KOTBAH NATAL 2 Jumat, 26 Desember 2025 “YESUS CAHAYA KEMULIAAN ALLAH” (Ibrani 1:1-4)

 KOTBAH NATAL 2

Jumat, 26 Desember 2025

 

“YESUS CAHAYA KEMULIAAN ALLAH” 

Kotbah: Ibrani 1:1-4  Bacaan: Mazmur 145:8-13 


 

Selamat Natal! 

Pada kesempatan yang penuh sukacita ini, kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang bukan hanya seorang bayi di palungan, tetapi juga Cahaya Kemuliaan Allah yang datang untuk menerangi dunia yang gelap ini. Tema Natal kita kali ini mengajak kita untuk merenungkan siapa Yesus sebenarnya dalam penggenapan janji Allah, dan betapa luar biasanya peran-Nya dalam hidup kita.

 

Mari kita lihat lebih dalam apa yang dimaksud dengan "Yesus Cahaya Kemuliaan Allah" berdasarkan Ibrani 1:1-4. Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari bersama dari tema ini:

 

Pertama, Yesus sebagai Firman Allah yang terwujud (ay. 1-2). Ibrani 1:1-2 mengungkapkan bahwa pada zaman dahulu, Allah berbicara melalui nabi-nabi dan dengan berbagai cara. Namun, pada zaman ini, Allah berbicara kepada kita melalui Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Yesus adalah Firman Allah yang hidup yang datang ke dunia untuk menyatakan kehendak dan rencana Allah dengan cara yang paling sempurna. Yesus adalah firman Allah yang hidup yang tidak hanya berbicara melalui perkataan, tetapi melalui hidup-Nya yang nyata. Melalui kelahiran-Nya, kita melihat bagaimana Allah yang Mahatinggi memilih untuk datang ke dunia dalam bentuk manusia, dengan tujuan untuk menyelamatkan umat manusia. Inilah alasan mengapa kelahiran Yesus sangat penting—dia datang sebagai pembawa Firman Allah yang sejati.

 

Kedua, Yesus sebagai Cahaya Kemuliaan Allah (ay. 3). Ibrani 1:3 menyebutkan bahwa Yesus adalah "cahaya kemuliaan Allah". Ini adalah gambaran yang sangat kuat yang menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya sekadar perwakilan Allah, tetapi juga wujud nyata kemuliaan Allah. Seperti matahari yang memberikan cahaya dan kehidupan kepada dunia, demikian pula Yesus yang membawa terang dan kehidupan rohani bagi umat manusia yang hidup dalam kegelapan dosa. Yesus datang untuk menunjukkan kemuliaan Allah kepada dunia yang gelap oleh dosa. Kehadiran-Nya adalah terang yang membimbing kita keluar dari kegelapan dan menuju kepada Allah. Natal mengingatkan kita bahwa Yesus adalah terang dunia, dan melalui Dia, kita bisa melihat kemuliaan Tuhan yang sejati. Dalam setiap aspek hidup-Nya, Yesus menunjukkan kasih, kebenaran, dan kekudusan Allah yang tidak pernah kita dapatkan sebelumnya.

 

Ketiga, Yesus, gambaran wujud Allah. Selain menjadi cahaya kemuliaan Allah, Yesus juga disebut sebagai "gambaran wujud Allah". Ini berarti bahwa Yesus adalah representasi yang sempurna dari Allah yang tidak tampak oleh mata manusia. Dalam diri Yesus, kita melihat siapa Allah itu sebenarnya. Sebagai manusia, kita mungkin sulit membayangkan atau memahami Allah yang Maha Kuasa dan Maha Hadir. Tetapi di dalam Yesus, kita melihat sifat Allah yang penuh kasih, adil, penyayang, dan penuh pengampunan. Yesus adalah perwujudan nyata dari Allah, dan melalui Dia, kita bisa mengetahui lebih banyak tentang sifat dan karakter Allah. Dalam kelahiran-Nya, Allah tidak hanya ingin kita mengenal-Nya dalam pengertian teoritis, tetapi melalui pengalaman pribadi dalam kehidupan Yesus.

 

Yesus adalah Cahaya Kemuliaan Allah yang datang ke dunia untuk menerangi hidup kita. Melalui kelahiran-Nya, kita diberi kesempatan untuk mengenal Allah lebih dekat, menerima keselamatan yang ditawarkan-Nya, dan hidup dalam terang kasih dan kebenaran-Nya. Natal adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merenungkan dan bersyukur atas kedatangan Yesus, yang tidak hanya lahir sebagai bayi, tetapi juga sebagai Firman Allah yang hidup, yang menanggung dosa kita dan membawa kita kepada kemuliaan Allah.

 

Pertanyaannya sekarang, mengapa “Yesus disebut Cahaya Kemuliaan Allah” berdasarkan kitab Ibrani 1:1-4? Ada beberapa alasan mengapa Yesus disebut demikian dalam teks ini, yang perlu kita renungkan lebih dalam:

 

Pertama, karena Yesus sebagai wujud Kemuliaan Allah. Dalam Ibrani 1:3, dikatakan bahwa Yesus adalah "cahaya kemuliaan Allah dan gambaran wujud Allah." Ini mengungkapkan bahwa Yesus adalah manifestasi langsung dari kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah di sini mengacu pada keagungan, kekudusan, dan sifat-sifat ilahi-Nya yang tidak terlihat oleh mata manusia. Yesus, dalam kedudukan-Nya sebagai Anak Allah, adalah representasi yang sempurna dari kemuliaan tersebut. Dalam kata lain, Yesus menunjukkan kepada kita seperti apa Allah itu sebenarnya. Jika kita ingin mengetahui siapa Allah itu, kita melihat kepada Yesus. Kehadiran Yesus di dunia merupakan penyingkapan langsung dari kemuliaan Allah yang dahulu tersembunyi. Dalam hidup-Nya, perkataan-Nya, dan karya-Nya, Yesus memperlihatkan kemuliaan Allah yang tidak dapat kita lihat dengan cara lain.

 

Kedua, karena Yesus adalah Terang yang menyatakan Allah. "Cahaya" dalam teks ini juga mengandung arti bahwa Yesus adalah terang yang menyinari dunia yang gelap oleh dosa dan kebingungan. Allah yang Mahatinggi tidak dapat dilihat oleh manusia dengan cara langsung, tetapi melalui Yesus, kita dapat melihat "terang" Allah yang membimbing kita keluar dari kegelapan dosa dan membawa kita kepada pengertian yang lebih jelas tentang Tuhan. Dengan kata lain, Yesus adalah terang yang membawa kemuliaan Allah kepada umat manusia. Dalam Yohanes 8:12, Yesus berkata, "Akulah terang dunia. Siapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan mempunyai terang hidup." Ini mengkonfirmasi bahwa Yesus adalah sumber terang yang memancarkan kemuliaan Allah, dan Dia datang untuk mengungkapkan terang itu ke dalam hidup kita.

 

Ketiga, karena Yesus menyatakan Kasih dan Kekudusan Allah. Yesus, sebagai "Cahaya Kemuliaan Allah," juga memperlihatkan kasih dan kekudusan Allah dalam cara hidup-Nya yang sempurna. Dalam tindakan-Nya, perkataan-Nya, dan pengorbanan-Nya, Yesus menunjukkan betapa besar kasih Allah kepada umat manusia, serta standar kekudusan dan keadilan-Nya yang tinggi. Melalui hidup-Nya, Yesus mengungkapkan kepada dunia bahwa Allah itu tidak hanya Mahakuasa, tetapi juga penuh kasih, adil, dan penuh belas kasihan.

 

Keempat, karena Yesus sebagai pengungkap dan penyempurna Firman Allah. Dalam Ibrani 1:2, dikatakan bahwa Allah berbicara kepada kita melalui Anak-Nya, yang adalah pewaris segala sesuatu dan oleh siapa Allah menjadikan alam semesta. Yesus tidak hanya menyatakan kemuliaan Allah melalui hidup-Nya, tetapi juga melalui firman-Nya yang penuh kuasa. Yesus adalah Firman Allah yang hidup, yang membawa wahyu terakhir dari Allah kepada umat manusia.Dalam Ibrani 1:3, kita membaca bahwa Yesus "menopang segala sesuatu dengan firman-Nya yang penuh kuasa."Ini menunjukkan bahwa Yesus, sebagai cahaya kemuliaan Allah, menyatakan kuasa dan otoritas Allah melalui firman-Nya. Melalui Yesus, kita tidak hanya melihat kemuliaan Allah dalam tindakan, tetapi juga dalam pengajaran dan wahyu yang diberikan-Nya.

 

Kelima, karena Yesus sebagai Pengantara antara Allah dan manusia. Sebagai "Cahaya Kemuliaan Allah," Yesus juga berfungsi sebagai pengantara antara Allah yang Kudus dan umat manusia yang berdosa. Dengan menjadi manusia, Yesus memungkinkan kita untuk mengenal Allah secara pribadi. Tanpa Yesus, kita tidak bisa mendekat kepada Allah yang Mahatinggi karena keterbatasan kita sebagai manusia yang berdosa. Tetapi melalui Yesus, kita diberikan akses untuk melihat dan mengalami kemuliaan Allah secara langsung. 1 Timotius 2:5 mengatakan, "Karena Allah itu satu dan juga satu pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus." Yesus menjadi jalan bagi kita untuk mengenal Allah dengan lebih jelas, dan melalui-Nya, kita bisa menerima keselamatan dan bersekutu dengan Allah.

 

Yesus disebut "Cahaya Kemuliaan Allah" dalam Ibrani 1:3 karena Dia adalah perwujudan sempurna dari kemuliaan Allah yang tidak terlihat oleh manusia. Dalam diri Yesus, kita dapat melihat kasih, keadilan, dan kekudusan Allah yang sejati. Yesus adalah terang yang datang untuk menerangi dunia yang gelap, pengungkapan kasih Allah yang penuh karunia, serta penyempurna wahyu Allah kepada umat manusia. Melalui hidup, pengajaran, dan pengorbanan-Nya, Yesus membawa kemuliaan Allah kepada dunia, memberikan kita akses kepada Allah, dan menawarkan keselamatan serta hidup yang kekal.

 

RENUNGAN

 

Apa yang menadi perenungan dari tema “Yesus Cahaya Kemuliaan Allah”? Berikut adalah beberapa poin perenungan yang dapat kita ambil dari teks ini:

 

Pertama, Yesus sebagai perwujudan Kemuliaan Allah. Dalam Ibrani 1:3, Yesus disebut sebagai “cahaya kemuliaan Allah” dan “gambaran wujud Allah”. Ini mengingatkan kita bahwa Yesus adalah wujud nyata dari kemuliaan Allah. Sebelum Yesus datang, manusia tidak bisa sepenuhnya mengenal Allah yang Maha Kudus dan tidak terlihat. Namun melalui Yesus, Allah yang tidak tampak itu diwujudkan dengan cara yang dapat kita lihat dan pahami. Yesus, sebagai Firman yang hidup, datang untuk memperkenalkan kepada kita siapa Allah itu dalam bentuk yang paling mendalam dan nyata. Betapa besar kasih Allah yang menyatakan diri-Nya melalui Yesus. Natal bukan hanya tentang kelahiran seorang bayi, tetapi tentang Allah yang memilih untuk hadir di tengah kita dalam wujud yang dapat kita lihat dan sentuh. Apa artinya bagi kita untuk mengenal Allah melalui Yesus? Bagaimana kita bisa lebih menghargai hidup kita dalam terang pengenalan tentang siapa Allah yang sebenarnya?

 

Kedua, Yesus membawa Terang ke dalam Kegelapan dunia. Sebagai "cahaya," Yesus datang ke dunia untuk menerangi kegelapan yang ada dalam hidup manusia. Dunia yang penuh dengan dosa, ketidakadilan, dan penderitaan memerlukan terang, dan Yesus adalah terang itu. Dia datang bukan hanya untuk menunjukkan jalan, tetapi untuk memberi hidup yang lebih dalam kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.

 

Ketiga, Kemuliaan Allah yang terpancar melalui kehidupan Yesus. Yesus sebagai “cahaya kemuliaan Allah” mengungkapkan bahwa segala yang dilakukan-Nya, perkataan-Nya, dan bahkan pengorbanan-Nya di kayu salib, adalah cara Allah memperlihatkan kemuliaan-Nya kepada dunia. Melalui hidup-Nya yang penuh kasih, pengampunan, dan pengorbanan, kita melihat kemuliaan Allah dalam bentuk yang paling mendalam dan penuh kasih.

 

Keempat, Yesus menjadi Pengantara dan jalan untuk mengenal Allah. Melalui kelahiran Yesus, kita diberikan kesempatan untuk mengenal Allah secara pribadi dan lebih dekat. Ibrani 1:2 menyebutkan bahwa Yesus adalah “Anak-Nya” yang berbicara kepada kita dan menyatakan kehendak Allah. Yesus adalah pengantara yang membawa kita kepada Allah, membuka jalan yang memungkinkan kita untuk mengenal Allah dengan lebih jelas.

 

Kelima, Yesus menyucikan kita dari dosa. Ibrani 1:3 juga menyebutkan bahwa Yesus "menyucikan segala dosa" melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Kelahiran Yesus tidak hanya mengingatkan kita tentang kedatangan seorang bayi, tetapi juga tentang tujuan utama kelahiran-Nya: untuk mengorbankan diri-Nya bagi dosa-dosa kita. Natal adalah pengingat bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan kita, dan bahwa kemuliaan Allah yang terpancar melalui Yesus adalah kemuliaan yang membawa keselamatan dan pengampunan bagi umat manusia.

 

Tema "Yesus Cahaya Kemuliaan Allah" mengajak kita untuk merenungkan makna kelahiran Yesus lebih dalam. Yesus datang sebagai terang dunia, membawa pengertian yang lebih jelas tentang Allah dan memberi kita jalan untuk hidup dalam terang-Nya. Perenungan ini mengundang kita untuk menerima terang itu dalam hidup kita, untuk mengenal Allah melalui Yesus, dan untuk mencerminkan kemuliaan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Karena itu, kelahiran Yesus membawa perubahan yang nyata dalam hidup kita, mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan terang dan kasih yang Dia bawa ke dunia ini. (rsnh)

 

Selamat Hari Natal Kedua 26 Desember 2025 bagi kita semua!

Komentar

Postingan Populer