Rabu, 17 April 2024

Renungan hari ini: “ALLAH MEMBERIKAN KEPADA KITA BUKAN ROH KETAKUTAN” (2 Timotius 1:7)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH MEMBERIKAN KEPADA KITA BUKAN ROH KETAKUTAN”



2 Timotius 1:7 (TB2) "Sebab, Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan penguasaan diri"

 

2 Timothy 1:7 (NET) "For God did not give us a Spirit of fear but of power and love and self-control"

 

Nas hari ini membahas tentang pemberian roh Allah kepada kita. Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan penguasaan diri. Ada beberapa alasan mengapa Paulus menekankan pentingnya roh yang diberikan Allah daripada roh ketakutan:

 

Pertama, untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan. Timotius adalah seorang pemimpin gereja muda yang menerima banyak tantangan dan tekanan dalam pelayanannya. Paulus ingin memastikan bahwa Timotius tidak terpengaruh oleh ketakutan atau kecemasan yang bisa menghambatnya dalam memenuhi panggilannya.

 

Kedua, untuk memberikan landasan iman Kristen. Ayat tersebut menegaskan prinsip dasar iman Kristen bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dan penguasaan diri, bukan ketakutan. Ini memperkuat landasan iman Timotius dan memberinya keyakinan bahwa ia dapat menghadapi segala hal dengan kekuatan dari Allah.

 

Ketiga, karena kebutuhan akan Kasih. Paulus juga ingin menekankan pentingnya kasih dalam hidup seorang Kristen. Kasih Tuhan membangkitkan kita untuk mencintai dan melayani sesama dengan tulus, bukan karena ketakutan atau keterpaksaan.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, sumber Kekuatan. Ayat ini mengajarkan bahwa sumber kekuatan dan keteguhan dalam hidup orang percaya bukanlah ketakutan, tetapi datang dari Tuhan. Tuhan memberikan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan penguasaan diri kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa iman Kristen memberikan landasan yang kuat untuk mengatasi rasa takut dan kecemasan dalam hidup. Tuhan memberikan kekuatan kepada umat-Nya. Ini bukanlah kekuatan fisik semata, tetapi kekuatan spiritual yang memungkinkan orang percaya untuk menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan keteguhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu mengandalkan kekuatan kita sendiri, tetapi kita dapat bersandar pada kekuatan yang diberikan oleh Tuhan.

 

Kedua, Kasih. Salah satu aspek penting dari roh yang diberikan oleh Tuhan adalah kasih. Kasih Tuhan membawa kedamaian dan kehangatan dalam hidup orang percaya. Kasih tersebut memungkinkan kita untuk mengasihi sesama dan menghadapi hidup dengan sikap yang penuh kasih.

 

Ketiga, penguasaan diri. Selain kekuatan dan kasih, Tuhan juga memberikan penguasaan diri kepada umat-Nya. Ini menekankan pentingnya memiliki kendali atas diri sendiri dalam menghadapi berbagai situasi hidup. Dengan penguasaan diri, orang percaya dapat mengelola emosi, tindakan, dan pikiran mereka dengan bijaksana. Karena itu, dengan renungan ini, kita dipanggil untuk memperkuat iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan, kasih, dan penguasaan diri. Ini juga mengingatkan kita untuk tidak membiarkan ketakutan menguasai hidup kita, tetapi bersandar pada janji-janji Tuhan yang memberikan kekuatan dan keteguhan dalam setiap situasi. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Selasa, 16 April 2024

Renungan hari ini: “KEAJAIBAN KASIH DAN PERLINDUNGAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA” (Yeremia 51:50)

 Renungan hari ini:

 

“KEAJAIBAN KASIH DAN PERLINDUNGAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA”


 

Yeremia 51:50 (TB2) "Kamu yang terluput dari pedang, pergilah, janganlah berdiri saja! Ingatlah dari jauh kepada TUHAN dan biarlah Yerusalem timbul lagi dalam ingatanmu"

 

Jeremiah 51:50 (NET) "You who have escaped the sword, go, do not delay. Remember the Lord in a faraway land. Think about Jerusalem"

 

Ketika kita membaca kata-kata bijak dari Nabi Yeremia, kita dipanggil untuk merenungkan keajaiban kasih dan perlindungan Tuhan dalam kehidupan kita. Dalam keadaan yang mungkin kelam dan penuh keputusasaan, kita bisa menemukan sukacita dan harapan dalam keselamatan yang diberikan-Nya.

 

"Kamu yang terluput dari pedang, pergilah, janganlah berdiri saja!" Pesan ini memanggil kita untuk tidak hanya bersyukur atas keselamatan fisik kita, tetapi juga untuk bertindak. Kita tidak boleh diam saja dalam kenyamanan keselamatan kita sendiri, melainkan harus siap untuk melangkah, bertindak, dan melayani sesama sebagai tanggapan atas kasih karunia yang kita terima.

 

"Ingatlah dari jauh kepada TUHAN." Dalam kesibukan dan tantangan kehidupan sehari-hari, mudah bagi kita untuk melupakan Allah. Namun, panggilan ini mengingatkan kita untuk senantiasa mengarahkan pikiran, hati, dan perbuatan kita kepada-Nya. Dalam ingatan akan Tuhan, kita menemukan kekuatan, hikmat, dan kedamaian yang kita butuhkan untuk melangkah maju dalam iman.

 

"Biarlah Yerusalem timbul lagi dalam ingatanmu." Yerusalem, sebagai simbol kekudusan dan harapan, mengingatkan kita akan janji-janji Allah yang belum terlaksana dan pemulihan yang masih akan datang. Dalam mengingat Yerusalem, kita diingatkan akan panggilan kita untuk mendoakan dan bekerja bagi kedamaian dan keadilan di dunia ini.

 

Dalam nas hari ini, Yeremia menyampaikan pesan kepada orang-orang yang berhasil lolos dari kehancuran Yerusalem. Pesannya adalah agar mereka tidak diam saja atau merasa aman hanya karena telah terhindar dari pedang. Sebaliknya, mereka diminta untuk mengingat Tuhan dan untuk tetap menjaga Yerusalem dalam ingatan mereka. Dengan mengingat Tuhan dan Yerusalem, orang-orang yang tersisa diharapkan tetap berpegang pada iman dan ketaatan kepada Allah, serta berharap pada pemulihan dan pemulihan kota yang suci bagi umat Israel tersebut.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini menyiratkan beberapa hal yang dapat direnungkan:

 

Pertama, kita harus bersyukur kepada TUHAN. Orang-orang yang terhindar dari kehancuran memiliki alasan untuk bersyukur kepada Tuhan atas perlindungan-Nya. Namun, keselamatan mereka juga membawa tanggung jawab moral untuk tidak diam saja. Mereka diingatkan bahwa mereka harus menggunakan kesempatan ini untuk mengingat Tuhan dan menghidupi iman mereka dengan tindakan yang sesuai.

 

Kedua, kita harus merenungkan Kedaulatan Allah. Dalam situasi kehancuran dan keselamatan yang tidak terduga, orang-orang tersebut diingatkan untuk memperhatikan peran Allah dalam hidup mereka. Pengalaman mereka yang terluput dari malapetaka ini menunjukkan kedaulatan dan rahmat Allah yang tidak terbatas.

 

Ketiga, kita harus berkomitmen mengingat Yerusalem. Mengingat Yerusalem dan mengingat Tuhan memanggil orang-orang tersebut untuk memperbaharui komitmen mereka kepada iman dan kepatuhan kepada Allah. Ini adalah panggilan untuk hidup yang lebih konsisten dengan ajaran dan nilai-nilai spiritual. Karena itu, dengan renungan ini, kita dipanggil untuk bersyukur atas rahmat Tuhan, memperkuat iman dan komitmen kita, dan memelihara harapan akan pemulihan dan pemugaran, meskipun dalam situasi yang sulit sekalipun. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Senin, 15 April 2024

Renungan hari ini: “HIDUP YANG DIPENUHI ROH KUDUS” (Kisah Para Rasul 4:31)

 Renungan hari ini:

 

“HIDUP YANG DIPENUHI ROH KUDUS”



Kisah Para Rasul 4:31 (TB2) "Ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani"

 

Acts 4:31 (NET) "When they had prayed, the place where they were assembled together was shaken, and they were all filled with the Holy Spirit and began to speak the word of God courageously"

 

Nas hari ini berbicara tentang hidup yang dipenuhi Roh Kudus. Ketika orang percaya berkumpul untuk berdoa dengan sungguh-sungguh, itu menciptakan kondisi spiritual yang menghadirkan kehadiran Tuhan dengan cara yang khusus. Doa adalah cara bagi kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dan ketika kita berdoa bersama-sama dengan fokus yang sama, itu menciptakan atmosfir yang siap menerima kuasa dan kehadiran Roh Kudus.

 

Goyangnya tempat berkumpul bisa dimaknai sebagai tanda dari Tuhan yang menunjukkan kehadiran-Nya. Ini mungkin terjadi secara fisik atau spiritual, tetapi pada dasarnya itu adalah tanda kehadiran ilahi yang mengisi tempat tersebut. Ketika Roh Kudus hadir, itu tidak hanya terasa, tetapi juga dapat dilihat atau dirasakan. Ini juga mencerminkan penggenapan janji Yesus kepada murid-murid-Nya tentang pengiriman Roh Kudus (Kis. 1:8). Ketika Roh Kudus turun, itu adalah bukti bahwa Tuhan setia terhadap janji-Nya. Ini memberikan keyakinan kepada orang percaya bahwa Tuhan selalu memenuhi janji-Nya.

 

Ketika seseorang dipenuhi dengan Roh Kudus, itu memberikan keberanian dan kekuatan spiritual untuk memberitakan firman Allah dengan berani. Ketika kita diarahkan dan didorong oleh Roh Kudus, kita tidak lagi terpengaruh oleh ketakutan atau keraguan, tetapi kita menjadi saksi yang gigih dan penuh keberanian dalam menyatakan kebenaran firman Allah. Jadi, pernyataan tersebut menyiratkan tentang kekuatan doa bersama, penggenapan janji Tuhan, dan kuasa serta keberanian yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka yang percaya untuk memberitakan firman Allah dengan berani.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa hal yang dapat direnungkan:

 

Pertama, kekuatan dalam berdoa. Para murid Yesus menunjukkan kekuatan besar saat mereka bersatu dalam doa. Persatuan dalam doa adalah sarana yang kuat untuk memperoleh kekuatan dari Tuhan. Ketika kita bersatu dalam doa dengan sesama percaya, Tuhan hadir di tengah-tengah kita untuk memberkati, menguatkan, dan memberikan arahan.

 

Kedua, kuasa Roh Kudus. Pengalaman para murid ini menegaskan pentingnya kuasa Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Ketika Roh Kudus turun, ia mengubah orang-orang biasa menjadi saksi-saksi yang berani dan penuh keberanian. Kuasa Roh Kudus tidak hanya memberikan keberanian, tetapi juga memberikan kebijaksanaan, kekuatan, dan penghiburan dalam setiap situasi.

 

Ketiga, ketekunan dalam Pemberitaan Firman Allah. Para murid ini tidak hanya dipenuhi dengan Roh Kudus untuk kepentingan pribadi mereka, tetapi juga untuk memenuhi misi besar Yesus Kristus, yaitu untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Mereka memberitakan firman Allah dengan berani, tanpa merasa takut atau ragu, karena mereka tahu bahwa mereka didukung oleh kuasa ilahi. Karena itu, dengan renungan ini, kita bisa merenungkan pentingnya doa, pengaruh Roh Kudus dalam kehidupan kita, dan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus untuk menjadi saksi-saksi yang berani dan tekun dalam memberitakan kabar baik Injil kepada dunia. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Minggu, 14 April 2024

Renungan hari ini: “KEDALAMAN KEBIJAKSANAAN ALLAH DAAN KETERBATASAN MANUSIA” (Roma 9:20)

 Renungan hari ini:

 

“KEDALAMAN KEBIJAKSANAAN ALLAH DAAN KETERBATASAN MANUSIA”


 

Roma 9:20 (TB2) "Siapakah engkau, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

 

Romans 9:20 (NET) "But who indeed are you – a mere human being – to talk back to God? Does what is molded say to the molder, “Why have you made me like this?”

 

Nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan tentang kedalaman dan kebijaksanaan Allah serta keterbatasan manusia. Firman ini menunjukkan bahwa sebagai manusia, kita tidak memiliki hak untuk membantah atau mempertanyakan Allah atas apa pun yang Dia perbuat dalam hidup kita.

 

Allah adalah Sang Pencipta yang mahakuasa dan mahatahu. Dia telah membentuk kita dengan rencana-Nya sendiri, yang jauh melebihi pemahaman dan persepsi kita sebagai manusia. Terkadang, dalam kehidupan kita, kita mungkin mengalami kesulitan atau menghadapi situasi yang sulit dipahami. Namun, dalam segala hal, kita dipanggil untuk mengakui kedaulatan dan kebijaksanaan-Nya.

 

Nas ini juga mengajarkan tentang pentingnya kesederhanaan dan ketundukan dalam hidup kita. Alih-alih menantang atau mempertanyakan rencana Allah, kita dipanggil untuk percaya dan tunduk kepada-Nya. Ketika kita menerima bahwa kita adalah ciptaan Allah yang terkasih, kita dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam hidup kita, meskipun terkadang kita tidak memahami sepenuhnya rencana-Nya bagi kita.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari teks hari ini, kita dapat merenungkan beberapa hal yang mendalam:

 

Pertama, kedaulatan Allah. Firman ini mengingatkan kita tentang kedaulatan absolut Allah atas hidup dan ciptaan-Nya. Sebagai manusia, kita cenderung ingin mengontrol hidup kita sendiri, tetapi kita diingatkan bahwa Allah adalah yang Maha Kuasa dan bahwa kita sebagai manusia tidak memiliki hak untuk membantah-Nya.

 

Kedua, keterbatasan manusia. Ayat ini menunjukkan keterbatasan manusia dalam memahami rencana dan maksud Allah. Sebagaimana yang disebutkan, "Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?'" Ini mengajarkan kita untuk merendahkan diri di hadapan Allah, mengakui bahwa pemikiran dan cara Allah beroperasi jauh melampaui pemahaman kita yang terbatas.

 

Ketiga, ketidakberdayaan dalam membantah. Ketika kita merenungkan pertanyaan retoris dalam ayat ini, kita disadarkan akan ketidakberdayaan kita untuk menggugat Allah atau mempertanyakan tindakan-Nya. Ini adalah pengingat yang penting bahwa kita sebagai manusia harus belajar menerima kehendak Allah, meskipun terkadang hal itu tidak sepenuhnya dimengerti oleh akal dan perasaan kita.

 

Keempat, penghormatan kepada Sang Pencipta. Renungan dari ayat ini juga membawa kita kepada penghormatan yang seharusnya kita miliki terhadap Allah sebagai Sang Pencipta. Menghormati-Nya berarti mengakui kedaulatan dan kebijaksanaan-Nya dalam hidup kita, bahkan ketika kita tidak memahami alasan di balik segala sesuatu yang terjadi.

 

Dengan merenungkan ayat ini, kita diingatkan untuk menempatkan kepercayaan dan harapan kita sepenuhnya pada Allah, yang tahu apa yang terbaik bagi kita meskipun terkadang kita tidak memahaminya. Kita diajak untuk melepaskan ego dan kemauan kita sendiri, dan menggantikannya dengan ketundukan dan kepercayaan kepada kebijaksanaan dan kedaulatan Allah. Karena itu, dengan renungan ini, kita diajak untuk menempatkan diri kita dalam perspektif yang lebih besar dari Allah yang Maha Kuasa, dan untuk menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dengan penuh kepercayaan dan ketaatan. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam ketundukan dan penghormatan kepada Allah, Sang Pencipta yang bijaksana dan penyayang. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Sabtu, 13 April 2024

KOTBAH MINGGU MISERICORDIASDOMINI Minggu, 14 April 2024 “CAHAYA WAJAH TUHAN MENYINARI KITA” (Mazmur 4:1-9)

 KOTBAH MINGGU MISERICORDIASDOMINI

Minggu, 14 April 2024

 

“CAHAYA WAJAH TUHAN MENYINARI KITA”

Kotbah: Mazmur 4:1-9  Bacaan: 1 Yohanes 3:1-7


 

Dalam Minggu ini kita memasuki Minggu Misericordias Domini artinya, bumi penuh dengan kasih setia TUHAN - “Sai Endehon ma angka asi ni roha ni Jahowa” (Mzm. 33:5). Tema kotbah yang akan kita renungkan “Cahaya Wajah TUHAN Menyinari Kita”.    Tema ini adalah gambaran dari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Ini bukan hanya tentang pengetahuan akan keberadaan-Nya, tetapi juga pengalaman akan kehadiran-Nya yang nyata dalam segala aspek kehidupan kita.

 

"Cahaya Wajah TUHAN" menggambarkan kasih sayang dan kehangatan Ilahi yang menyinari kita. Ini mencerminkan belas kasihan-Nya, perhatian-Nya, dan kepedulian-Nya yang tiada henti terhadap kita sebagai anak-anak-Nya. "Cahaya Wajah TUHAN" adalah sumber penerangan rohani yang membawa pengertian, kebijaksanaan, dan pengetahuan akan kebenaran-Nya. Dalam kegelapan spiritual atau kebingungan, sinar wajah Tuhan membawa pengertian yang jelas dan arah yang benar.

 

"Cahaya Wajah TUHAN" juga membawa perlindungan dan kedamaian. Di dalam sinar-Nya, kita merasa aman dan dilindungi dari bahaya serta gangguan, serta merasakan ketenangan yang mendalam dalam hati kita. "Cahaya Wajah TUHAN" menunjukkan panduan dan pertolongan-Nya dalam kehidupan kita. Di dalam hadirat-Nya, kita diberikan petunjuk dan bantuan-Nya dalam menghadapi setiap situasi dan tantangan yang kita hadapi. Dengan demikian, "Cahaya Wajah TUHAN Menyinari Kita" mencakup berbagai aspek dari hubungan kita dengan Tuhan, membawa kasih sayang, penerangan, perlindungan, panduan, kebahagiaan, transformasi, dan pertumbuhan rohani. Ini adalah ungkapan dari kehadiran-Nya yang penuh berkat dalam hidup kita sebagai anak-anak-Nya.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa pemazmur memohon agar Tuhan menyinari kita dengan Wajah-Nya? Ada beberapa latar belakang permohonan Daud untuk Tuhan menyinari wajah kita, yakni.

 

Pertama, karena Daud mengalami kondisi kesulitan (ay. 2). Daud sedang menghadapi tantangan atau kesulitan yang membuatnya merasa gelap dan putus asa. Dalam kegelapan itu, ia berharap agar Tuhan menyinari wajah-Nya, menunjukkan kehadiran-Nya dan memberikan penghiburan serta petunjuk.

 

Kedua, karena Daud kekurangan kepastian (ay. 3). Daud sedang merasa tidak pasti atau bingung mengenai situasinya. Permohonan untuk "Wajah Tuhan menyinari kami" dapat mencerminkan keinginan untuk mendapatkan petunjuk dan kejelasan dari Tuhan dalam menghadapi masalah atau keputusan.

 

Ketiga, karena Daud ingin dekat dengan Tuhan (ay. 4). Permohonan Daud untuk Tuhan menyinari wajahnya juga bisa menunjukkan kerinduannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan menyatakan keinginannya agar wajah Tuhan menyinari mereka, Daud mungkin sedang mencari kasih sayang, perlindungan, dan kehadiran-Nya dalam hidupnya.

 

Keempat, simbolisme rohani (ay. 8). "Wajah Tuhan" sering kali merupakan simbol dari kasih sayang, kehadiran, dan kekuatan Ilahi. Permohonan ini bisa menjadi ungkapan keinginan Daud untuk merasakan kehadiran dan berkat Tuhan yang memimpin dan melindungi mereka dalam segala situasi. Dengan demikian, permohonan Daud untuk Tuhan menyinari wajah mereka mencerminkan kebutuhan spiritual dan emosional dalam menghadapi kesulitan, mencari petunjuk dan kehadiran-Nya, serta rindu untuk dekat dengan-Nya dalam hubungan yang intim.

 

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah dampak yang kita peroleh jika wajah TUHAN menyinari kita? Permohonan untuk "Wajah TUHAN menyinari kita" dalam Mazmur 4:1-9 memiliki dampak spiritual dan praktis yang penting bagi orang percaya. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin kita alami:

 

Pertama, kita akan memeroleh kedamaian batin. Mengalami sinar kehadiran Tuhan dalam hidup kita membawa kedamaian batin. Ketika kita merasa dekat dengan Tuhan dan menyadari bahwa Dia hadir dalam hidup kita, rasa khawatir dan kecemasan dapat berkurang, digantikan dengan ketenangan yang dalam.

 

Kedua, kita akan memeroleh panduan rohani. Kehadiran Tuhan yang menyinari kita juga membawa panduan rohani. Kita menjadi lebih peka terhadap suara dan kehendak Tuhan dalam hidup kita, sehingga dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Ketiga, kita akan memeroleh kekuatan dan perlindungan. Sinar wajah Tuhan mencerminkan kekuatan dan perlindungan-Nya atas hidup kita. Dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, kita tahu bahwa Tuhan ada di sisiku, memberikan kekuatan untuk bertahan dan perlindungan dari bahaya.

 

Keempat, kita akan memeroleh Keselamatan Kekal. Berada dalam kehadiran Tuhan membawa jaminan keselamatan yang abadi. Ini memberi kita keyakinan bahwa, tidak peduli apa yang terjadi dalam kehidupan ini, kita memiliki janji keselamatan dan kehidupan yang kekal di hadapan-Nya. Dengan demikian, permohonan untuk "Wajah TUHAN menyinari kita" memiliki dampak yang luas dalam kehidupan rohani dan praktis orang percaya, membawa kedamaian, panduan, kekuatan, perlindungan, keselamatan, kedekatan, kepuasan, penghiburan, dan harapan yang hanya dapat ditemukan dalam hadirat-Nya.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan pada Minggu Miseri Cordias Domini ini? Pernyataan "Biarlah Wajah-Mu Menyinari kami, ya TUHAN" dalam Mazmur 4:1-9 mengandung banyak hal yang bisa direnungkan bagi kita sebagai orang percaya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita renungkan dari pernyataan tersebut:

 

Pertama, rendahkan diri dan bertobat. Ketika kita merasakan sinar kehadiran Tuhan, itu seringkali memunculkan kesadaran akan dosa-dosa kita. Kita perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengakui dosa-dosa kita, dan bertobat dengan sungguh-sungguh.

 

Kedua, berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan. Perluasan pengalaman akan hadirat Tuhan sering kali mendorong kita untuk lebih banyak berdoa dan berkomunikasi dengan-Nya. Kita dapat menggunakan waktu dalam doa pribadi, penyembahan, dan refleksi rohani untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

 

Ketiga, taat pada Firman Tuhan. Ketika kita merasakan sinar wajah Tuhan, penting untuk hidup sesuai dengan Firman-Nya. Ini berarti menaati perintah-perintah-Nya, hidup dalam kekudusan, dan mengikuti jalan yang benar menurut ajaran-Nya.

 

Keempat, melayani sesama. Pengalaman akan kasih sayang dan kehadiran Tuhan yang menyinari kita seharusnya mendorong kita untuk melayani sesama dengan kasih. Kita dapat mencari cara untuk membantu mereka yang membutuhkan, memberikan dukungan, penghiburan, dan kasih sayang kepada orang lain.

 

Kelima, bersyukur dan memuji Tuhan. Ketika kita mengalami sinar wajah Tuhan, itu adalah kesempatan untuk bersyukur dan memuji-Nya atas segala berkat dan kasih-Nya dalam hidup kita. Kita dapat menghabiskan waktu untuk memuji Tuhan dalam doa dan penyembahan, mengakui-Nya sebagai sumber segala yang baik dalam hidup kita. Karena itu, dengan melakukan tindakan-tindakan ini, kita dapat merespons dengan benar terhadap "Wajah TUHAN yang menyinari kita", hidup dalam ketaatan, melayani dengan kasih, bertumbuh dalam iman, bersyukur kepada-Nya, dan menyebarkan cahaya-Nya kepada dunia. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Jumat, 12 April 2024

Renungan hari ini: “BETAPA BESAR KASIH DAN PENYELAMATAN KRISTUS BAGI KITA” (Ibrani 2:15)

 Renungan hari ini:

 

“BETAPA BESAR KASIH DAN PENYELAMATAN KRISTUS BAGI KITA”


 

Ibrani 2:15 (TB2) "Dengan demikian, Ia membebaskan pula mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takutnya kepada maut"

 

Hebrews 2:15 (NET) And set free those who were held in slavery all their lives by their fear of death"

 

Nas hari ini berbicara mengenai betapa besar kasih dan kekuatan penyelamatan yang Kristus tawarkan kepada kita. Dalam kehidupan ini, kita sering kali terjebak dalam berbagai bentuk perhambaan: perhambaan dosa, kecanduan, ketakutan, keputusasaan, dan berbagai rintangan lainnya yang membuat kita terjebak dan tidak bebas. Salah satu perhambaan yang paling mendasar adalah takut akan maut. Takut akan kematian, baik fisik maupun spiritual, seringkali memengaruhi cara kita hidup, mengendalikan pilihan dan tindakan kita, bahkan mungkin membuat kita merasa terjebak dalam keputusasaan.

 

Namun, dalam panggilan ini, kita diingatkan bahwa Kristus telah datang untuk membebaskan kita dari segala perhambaan ini. Dia tidak hanya menawarkan pembebasan dari dosa, tetapi juga dari ketakutan akan maut. Melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, Kristus mengalahkan maut dan membuka jalan bagi kita untuk hidup dalam kebebasan yang sejati.

 

Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan betapa pentingnya iman kepada Kristus dalam hidup kita. Ketika kita mempercayakan hidup kita kepada-Nya, kita tidak lagi harus hidup dalam perhambaan dosa atau takut akan maut. Kristus menawarkan kebebasan yang sejati, kebebasan untuk hidup dalam cinta, kebenaran, dan harapan-Nya.

 

Mari kita renungkan bagaimana kita dapat merespons panggilan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita hidup dalam kesadaran akan pembebasan yang telah diberikan oleh Kristus dan mempersembahkan hidup kita sebagai bentuk syukur atas kasih-Nya yang besar. Dan dalam setiap langkah yang kita ambil, mari kita hidup dalam kebebasan yang diberikan oleh Kristus, memancarkan cahaya-Nya dalam dunia yang penuh dengan kegelapan, dan menjadi saksi akan kebesaran-Nya kepada semua orang di sekitar kita.

 

Apa yang hendak kita renungkan dari nas hari ini? Nas hari ini menunjukkan beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, kekuatan Pembebasan Kristus. Ayat ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai sumber pembebasan bagi manusia. Ia bukan hanya membebaskan dari dosa, tetapi juga dari perhambaan takut akan maut. Ini menekankan kekuatan kemenangan Kristus atas kematian dan kuasa dosa.

 

Kedua, ketakutan akan maut. Ayat ini mengakui bahwa ketakutan akan maut merupakan pengalaman manusia. Namun, melalui iman kepada Kristus, manusia dapat melepas ketakutan ini karena Kristus telah mengatasi maut melalui kebangkitan-Nya.

 

Ketiga, kehidupan dalam pembebasan. Pernyataan ini mengajak untuk merenungkan betapa pentingnya hidup dalam pembebasan yang Kristus berikan. Hidup dalam takut akan maut atau dosa merupakan perhambaan, sedangkan hidup dalam Kristus adalah hidup dalam kebebasan dan kehidupan yang sejati.

 

Keempat, kesadaran akan pembebasan. Pernyataan ini mengajak untuk mengakui dan menghargai pembebasan yang Kristus tawarkan. Hal ini menuntut kesadaran bahwa kita sebagai manusia tidak lagi terikat oleh ketakutan akan maut atau dosa, tetapi memiliki kesempatan untuk hidup dalam kebebasan yang Kristus berikan.

 

Dengan merenungkan pernyataan ini, kita diingatkan akan pentingnya iman kepada Kristus sebagai sumber pembebasan dari segala perhambaan dan ketakutan dalam kehidupan kita. Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk hidup dalam kesadaran akan pembebasan yang telah diberikan oleh Kristus dan untuk hidup dalam kebebasan yang sejati yang Dia tawarkan. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Kamis, 11 April 2024

Renungan hari ini: “KASIH SAYANG ALLAH YANG TAK TERBATAS” (Nehemia 9:31)

 Renungan hari ini:

 

“KASIH SAYANG ALLAH YANG TAK TERBATAS”


 

Nehemia 9:31 (TB2) "Tetapi, karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka dan tidak meninggalkan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang"

 

Nehemiah 9:31 (NET) "However, due to your abundant mercy you did not do away with them altogether; you did not abandon them. For you are a merciful and compassionate God"

 

Dalam nas hari ini, kita disajikan dengan gambaran yang indah tentang kasih sayang Allah yang tak terbatas. Meskipun umat-Nya telah berdosa berulang kali dan melanggar perjanjian yang telah mereka buat dengan-Nya, Allah tetap setia dan penuh kasih sayang. Sebagai manusia, seringkali kita mungkin merasa bahwa dosa-dosa kita telah membawa kita jauh dari Allah, bahwa kita telah mengecewakan-Nya dengan cara yang tak terampuni. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa kasih sayang Allah tidak terbatas oleh kesalahan kita. Dia tidak hanya melihat dosa kita, tetapi juga mengasihi kita dengan kasih yang tidak tergoyahkan.

 

Allah tidak memilih untuk membinasakan kita, meskipun mungkin kita pantas untuk dihukum. Sebaliknya, Dia memilih untuk tetap setia dan penyayang. Ini adalah bukti konkret dari sifat-Nya yang penuh kasih dan penyayang. Bahkan dalam kelemahan kita, dalam kesalahan kita, Dia tetap setia dan siap memberikan belas kasihan-Nya. Ketika kita merenungkan tentang kasih sayang Allah yang tak terbatas ini, itu harus menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi kita. Kita dapat mempercayai bahwa tidak ada dosa yang begitu besar sehingga tidak dapat dimaafkan oleh-Nya. Kita dapat mengandalkan janji-Nya untuk tidak meninggalkan kita, bahkan ketika kita berada di titik terendah dalam kehidupan kita.

 

Apa yang hendak kita renungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengajarkan beberapa hal yang sangat penting untuk direnungkan:

 

Pertama, kasih sayang Allah yang Besar. Ayat ini menegaskan bahwa kasih sayang Allah terhadap umat-Nya besar dan tidak terbatas. Ini mengingatkan kita bahwa kita memiliki Allah yang penuh kasih, yang tidak mengukur cinta-Nya berdasarkan kinerja atau kesempurnaan kita. Ini adalah pengingat bahwa kita dapat mempercayai-Nya dengan penuh keyakinan, bahwa kasih-Nya tidak akan pernah berkurang meskipun kita mungkin merasa tidak layak.

 

Kedua, kesetiaan Allah. Meskipun umat-Nya telah berdosa berulang kali dan melanggar perjanjian mereka dengan-Nya, Allah tetap setia. Hal ini menggambarkan kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa meskipun kita mungkin gagal dalam hubungan kita dengan-Nya, Dia tidak pernah gagal untuk tetap setia kepada janji-Nya.

 

Ketiga, karakter Allah yang Pengasih dan Penyayang. Pernyataan ini menegaskan sifat-sifat utama Allah, yaitu pengasih dan penyayang. Ini adalah pengingat bahwa sifat-sifat Allah tidak berubah, bahkan dalam menghadapi dosa dan pemberontakan manusia. Kasih-Nya dan belas kasih-Nya selalu ada untuk kita, tidak peduli seberapa jauh kita telah menjauh.

 

Dari pernyataan ini, kita dapat merenungkan betapa besar kasih sayang Allah kepada kita, kesetiaan-Nya yang tak tergoyahkan, dan sifat-Nya yang pengasih dan penyayang. Ini harus menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi kita dalam setiap perjalanan hidup kita, mengingat bahwa kita memiliki Allah yang selalu setia dan penuh kasih. Marilah kita memperkuat iman kita dalam kasih dan kesetiaan Allah yang tak terbatas ini. Marilah kita membiarkan pengalaman kasih-Nya yang membebaskan kita dari rasa bersalah dan ketakutan. Karena itu, marilah kita menemukan keberanian untuk hidup setia dan mengasihi orang lain seperti Dia telah mengasihi kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Rabu, 10 April 2024

Renungan hari ini: “SEGALA KEBAIKAN DAN ANUGERAH BERASAL DARI ALLAH” (Yakobus 1:17)

 Renungan hari ini:

 

“SEGALA KEBAIKAN DAN ANUGERAH BERASAL DARI ALLAH”


 

Yakobus 1:17 (TB2) "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran"

 

James 1:17 (NET) "All generous giving and every perfect gift is from above, coming down from the Father of lights, with whom there is no variation or the slightest hint of change"

 

Nas hari ini menggarisbawahi bahwa segala kebaikan dan anugerah yang kita terima berasal dari Allah, yang disebut sebagai "Bapa segala terang". Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa meraih kebaikan atau pencapaian tanpa campur tangan dan anugerah Allah. Ungkapan "Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran" menekankan sifat konstan dan konsisten Allah. Ini berarti karakter dan kasih Allah tidak terpengaruh oleh perubahan waktu, situasi, atau keadaan. Allah adalah sumber kestabilan dan keandalan dalam hidup kita.

 

Anugerah yang sempurna yang diturunkan dari Allah sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Ini mengingatkan kita bahwa apa pun yang diberikan Allah kepada kita adalah yang terbaik untuk kita, bahkan jika pada awalnya tidak kita mengerti atau sukai. Ungkapan "Bapa segala terang" menyoroti sifat Allah sebagai sumber cahaya, kebijaksanaan, dan kemurahan-Nya. Allah memberikan kebaikan kepada kita tanpa pamrih, dan anugerah-Nya selalu sempurna dan sesuai dengan rencana-Nya yang baik.

 

Pernyataan ini mengajak kita untuk bersandar sepenuhnya pada Allah sebagai sumber kebaikan dalam hidup kita. Ini mengingatkan kita untuk tidak mengandalkan kekuatan atau kebijaksanaan kita sendiri, tetapi untuk mempercayai Allah sepenuhnya dalam setiap aspek kehidupan. Secara keseluruhan, pernyataan ini mengajak kita untuk memiliki pandangan yang benar tentang sumber kebaikan dalam hidup kita, yaitu Allah, dan untuk hidup dalam ketergantungan dan penyerahan kepada-Nya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, asal usul segala Kebaikan. Penulis menekankan bahwa setiap kebaikan dan anugerah yang kita terima berasal dari Allah, yang disebut sebagai "Bapa segala terang". Hal ini menyoroti pentingnya mengakui Allah sebagai sumber segala berkat dan kebaikan dalam hidup kita.

 

Kedua, ketidakberubahan Allah. Ungkapan bahwa pada Allah tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran menggambarkan sifat konstan dan konsisten Allah. Ini menunjukkan bahwa karakter Allah tidak terpengaruh oleh perubahan situasi atau kondisi. Dalam perubahan dan ketidakpastian hidup, kita dapat mencari kestabilan dan keandalan dalam Allah.

 

Ketiga, syukur dan pengakuan. Pernyataan ini mengajak kita untuk bersyukur atas segala anugerah dan kebaikan yang kita terima dalam hidup, karena semuanya berasal dari Allah. Ini juga mengajak kita untuk mengakui peran Allah dalam hidup kita dan mengandalkan-Nya sebagai sumber kekuatan dan berkat.

 

Keempat, kepercayaan penuh kepada Allah. Dengan mengakui bahwa setiap kebaikan datang dari Allah, kita dipanggil untuk memiliki kepercayaan penuh kepada-Nya. Hal ini mencakup keyakinan bahwa Allah akan menyediakan apa yang kita butuhkan dan bahwa Dia adalah Bapa yang baik yang peduli terhadap anak-anak-Nya.

 

Kelima, keteladanan dalam memberi. Pernyataan ini juga dapat menginspirasi kita untuk menjadi seperti Allah dalam memberi. Jika setiap pemberian yang baik berasal dari Allah, kita juga dipanggil untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, memberikan kebaikan dan anugerah kepada sesama dengan sukarela dan tanpa pamrih. Karena itu, dengan renungan ini, kita dapat memperkuat iman kita, meningkatkan rasa syukur, dan menumbuhkan sikap yang penuh kasih dan kedermawanan dalam hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Selasa, 09 April 2024

Renungan hari ini: “TUHAN AKAN BERPERANG UNTUK KAMU” (Keluaran 14:14)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN AKAN BERPERANG UNTUK KAMU”


 

Keluaran 14:14 (TB2) "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu berdiam diri saja" 

 

Exodus 14:14 (NET) "The Lord will fight for you, and you can be still"

 

Nas hari ini menyatakan bahwa "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu berdiam diri saja". Ada beberapa makna yang mendalam dari nas ini: Pertama, perlindungan Ilahi. Ini menunjukkan bahwa Tuhan menawarkan perlindungan-Nya kepada umat-Nya. Ketika kita menghadapi tantangan atau musuh yang tampaknya tidak terlalu kuat bagi kita, Tuhan menjamin bahwa Dia akan berperang untuk kita. Ini menegaskan bahwa dalam setiap perjuangan, kita tidak sendirian, karena Tuhan hadir untuk melindungi dan menolong kita.

 

Kedua, Kekuatan Tuhan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati dalam pertempuran berasal dari Tuhan. Manusia sering kali terbatas dalam kekuatan dan kemampuan mereka sendiri, tetapi Tuhan memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Ketika kita mengandalkan Tuhan, kita dapat yakin bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya, dan Dia mampu memenangkan pertempuran bagi kita. Ketiga, kepercayaan dan ketenangan. Pesan ini mengajarkan tentang kepercayaan dan ketenangan dalam menghadapi kesulitan. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan berada di pihak kita dan Dia akan berperang untuk kita, kita dapat merasa tenang dan percaya bahwa segala sesuatu akan baik-baik saja. Ini membebaskan kita dari kecemasan dan kegelisahan yang mungkin kita rasakan dalam situasi sulit.

 

Keempat, kesetiaan dan kepatuhan. Meskipun Tuhan menawarkan perlindungan-Nya, kita juga diminta untuk mematuhi dan setia kepada-Nya. "Berdiam diri saja" di sini mungkin mengacu pada sikap taat dan patuh kepada kehendak Tuhan, tanpa berusaha menyelesaikan masalah dengan cara kita sendiri. Ini menunjukkan pentingnya mempercayai rencana dan jalan yang Tuhan tentukan, daripada mengandalkan kekuatan atau kebijaksanaan manusia. Dengan demikian, makna dari pernyataan ini adalah bahwa dalam segala hal, kita harus mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan, perlindungan, dan ketenangan kita, sambil tetap setia dan taat kepada-Nya.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini menawarkan beberapa pelajaran yang dapat direnungkan:

 

Pertama, kita harus percaya kepada Tuhan. Ayat ini menekankan pentingnya memiliki kepercayaan yang kuat kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan berada di pihak kita dalam situasi-situasi sulit. Ini mengajarkan kita untuk melepaskan kekhawatiran dan ketakutan kita kepada Tuhan, karena Dia memiliki kuasa untuk menolong dan melindungi kita.

 

Kedua, kesediaan untuk mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Ketika kita dihadapkan dengan tantangan yang tampaknya tidak dapat kita atasi sendiri, kita perlu bersedia untuk mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Ini berarti melepaskan keinginan untuk mengendalikan segalanya atau mencari solusi-solusi manusiawi, dan mengandalkan kuasa dan kebijaksanaan Tuhan.

 

Ketiga, keteguhan dalam iman. Ayat ini mengajarkan pentingnya memiliki keteguhan dalam iman bahkan ketika situasi terlihat putus asa. Meskipun terkadang kita mungkin merasa terjepit dan tidak tahu harus berbuat apa, namun kita dapat yakin bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar dan Dia akan bekerja untuk kebaikan kita. Karena tiu, dengan renungan ini, kita dapat memperkuat iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan, serta memperoleh ketenangan dalam menghadapi situasi-situasi sulit dalam hidup. (rsnh)

 

Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi yang Merayakannya!!!

Senin, 08 April 2024

Renungan hari ini: “SYUKUR KEPADA ALLAH ATAS KEMENANGAN YANG DIBERIKAN MELALUI YESUS KRISTUS” (1 Korintus 15:57)

 Renungan hari ini:

 

“SYUKUR KEPADA ALLAH ATAS KEMENANGAN YANG DIBERIKAN MELALUI YESUS KRISTUS”


 

1 Korintus 15:57 (TB2) "Namun, syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan melalui Tuhan kita Yesus Kristus" 

 

1 Corinthians 15:57 (NET) "But thanks be to God, who gives us the victory through our Lord Jesus Christ!"

 

Nas hari ini berbicara tentang rasa syukur kepada Allah atas kemenangan yang diberikan-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus. Konteksnya adalah pembahasan mengenai kebangkitan Kristus dan akibatnya bagi orang percaya. Dalam fasal 15 surat tersebut, Paulus menjelaskan betapa pentingnya kebangkitan Kristus dalam iman Kristen. Dia mengajarkan bahwa Kristus benar-benar telah bangkit dari antara orang mati, dan bahwa kebangkitan-Nya memiliki konsekuensi besar bagi orang percaya.

 

Ketika Paulus menulis ayat tersebut, dia sedang menegaskan bahwa kemenangan atas dosa, maut, dan kehidupan yang terbatas telah diperoleh oleh orang percaya melalui Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitan Kristus memastikan kekalahan akhir terhadap semua musuh kehidupan manusia, termasuk dosa dan maut. Oleh karenanya, ayat ini merupakan ungkapan syukur dan pengakuan bahwa kemenangan itu bukanlah hasil dari usaha manusia sendiri, tetapi hadiah Allah melalui Yesus Kristus.

 

Selain itu, di tengah-tengah perpecahan dan tantangan yang dihadapi oleh jemaat Korintus, ayat tersebut juga bisa diartikan sebagai pengingat kepada mereka bahwa kekristenan menawarkan harapan dan kemenangan yang sejati dalam segala situasi, dan bahwa sumber kemenangan itu adalah Kristus sendiri. Oleh karenanya, ayat ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat dan keyakinan jemaat di Korintus agar tetap teguh dalam iman mereka.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa hal yang dapat direnungkan:

 

Pertama, kita harus bersyukur kepada Allah. Ayat ini mengajarkan pentingnya bersyukur kepada Allah. Kemenangan yang kita miliki bukanlah hasil dari usaha kita sendiri, tetapi anugerah dari Allah. Ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah kepada kita.

 

Kedua, kemenangan melalui Yesus Kristus. Pernyataan ini menyoroti bahwa kemenangan sejati dalam kehidupan Kristen diperoleh melalui Yesus Kristus. Kristus, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, telah mengalahkan dosa, maut, dan kuasa kegelapan. Oleh karena itu, kita dapat mengalami kemenangan rohani dan hidup yang bermakna hanya melalui iman pada Kristus.

 

Ketiga, pemusatan pada Tuhan. Pernyataan ini menegaskan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah sumber kemenangan kita. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu memusatkan hidup dan iman kita pada Kristus. Ketika kita mengalami tantangan, kelemahan, atau pergumulan dalam kehidupan, kita dapat menguatkan diri dengan mengingat bahwa Kristus telah memberikan kemenangan kepada kita.

 

Keempat, pengakuan akan Kebenaran Alkitab. Pernyataan ini juga menegaskan kebenaran ajaran Alkitab tentang kemenangan dalam Kristus. Hal ini menunjukkan bahwa iman Kristen tidaklah kosong atau sia-sia, tetapi memiliki dasar yang kokoh dalam kebenaran firman Allah. Karena itu, dengan renungan ini, kita diingatkan akan pentingnya bersyukur kepada Allah atas kemenangan yang diberikan melalui Yesus Kristus, serta untuk terus memusatkan hidup dan iman kita pada Dia. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Minggu, 07 April 2024

Renungan hari ini: “BETAPA BAIKNYA TUHAN” (Mazmur 34:9)

 Renungan hari ini:

 

“BETAPA BAIKNYA TUHAN”


Mazmur 34:9 (TB2) "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!"

 

Psalms 34:8 (NET) "Taste and see that the Lord is good! How blessed is the one who takes shelter in him!"

 

Nas hari ini mengajak kita untuk mengamati dan merenungkan betapa baiknya Tuhan. Kehidupan seringkali penuh dengan berbagai tantangan dan kesulitan, tetapi dalam semua itu, Tuhan tetap baik. Dengan mengamati pencapaian, berkat, dan rahmat yang diberikan oleh Tuhan dalam hidup kita, kita dapat memperkuat iman dan rasa syukur kita.

 

Ayat ini juga menyatakan bahwa orang yang berlindung pada Tuhan akan berbahagia. Ini menggarisbawahi pentingnya memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Ketika kita menempatkan kepercayaan kita pada Tuhan sebagai sumber perlindungan dan kekuatan, kita akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati, terlepas dari situasi hidup yang mungkin sulit.

 

Daud, seorang pemimpin yang dihadapkan pada banyak tantangan dan rintangan, sering mencari perlindungan dan kekuatan dari Tuhan dalam pengalaman hidupnya. Dalam konteks ayat ini, Daud telah menemukan bahwa ketika seseorang memilih untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan, mereka akan menemukan bahwa Tuhan baik dan setia dalam memenuhi kebutuhan dan memberikan perlindungan.

 

Jadi, secara keseluruhan, ayat ini mengajak kita untuk mengamati dan merenungkan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, serta untuk mencari perlindungan dan kebahagiaan dalam hubungan yang erat dengan-Nya. Ini adalah undangan untuk hidup dengan kesadaran akan hadirnya Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, serta untuk mengalami kegembiraan yang bersumber dari ketergantungan kita pada-Nya.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan dua hal penting:

 

Pertama, Kebaikan Tuhan. Pemazmur menekankan bahwa Tuhan itu baik. Meskipun hidup kita penuh dengan berbagai tantangan dan kesulitan, kita dipanggil untuk memperhatikan kebaikan Tuhan di sekitar kita. Banyak kali, kebaikan Tuhan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti berkat yang diberikan, perlindungan yang diberikan, atau kasih yang ditunjukkan kepada kita melalui orang lain. Dengan merenungkan kebaikan Tuhan, kita dapat memperoleh sikap syukur yang lebih besar dalam hidup.

 

Kedua, perlindungan dalam Tuhan. Pemazmur juga menyatakan bahwa orang yang berlindung pada Tuhan akan berbahagia. Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Ketika kita mencari perlindungan dalam Tuhan, kita meletakkan keyakinan kita pada-Nya untuk memberikan bimbingan, perlindungan, dan kekuatan dalam menghadapi segala situasi. Hal ini membawa kedamaian dan kebahagiaan yang sejati, karena kita tahu bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi hidup ini. Karena itu, dengan renungan ini, kita diingatkan untuk senantiasa mencari kebaikan Tuhan dalam hidup kita dan untuk memperkuat hubungan kita dengan-Nya sebagai sumber perlindungan dan kebahagiaan yang abadi. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “ALLAH MEMBERIKAN KEPADA KITA BUKAN ROH KETAKUTAN” (2 Timotius 1:7)

  Renungan hari ini:   “ALLAH MEMBERIKAN KEPADA KITA BUKAN ROH KETAKUTAN” 2 Timotius 1:7 (TB2) "Sebab, Allah memberikan kepada kita buk...