semuanya harus habis ludes, dan saya kemudian memulai lagi dari nol. Hari ini saya bisa menyadari sepenuhnya bahwa apa yang terbaik adalah ketika kita menjalani hidup seturut dengan kehendakNya, seperti yang sudah Dia rencanakan jauh hari, bahkan sebelum kita dilahirkan. Firman Tuhan berkata "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya" (Mzm. 139:16). 

Lewat Amsal Salomo kita diingatkan bahwa "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya" (Ams. 16:9). Ini adalah sebuah pernyataan yang tegas bahwa sehebat apapun kita, kita tidak akan pernah bisa melawan kehendak Tuhan. Kita bisa mencobanya, dan mungkin kita bisa mencapai sesuatu hingga tingkatan tertentu, tetapi walau bagaimanapun sesuatu yang tidak berjalan seperti rancangan Tuhan tentulah tidak sebaik seperti ketika kita berjalan sepenuhnya seturut kehendakNya. Hati atau pikiran kita bisa berpikir tentang jalan yang menurut kita terbaik, tapi di atas segalanya Tuhan tentu lebih tahu tentang kita, karena Dia sendirilah yang "membentuk dan menenun" kita sejak dalam kandungan. 

Yesaya mengetahui benar hal itu dan berkata "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu" (Yes. 64:8). Sebagai Pembuat kita, tentu Tuhan lebih mengetahui segala sesuatu tentang kita. Dia jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk kita ketimbang apa yang menurut kita terbaik buat kita. Kabar baiknya, Tuhan memang merencanakan segala rancanganNya yang terbaik lengkap dengan segala sesuatu untuk mencapai hari depan yang penuh harapan seperti firmanNya dalam Yeremia 29:11. 

Agar kita tidak melakukan sesuatu sia-sia, yang terbaik tentu adalah mengetahui apa yang menjadi rancangan Tuhan buat kita, dan berjalan sesuai itu. Dan kita tidak akan pernah bisa mengetahui itu apabila kita tidak mulai membangun keintiman dengan Tuhan lewat ungkapan syukur, pujian, ketaatan dan doa-doa kita. Selain dari pada itu, kita harus pula memiliki sikap hati yang mau dibentuk. Paulus telah mengingatkan agar kita agar tidak mengeraskan hati dan mau membiarkan Allah untuk membentuk dan mengajar kita. Menjadi ciptaan baru, itu bahasanya Paulus, akan memampukan kita untuk bisa mengetahui apa yang menjadi kehendakNya. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rm. 12:2). 

Kita boleh berencana apapun, tetapi jalan dari Tuhan pasti tetap yang paling baik. Sudahkah kita bertanya kepada-Nya apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita? Sudahkah kita mengetahui itu, dan menjalani semua seturut dengan kehendak-Nya? Kita bisa merencanakan apapun dengan kemampuan kita, namun ingatlah bahwa Tuhan sudah memiliki rancangan-Nya sendiri bagi kita, sebuah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan, yang menjanjikan kita hari depan yang penuh harapan. Tidak akan ada yang sebaik jalan Tuhan, karenanya temukanlah apa yang menjadi kehendak Tuhan untuk kita dan berjalanlah di dalamnya. Karena itu, marilah merancang dan memikirkan jalan kita dengan sikap yang tunduk dan taat pada arah langkah yang TUHAN tentukan bagi kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...