KOTBAH MINGGU IV SETELAH TRINITATIS Minggu, 13 Juli 2025 “MENGASIHI TUHAN DAN HIDUP MENURUT JALANNYA” (Ulangan 30:15-20)

 KOTBAH MINGGU IV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 13 Juli 2025

 

“MENGASIHI TUHAN DAN HIDUP MENURUT JALANNYA” 

Kotbah: Ulangan 30:15-20   Bacaan: Epesus 6:21-24 


 

Pada Minggu IV setelah Trinitatis ini, kita diajak untuk merenungkan Ulangan 30:15-20, sebuah bagian yang sangat penting dalam sejarah perjalanan iman bangsa Israel. Dalam teks ini, Musa memberikan pilihan kepada bangsa Israel: pilihan hidup dan kematian, berkat dan kutuk, dan memanggil mereka untuk memilih kehidupan, yaitu mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya.

 

Tema yang hendak kita renungkan “Mengasihi TUHAN dan Hidup Menurut Jalan-Nya”. Bagi kita, sebagai orang Kristen, tema ini sangat relevan. Seperti bangsa Israel yang dihadapkan pada pilihan, kita juga dihadapkan dengan pilihan hidup setiap hari—apakah kita akan memilih untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan hidup menurut jalan-Nya?

 

Mari kita merenungkan teks ini dengan pendekatan historis kritis, untuk melihat konteksnya bagi bangsa Israel saat itu, serta bagaimana prinsip-prinsip ini juga berlaku dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di zaman kini.

 

Pada saat Ulangan 30:15-20 disampaikan, bangsa Israel telah berada di ambang memasuki Tanah Perjanjian setelah berabad-abad berada di padang gurun. Di tengah perjalanan mereka yang panjang, Musa sebagai pemimpin mereka, melalui wahyu dari Tuhan, memberikan pilihan yang jelas: pilihan hidup melalui ketaatan kepada Tuhan, atau kematian melalui pemberontakan dan ketidaktaatan. Teks ini adalah bagian dari penutupan buku Ulangan di mana Musa menyampaikan pesan terakhirnya kepada bangsa Israel sebelum mereka masuk ke tanah yang dijanjikan.

 

Musa mengingatkan mereka bahwa Tuhan tidak memberikan pilihan yang rumit, tetapi pilihan yang jelastaat kepada Tuhan membawa kehidupan, sementara melawan Tuhan membawa kematian. Mereka harus memilih hidup dengan mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya, bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan tindakan dan pilihan sehari-hari.

 

Ada beberapa hal yang kita pelajari dari perikop ini:

 

Pertama, pilihan hidup dan kematian: Mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya (ay. 15-16). Musa sangat jelas dalam menyampaikan pilihan yang dihadapi bangsa Israel—hidup dan kebaikan atau maut dan keburukanPilihan ini berkaitan langsung dengan mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya. Tuhan memberikan mereka perintah untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya, yang meliputi mengasihi Tuhan, berjalan dalam jalan-Nya, dan menaati hukum-Nya. Mengasihi Tuhan bukan hanya soal perasaan, tetapi adalah keputusan yang nyata untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Ini berarti menyelaraskan hidup kita dengan prinsip-prinsip Tuhan, baik dalam berpikir, berbicara, maupun bertindak. Berjalan menurut jalan Tuhan berarti menjalani hidup sesuai dengan tuntunan-Nya, yang telah dinyatakan dalam Firman Tuhan, baik dalam Alkitab maupun dalam hidup Kristus.

 

Kedua, pilihan kemuliaan atau kutuk: Akibat dari ketidaktaatan (ay. 17-18). Musa memperingatkan bangsa Israel bahwa penolakan terhadap jalan Tuhan dan ketidaktaatan kepada-Nya akan membawa konse- kuensi yang berat, yaitu kematian dan kebinasaan. Menyimpang dari jalan Tuhan dan menyembah dewa-dewa lain adalah bentuk ketidaktaatan yang mengarah pada kutukan. Ini menunjukkan bahwa pilihan kita dalam hidup, apakah kita memilih untuk mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya atau menyimpang dari-Nya, memiliki dampak langsung terhadap masa depan kita.

 

Ketiga, pilihan kehidupan abadi dalam Kasih Tuhan (ay. 19-20). Musa mengajak bangsa Israel untuk memilih hidup, yaitu hidup dalam kasih dan ketaatan kepada Tuhan. Pilihan untuk mengasihi Tuhan dan berpaut kepada-Nya adalah jalan menuju kehidupan yang sejati, yang tidak hanya terbatas pada kehidupan duniawi, tetapi juga kehidupan abadi bersama Tuhan. Kasih kepada Tuhan adalah keputusan hidupyang membawa berkat yang tak terhingga bagi kita dan keturunan kita. Memilih hidup berarti memilih untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan—dengan mengasihi Tuhan, mendengarkan suara-Nya, dan berpaut kepada-Nya dalam segala hal. Mengasihi Tuhan juga berarti menjaga hubungan yang dekat dengan-Nya, Dimana Tuhan menjadi pusat dari segala keputusan dan tindakan kita.

 

Ulangan 30:15-20 mengajarkan kita bahwa hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah hidup yang mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya. Pilihan ini membawa kita pada kehidupan sejati, yang dipenuhi dengan berkat, damai sejahtera, dan keselamatan yang datang dari Tuhan. Sebaliknya, penolakan terhadap Tuhan dan hidup dalam ketidaktaatan membawa kita kepada keruntuhan dan kebinasaan. Kita diajak untuk memilih kehidupan, memilih untuk mengasihi Tuhan, dan hidup sesuai dengan jalan-Nya, sehingga kita dan keturunan kita dapat mengalami berkat dan kehidupan abadi bersama Tuhan.

 

Bagaimanakah cara kita “Mengasihi Tuhan dan Hidup Menurut Jalan-Nya” berdasarkan kitab Ulangan 30:15-20? Berikut adalah cara yang dapat kita lakukan untuk mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya:

 

Pertama, mengenal dan menyadari pilihan hidup yang diberikan Tuhan (ay. 15-16). Tuhan memberikan pilihan kepada kita untuk memilih hidup atau maut, berkat atau kutuk. Mengasihi Tuhan berarti memilih jalan-Nya dan menaati perintah-Nya. Dalam kehidupan kita, kita juga diberikan pilihan setiap hari untuk memilih apakah kita akan mengikuti jalan Tuhan atau jalan dunia. Cara kita mengasihi Tuhan adalah dengan memilih kehidupan, yaitu dengan taat kepada-Nya dan mengikuti jalan yang Dia tunjukkan.

 

Kedua, mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati (ay. 16). "Supaya kamu mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan berjalan menurut segala jalan-Nya..." Mengasihi Tuhan tidak hanya sekadar kata-kata, tetapi adalah tindakan yang nyata. Tuhan ingin kita mengasihi-Nya dengan segenap hati, yang berarti kita meninggalkan segala hal yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan dan berkomit-men sepenuhnya untuk mengikuti-Nya. Mengi-kuti jalan-Nya berarti kita menyelaraskan hidup kita dengan ajaran-Nya, baik dalam tindakan, perkataan, maupun pikiran.

 

Ketiga, menaati perintah Tuhan (ay. 16). "...dan menaati perintah-Nya, ketetapan-Nya, dan hukum-Nya, maka kamu akan hidup dan berkembang..." Menjadi ciptaan baru dalam Kristus berarti kita mematuhi perintah Tuhan, yang mengarah pada hidup yang diberkati dan berkembang. Dalam konteks Ulangan 30, perintah-perintah Tuhan adalah jalan hidup yang membawa umat-Nya kepada berkat dan kehidupan. Menaati Tuhan berarti kita tidak hanya melakukan apa yang diperintahkan-Nya, tetapi kita juga menyelaraskan hidup kita dengan prinsip-prinsip-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

 

Keempat, menghindari penyimpangan dari Jalan Tuhan (ay. 17-18). Tuhan mengingatkan kita bahwa penyimpangan dari jalan-Nya akan membawa kita kepada keruntuhan dan kebinasaan. Keputusan untuk tidak mengasihi Tuhan, atau berpaling dari-Nya dan mengikuti keinginan dunia, akan membawa kepada kematian rohani. Kita dipanggil untuk hidup dengan penuh kewaspadaan, menjaga agar hati kita tetap setia kepada Tuhan, dan menghindari godaan dunia yang bisa menyesatkan kita.

 

Kelima, memilih kehidupan dan berkat dalam Tuhan (ay. 19-20). Tuhan mengajak kita untuk memilih kehidu-pan, yaitu mengasihi Tuhan, mendengarkan suara-Nya, dan berpaut kepada-Nya. Pilihan untuk hidup sesuai dengan jalan Tuhan adalah pilihan yang membawa kepada berkat yang berkelanjutan, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk keturunan kita. Mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya membawa kita kepada kehidupan yang penuh berkat, kedamaian, dan pengharapan.

 

Ulangan 30:15-20 mengajarkan kita bahwa mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya adalah pilihan yang membawa kehidupan dan berkat. Tuhan memberi kita pilihan yang jelas—antara hidup dan maut, berkat dan kutuk—dan hidup menurut jalan-Nya adalah pilihan untuk hidup dalam berkat dan kedamaian. Kita dipanggil untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, mendengarkan suara-Nya, dan berpaut kepada-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Dengan demikian, kita dan keturunan kita akan mengalami kehidupan yang diberkati oleh Tuhan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang harus kita renungkan dalam Minggu Keempat Trinitatis ini?  Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita renungkan dari ayat ini untuk mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya:

 

Pertama, Tuhan memberikan pilihan yang jelas dan tanggung jawab pribadi (ay. 15-16). Tuhan dengan jelas memberikan pilihan antara kehidupan dan maut, berkat dan kutuk. Pilihan ini bukan hanya berlaku dalam konteks Israel, tetapi juga dalam hidup kita. Tuhan memberi kita kebebasan untuk memilih, namun setiap pilihan ada konsekuensi. Mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya adalah pilihan untuk berjalan dalam kebenaran, keadilan, dan kasih-Nya, yang membawa kehidupan dan berkat.

 

Kedua, mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan hidup dalam ketaatan (ay. 16). Mengasihi Tuhan bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang ketaatan terhadap kehendak-Nya. Tuhan tidak hanya mengingin-kan kata-kata kasih, tetapi tindakan nyata dalam ketaatan kita kepada-Nya. Mengasihi Tuhan berarti kita berjalan dalam jalan-Nya, mengikuti perintah-Nya, dan menjalan-kan ketetapan-Nya. Tuhan menginginkan kita untuk menghormati-Nya dalam segala aspek hidup kita, baik dalam pekerjaan, hubungan, dan keputusan-keputusan pribadi.

 

Ketiga, keputusan kengasihi Tuhan membawa kehidupan dan berkat (ay. 16). "Maka kamu akan hidup dan berkembang..." Pilihan untuk mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya membawa kepada kehidupan yang sejati, baik secara Rohani maupun jasmani. Tuhan tidak hanya memberikan kehidupan yang abadi, tetapi juga berkat-berkat yang melimpah dalam kehidupan se-hari-hari. Kehidupan yang dipenuhi dengan kasih Tuhan membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahte-raan. Sebaliknya, meninggalkan jalan Tuhan membawa kepada keruntuhan dan kebinasaan. Tuhan memberi kita berkat yang melimpah ketika kita memilih untuk berjalan dalam ketaatan kepada-Nya.

 

Keempat, peringatan terhadap penyimpangan dari Jalan Tuhan (ay. 17-18). Penyimpangan dari jalan Tuhan adalah jalan menuju keruntuhan dan kebinasaan. Tuhan memperingatkan kita untuk berhati-hati agar tidak disesatkan oleh godaan dunia yang membawa kita pada penyembahan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika kita berpaling dari Tuhan dan mengikuti jalan-jalan yang salah, kita akan menghadapi konsekuensi buruk. Ini mengingatkan kita untuk selalu memeriksa hati dan hidup kita, memastikan bahwa kita tetap berada di dalam jalan Tuhan.

 

Kelima, menggunakan kebebasan untuk memilih kehidupan. Tuhan memberi kita kebebasan untuk memi-lih, tetapi juga mengingatkan kita akan konsekuensi dari setiap pilihan. Pilihan untuk mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya adalah pilihan untuk hidup dalam ber-kat dan kebaikan Tuhan, sedangkan menyimpang dari-Nya adalah pilihan untuk menerima kutuk dan kerun-tuhan. Tuhan mengajak kita untuk memilih kehidupan, yang tidak hanya mencakup kehidupan di dunia ini, tetapi juga kehidupan abadi bersama-Nya.

 

Ulangan 30:15-20 mengingatkan kita bahwa mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya adalah pilihan yang membawa kehidupan dan berkat. Tuhan memberikan kita pilihan yang jelas antara berkat dan kutuk, kehidupan dan maut, dan kita dipanggil untuk memilih kehidupan dengan mengasihi Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, pilihan ini membutuhkan ketaatan yang tulus, penghargaan terhadap Firman Tuhan, dan komitmen untuk hidup sesuai dengan jalan Tuhan, baik dalam keputusan sehari-hari maupun dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Komentar

Postingan Populer