Senin, 05 November 2018

Renungan hari ini: BERANI MEMBERITAKAN INJIL

Renungan hari ini: 

BERANI MEMBERITAKAN INJIL



1 Tesalonika 2:2 (TB) "Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat" 

1 Thessalonians 2:2 (NET) "But although we suffered earlier and were mistreated in Philippi, as you know, we had the courage in our God to declare to you the gospel of God in spite of much opposition” 

Memberitakan Injil dipenuhi dengan banyak rintangan dan tantangan. Karenanya dibutuhkna keberanian. Tanpa keberanian, Injil terkadang tidak bisa diberitakan. Kesulitan menjadi musuh utama dalam pemberitaan Injil. Pernahkah kita berhadapan dengan kesulitan dalam sebuah pelayanan atau pernahkah kita gagal dalam sebuah pelayanan? Apakah yang biasanya kita rasakan atau yang biasanya menjadi respons kita ketika kita gagal dalam pelayanan? Kita barangkali akan merasa sangat kecewa bahkan tidak mau terlibat atau melanjutkan pelayanan kita. Pada kenyataannya, melayani Tuhan itu tidak selalu mudah dan ada banyak tantangannya; itulah sebabnya banyak orang yang kemudian mundur dalam pelayanan sebab "dunia pelayanan" ternyata tidak seindah seperti yang kita bayangkan atau pikirkan sebelum terlibat dalam pelayanan. Pertanyaannya adalah apakah jika "dunia pelayanan" itu ternyata sulit dan banyak tantangannya, itu berarti kita tidak perlu ambil bagian dalamnya?

Paulus mengingat bagaimana pada saat ia memberitakan Injil kepada jemaat Tesalonika, ia dalam keadaan sangat berat, namun Allah-lah yang bekerja dalam pelayanan tersebut sehingga mereka dapat menunaikan panggilan pelayanan mereka dengan baik. Paulus menceritakan bahwa sebelum ia memberitakan injil di Tesalonika Paulus mengalami penolakan bahkan aniaya di kota Filipi; hal ini memang dapat membuat seseorang patah semangat dalam melayani Tuhan; dan Paulus pun sepertinya mengalami hal yang sama, namun kekuatan Tuhan telah membuat Paulus tetap setia dalam pelayanannya. Dari perkataan Paulus bahwa saat ia memberitakan injil kepada jemaat Tesalonika, dimana ia pun harus melakukannya dengan perjuangan yang berat, menunjukkan bahwa pelayanan pemberitaan injil di Tesalonika mengalami banyak tantangan bahkan juga penolakan; dan Paulus melihat jika pada akhirnya berita injil dapat menghasilkan buah sehingga jemaat Tesalonika bertumbuh, itu adalah karena anugerah dan pertolongan Tuhan.

Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, sumber kekuatan bukanlah dari diri kita sendiri, namun dari Tuhan. Itulah sebabnya, dalam menjalani panggilan pelayanan, hendaknya kita tidak mengandalkan diri kita sendiri; kita terkadang merasa bahwa kita bisa melakukan ini dan itu dalam pekerjaan Tuhan, namun jika Tuhan tidak mengijinkannya, kita sebenarnya tidak bisa melakukan sesuatu apapun; itulah sebabnya penting sekali bagi kita untuk selalu andalkan Tuhan dalam pelayanan. Selain itu kita juga belajar bahwa dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan, hendaknya kita jangan mengukurnya berdasarkan semata-mata pertimbangan manusia; kita harus melihat tantangan pelayanan dengan kaca mata iman; asalkan kita yakin benar bahwa apa yang kita kerjakan adalah dari Tuhan, maka sesulit apapun tugas tersebut, Tuhan pasti berikan kepada kita kekuatan untuk mampu menjalani dan melewatinya. Karena itu, janganlah takut dalam memberitakan Injil sebab ada TUHAN yang akan memberikan kekuatan bagi kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...