Renungan hari ini: "ALLAH YANG MELAWAT DAN MEMBEBASKAN UMAT-NYA" (Lukas 1:68)

 Renungan hari ini

 

"ALLAH YANG MELAWAT DAN MEMBEBASKAN UMAT-NYA"


 

Lukas 1:68 (TB2) "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia datang untuk melawat umat-Nya dan membebaskan umat-Nya" 

 

Luke 1:68 (NET) “Blessed be the Lord God of Israel, because he has come to help and has redeemed his people"

 

Nas hari ini menunjukkan bahwa "Allah yang Melawat dan Membebaskan Umat-Nya." Nas ini merupakan bagian dari pujian Zakaria ketika ia penuh dengan roh kudus mengucapkan kata-kata ini setelah kelahiran anaknya, Yohanes Pembaptis. Pujian ini bukan hanya untuk menyambut kelahiran Yohanes, tetapi juga untuk menyambut kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus, yang dijanjikan untuk datang dan membebaskan umat-Nya.

 

Zakaria memuji Tuhan karena Dia datang untuk melawat umat-Nya. Kata "melawat" di sini memiliki makna yang dalam. Bukan hanya sekadar mengunjungi, tetapi Allah datang dengan tujuan yang sangat mulia: untuk memperhatikan, menyelamatkan, dan membawa pemulihan kepada umat-Nya yang sedang menderita. Pada saat itu, bangsa Israel berada dalam keadaan penindasan, baik secara politik di bawah pemerintahan Roma maupun secara rohani, karena jauh dari jalan Allah. Allah melawat mereka bukan hanya melalui nabi-nabi-Nya, tetapi akhirnya, melalui kelahiran Yesus Kristus yang akan membawa keselamatan.

 

Perenungan kita di sini adalah bahwa Allah tidak pernah jauh dari umat-Nya. Bahkan dalam masa-masa sulit, Allah datang dengan cara yang penuh kasih dan perhatian. Allah yang sama juga melawat kita hari ini—bukan hanya dalam peristiwa-peristiwa besar seperti Natal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari kita, memberikan kita kekuatan, penghiburan, dan pertolongan di setiap langkah hidup.

 

Zakaria juga memuji Tuhan karena Allah datang untuk membebaskan umat-Nya. Pembebasan yang dimaksud bukanlah pembebasan dari penjajahan fisik atau politik semata, tetapi pembebasan dari belenggu dosa yang menahan umat-Nya. Yesus datang untuk membebaskan umat manusia dari kuasa dosa, yang menjadi akar dari segala penderitaan, perpecahan, dan kesulitan dalam hidup manusia. Melalui kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, pengorbanan-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya, Yesus memberikan pembebasan sejati yang tidak hanya mengarah pada kehidupan yang lebih baik di dunia ini, tetapi juga membawa kita kepada hidup yang kekal bersama Allah. Pembebasan ini adalah karya yang penuh kasih yang mengubah hidup kita dan membebaskan kita untuk hidup menurut kehendak Allah.

 

Zakaria memuji Allah karena Ia adalah Allah yang setia kepada janji-Nya. Janji keselamatan yang telah diberikan kepada Israel sejak zaman dulu kini dipenuhi dalam diri Yesus Kristus. Allah tidak pernah ingkar janji; Dia selalu setia untuk melaksanakan apa yang telah Dia janjikan kepada umat-Nya. Pujian Zakaria ini adalah pengakuan atas kebaikan dan kesetiaan Allah yang tiada bandingannya. Ketika kita mengenang Natal dan keselamatan yang dibawa oleh Yesus, kita juga dipanggil untuk memuji Allah atas segala kebaikan-Nya yang tidak pernah berubah, yang tetap setia kepada umat-Nya sepanjang masa.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas ini?  Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita renungkan berdasarkan ayat ini:

 

Pertama, Allah yang melawat Umat-Nya. Melawat di sini tidak hanya berarti mengunjungi, tetapi lebih dari itu—Allah datang untuk berinteraksi, memperhatikan, dan memenuhi kebutuhan umat-Nya. Dalam konteks umat Israel pada saat itu, mereka sedang berada di bawah penindasan kekuasaan Roma dan jauh dari janji-janji Allah yang tampaknya belum terwujud sepenuhnya. Namun, Allah menunjukkan bahwa Dia tidak melupakan umat-Nya. Kedatangan Yesus ke dunia adalah bentuk nyata dari lawatan Allah yang penuh kasih, yang membawa pengharapan dan keselamatan.

 

Kedua, Allah yang membebaskan Umat-Nya. Allah datang untuk membebaskan umat-Nya dari dosa dan penderitaan. Dalam konteks Israel pada masa itu, pembebasan yang mereka harapkan adalah pembebasan fisik dari penjajahan Roma. Namun, keselamatan yang dibawa oleh Yesus lebih dari sekadar pembebasan politik—Yesus datang untuk membebaskan umat manusia dari dosa, yang merupakan belenggu terbesar bagi umat manusia. Pembebasan yang dibawa oleh Yesus adalah pembebasan dari dosa yang membelenggu hidup kita. Ini adalah kebebasan sejati—kebebasan dari rasa bersalah, penghakiman, dan keterpisahan dari Allah. Natal mengingatkan kita bahwa Yesus datang untuk memberikan kita kebebasan rohani yang membawa kita dekat dengan Allah. 

 

Ketiga, kesetiaan Allah dalam menepati Janji-Nya. Pujian Zakaria dalam Lukas 1:68 mengungkapkan rasa syukur dan pujian atas kesetiaan Allah dalam menepati janji-Nya. Allah telah berjanji untuk mengirimkan seorang Juru Selamat kepada umat Israel, dan melalui kelahiran Yohanes, janji itu semakin jelas bahwa Mesias akan segera datang.

 

Lukas 1:68 mengingatkan kita bahwa Allah datang untuk melawat umat-Nya dengan penuh kasih dan perhatian, dan untuk membebaskan umat-Nya dari dosa dan segala keterikatan hidup. Melalui kedatangan Yesus, Allah menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang setia kepada janji-Nya, yang tidak membiarkan umat-Nya terperangkap dalam penderitaan atau dosa. Karena itu, sebagai respons terhadap kedatangan Allah dalam hidup kita, marilah kita membuka hati kita untuk menerima kasih, pengampunan, dan pembebasan-Nya. Marilah kita memuji Allah dengan hati yang penuh syukur, karena Dia datang untuk melawat dan membebaskan kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer