KOTBAH MINGGU ADVENT IV Minggu, 21 Desember 2025 “ALLAH MELAWAT UMATNYA” (Lukas 1:67-79)

 KOTBAH MINGGU ADVENT IV

Minggu, 21 Desember 2025

 

ALLAH MELAWAT UMATNYA

Kotbah: Lukas 1:67-79   Bacaan: Jesaya 62:1-5 


 

Kita berada di akhir perayaan Advent, di mana kita bersama-sama menantikan kedatangan Yesus, Tuhan yang hadir di tengah kita. Tema kita pada Minggu Advent IV ini adalah “Allah Melawat Umat-Nya” yang kita ambil dari Lukas 1:67-79, yang berisi pujian Zakharia atas kelahiran putranya, Yohanes Pembaptis, yang datang sebagai pengantar jalan bagi Yesus, Sang Mesias.

 

Lukas 1:67-79 mengungkapkan bahwa Allah telah mela-wat umat-Nya melalui kedatangan Yesus Kristus, yang datang ke dunia untuk membawa keselamatan, pengam-punan, dan pembebasan. Sebagai umat Tuhan, kita diajak untuk mengenali kunjungan Allah dalam hidup kita dan menyambut-Nya dengan syukur dan pengharapan.

 

Mari kita merenungkan bersama apa makna kunjungan Allah ini, bagaimana Yesus sebagai Tuhan yang hadir membawa keselamatan bagi umat-Nya, dan bagaimana kita merespons kehadiran-Nya dalam hidup kita.

 

Pertama, kunjungan Allah yang membawa Keselamatan (ay. 68-71). "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia datang untuk melawat dan membebaskan umat-Nya. Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu" Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, setelah dipenuhi dengan Roh Kudus, memuji Tuhan karena Allah melawat umat-Nya. Zakharia melihat kelahiran putranya sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah untuk umat-Nya, dan mengungkapkan bahwa Allah sudah menyatakan keselamatan-Nya, yang akan datang melalui Mesias yang dijanjikan.

 

Kunjungan Allah ini bukan hanya terjadi di zaman Zakharia, tetapi terus berlangsung dalam hidup kita. Allah yang melawat umat-Nya melalui kelahiran Yesus, adalah Tuhan yang terus hadir di tengah-tengah kita. Dalam Natal ini, kita merayakan kedatangan Yesus yang membawa keselamatan kepada kita semua, bukan hanya dari dosa, tetapi juga membawa kedamaian dan harapan baru. Seperti Zakharia yang bersyukur atas keselamatan yang datang melalui Yesus, kita juga diajak untuk bersyukur atas keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita melalui Yesus Kristus. Keselamatan itu menyelamatkan kita dari dosa dan memberi kita kehidupan yang baru yang penuh dengan damai dan pengharapan.

 

Kedua, janji pembebasan dan pengampunan (ay. 72-75). Zakharia melanjutkan dengan memuji Tuhan karena Janji-Nya kepada Abraham untuk memberikan kesela-matan dan pembebasan bagi umat-Nya. Melalui Yesus, umat Tuhan akan dibebaskan dari musuh-musuh mereka dan dapat beribadah kepada Tuhan dengan bebas. Kunjungan Allah melalui Yesus adalah pembebasan sejati—bukan hanya pembebasan fisik, tetapi lebih penting lagi pembebasan rohani dari dosa dan ketakutan.

 

Ketika Yesus datang, Dia membawa pembebasan sejati—pembebasan dari dosa dan segala ketakutan yang mengikat hidup kita. Kita tidak lagi perlu hidup dalam ketakutan atau kecemasan, karena Yesus telah datang untuk memberikan kedamaian dan kebebasan. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menikmati kebebasan rohani yang datang melalui Yesus. Kita tidak lagi terikat oleh dosa, rasa bersalah, atau rasa takut, tetapi kita bisa hidup dengan keberanian dan pengharapan, beribadah kepada Tuhan dengan hati yang bebas dan penuh sukacita.

 

Ketiga, Yohanes Pembaptis sebagai Pengantar jalan bagi Tuhan (ay. 76-77). “Dan engkau, hai Anakku, akan disebut nabi Yang Mahatinggi, karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan-jalan-Nya, untuk memberi kepada umat-Nya pengertian tentang keselamatan, berupa pengampunan dosa-dosa mereka.” Zakharia, yang dipenuhi Roh Kudus, menubuatkan bahwa anaknya, Yohanes Pembaptis, akan menjadi pengantar jalan bagi Yesusmempersiapkan hati orang-orang untuk menerima keselamatan yang dibawa Yesus. Yohanes akan memberitakan tentang pengampunan dosa yang dibawa Yesus kepada umat manusia.

 

Yohanes Pembaptis datang untuk menyiapkan hati orang dan menyampaikan pesan keselamatan melalui pertobatan dan pengampunan dosa. Demikian pula, kita dipanggil untuk menyiapkan hati kita dan orang lain untuk me-nyambut kedatangan Kristus dalam hidup kita. Kita harus mempersiapkan hati kita dengan pertobatan dan menerima pengampunan dari Tuhan. Yohanes membim-bing orang untuk menerima pengampunan dosa yang datang melalui Yesus. Pengampunan dosa adalah inti dari keselamatan yang dibawa Yesus. Kita diajak untuk berusaha hidup dalam pengampunan Tuhan, mengampuni sesama, dan menyebarkan kasih Tuhan kepada orang di sekitar kita.

 

Keempat, Terang yang membawa Pengharapan baru (ay. 78-79). "Oleh rahmat belas kasihan Tuhan kita, Surya pagi dari  tempat yang tinggi akan melawat kita, untuk menyinari mereka yang tinggal dalam kegelapan dan dalam naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita ke jalan damai sejahtera." Zakharia menggambarkan Yesus sebagai Surya yang akan menerangi kehidupan umat manusia. Yesus datang membawa terang yang mengusir kegelapan dan menuntun kita ke jalan damai. Ini adalah pengharapan besar bagi setiap keluarga—bahwa Yesus adalah terang yang menyinari dunia yang penuh kegelapan, membawa kita kepada damai sejahtera yang sejati.

 

Ketika kita menerima Yesus dalam hidup kita, kita menerima  erang yang mengusir kegelapan. Dalam keluarga, Yesus adalah sumber kedamaian, kegembiraan, dan harapan. Kita dipanggil untuk mengikuti terang Yesus dalam kehidupan kita. Ketika kita berjalan dalam terang-Nya, kita akan menemukan damai dan sukacita yang sejati, bahkan di tengah tantangan hidup.

 

Pertanyaan kita sekarang apa-apa saja yang dilakukan “ALLAH dalam rangka melawat umat-Nya? Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan Allah dalam rangka melawat umat-Nya:

 

Pertama, Allah melawat umat-Nya untuk melawat dan membebaskan Umat-Nya (ay. 68). "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia datang untuk melawat dan membebaskan umat-Nya." Allah melawat umat-Nya dengan datang untuk menyelamatkan mereka. Allah tidak hanya mengingatkan umat-Nya dari jauh, tetapi datang sendiri untuk melawat umat-Nya. Dalam konteks ini, kelahiran Yesus adalah wujud kasih dan keselamatan Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Allah menebus umat-Nya melalui kelahiran Yesus yang membawa keselamatan dan mengampuni dosa-dosa umat manusia.

 

Kedua, Allah melawat umat-Nya dengan menumbuhkan sebuah tanduk Keselamatan (ay. 69). "Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud hamba-Nya" Allah menggenapi janji keselamatan-Nya melalui keturunan Daud, yaitu Yesus. Tanduk keselamatan di sini adalah symbol ke-kuatan dan keselamatan yang Allah berikan kepada umat-Nya melalui Mesias yang lahir dari garis keturunan Daud. Yesus datang sebagai Juru Selamat yang memberikan keselamatan yang kekal bagi umat-Nya.

 

Ketiga, Allah melawat umat-Nya dengan memenuhi janji yang diberikan kepada nenek moyang (ay. 72). "Untuk menunjukkan belas rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat perjanjian-Nya yang kudus." Allah melawat umat-Nya untuk memenuhi janji yang telah dibuat-Nya kepada nenek moyang Israel. Janji Allah kepada Abraham dan keturunannya adalah janji kese-lamatan yang akhirnya terwujud dalam kelahiran Yesus. Yesus datang untuk menyempurnakan perjanjian keselamatan yang sudah dimulai sejak zaman Abraham.

 

Keempat, Allah melawat umat-Nya dengan memberikan kebebasan dan pembebasan (ay. 74). "Supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dan dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut." Allah melawat umat-Nya untuk memberikan kebebasan dan pembebasan dari segala ancaman atau penindasan, baik secara fisik maupun rohani. Yesus datang untuk memberikan kemerdekaan dari kuasa dosa dan mengembalikan umat Tuhan kepada hubungan yang penuh damai dengan Tuhan. Dengan kedatangan Yesus, umat Tuhan bisa beribadah kepada-Nya tanpa rasa takut, merasakan kebebasan sejati dalam menyembah dan melayani Tuhan.

 

Kelima, Allah melawat umat-Nya untuk menuntun umat dalam Kekudusan dan Kebenaran (ay. 75). "Dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita." Allah melawat umat-Nya dengan memberikan jalan hidup yang benar dan kudus melalui Yesus Kristus, yang datang membawa kebenaran Allah. Melalui Yesus, umat manusia diberikan kesempatan untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran, menuntun mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, bukan dalam dosa dan kejahatan.

 

Dari Lukas 1:67-79, kita belajar bahwa Allah melawat umat-Nya dengan memberikan keselamatan, pengam-punan, pembebasan, terang, dan kebenaran. Melalui kelahiran Yesus, Allah memenuhi janji-Nya, membawa terang bagi mereka yang hidup dalam kegelapan, dan memberikan pengharapan baru bagi umat manusia. Allah melawat umat-Nya bukan hanya dalam bentuk janji yang ditepati, tetapi juga melalui Yesus yang membawa keselamatan bagi setiap keluarga dan individu. Mari kita sambut Yesus yang datang ke dunia dengan hati yang penuh pengharapan, menerima kasih-Nya, dan hidup dalam damai sejahtera yang Dia bawa. Dengan pengampunan-Nyayang sempurna, kita dipanggil untuk menjalani hidup yang kudus dan penuh kasih, menjadi saksi keselamatan dan terang bagi dunia.

 

RENUNGAN

 

Apa yang menjadi perenungan kita dari tema “ALLAH melawat umat-Nya”? Ada beberapa hal yang menjadi perenungan kita:

 

Pertama, Allah melawat umat-Nya dengan Kasih dan Keselamatan. Lukas 1:68-69 mengungkapkan bahwa Allah melawat umat-Nya dengan tujuan yang penuh kasih—untuk menyelamatkan umat-Nya. Kelahiran Yesus Kristus adalah kunjungan Allah yang membawa kese-lamatan. Sebagai umat manusia, kita seringkali merasa terpisah atau terisolasi, terutama ketika kita menghadapi masalah besar dalam hidup. Namun, Allah yang penuh kasih datang untuk melawat kita dan memberi kita keselamatan yang sejati.

 

Allah selalu mendekat kepada umat-Nya, tidak membiarkan kita berjalan dalam kegelapan atau penderitaan tanpa pengharapan. Seperti Yesus yang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat-Nya, kita juga dipanggil untuk menerima kasih-Nya dan hidup dalam keselamatan yang diberikan-Nya. Keselamatan yang datang melalui Yesus bukan hanya keselamatan untuk kehidupan kita setelah mati, tetapi juga keselamatan yang membebaskan kita dari dosa, kekhawatiran, dan rasa takut dalam kehidupan sehari-hari. Saat Allah melawat kita, Dia memberikan harapan dan pemulihan, bahkan di tengah penderitaan kita.

 

Kedua, mengingat janji-Nya yang digenapi. Lukas 1:70-72 mengingatkan kita bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Janji keselamatan yang diberikan Tuhan kepada nenek moyang Israel, yaitu kepada Abraham dan keturunannya, digenapi melalui kelahiran Yesus. Janji ini tidak hanya berlaku untuk bangsa Israel, tetapi juga untuk seluruh umat manusia. Dengan kelahiran Yesus, Allah menggenapi janji-Nya untuk memberikan kese-lamatan bagi umat-Nya, dan janji ini berlaku bagi kita juga.

 

Kita bisa percaya bahwa Tuhan setia menggenapi janji-janji-Nya dalam hidup kita. Kadang kita mungkin merasa kecewa atau terlambat mendapatkan jawaban dari Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah gagal dalam menyele-saikan rencana-Nya. Yesus adalah bukti nyata dari janji-Nya yang selalu digenapi. Ketika kita menghadapi masalah, mari kita ingat bahwa Tuhan adalah Allah yang setia, yang telah menepati janji-Nya untuk mengutus Yesus sebagai penyelamat kita. Kita juga dapat memper-cayakan hidup kita pada-Nya, karena Dia akan memenuhi janji-janji-Nya untuk kita.

 

Ketiga, pembebasan dan pengampunan dosa. Lukas 1:74-75 berbicara tentang bagaimana Allah membebaskan umat-Nya dari tangan musuh-musuh mereka dan memberi mereka kemampuan untuk beribadah kepada-Nya tanpa takut. Kelahiran Yesus membawa pengampunan dosa dan pembebasan dari kekuatan dosa yang mengikat umat manusia. Melalui Yesus, kita diberikan kemerdekaan untuk hidup dengan kedamaian dan kebenaran.

 

Yesus tidak hanya datang untuk memberikan keselamatan rohani, tetapi juga memberikan kebebasan dari dosa. Ketika kita mengakui dosa-dosa kita dan datang kepada-Nya, kita diampuni dan diberi keberanian untuk hidup bebas dari ketakutan dan rasa bersalah. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam kebebasan rohani, beribadah dengan sukacita, dan mempercayakan hidup kita pada Tuhan yang sudah membebaskan kita dari dosa.

 

Keempat, menghadapi kegelapan dengan Terang Tuhan. Lukas 1:79 menggambarkan Yesus sebagai “terang” yang datang untuk menerangi mereka yang berada dalam kegelapan dan bayang-bayang maut. Yesus membawa terang yang sejati ke dunia yang penuh dengan kegelapan dosa, keputusasaan, dan ketakutan. Ketika kita mengikuti terang-Nya, kita dipimpin oleh kasih dan kebenaran Tuhan, dan kita tidak lagi berjalan dalam kegelapan.

 

Kegelapan dan keputusasaan seringkali menguasai kita dalam kehidupan. Namun, terang Kristus mengusir kegelapan itu. Dalam Malam Natal ini, kita diingatkan bahwa Yesus adalah terang yang membawa harapan baru. Dalam segala kegelapan hidup kita, Yesus datang untuk memberikan kita terang yang menyinari jalan kita. Ketika kita merasa terhimpit atau cemas, mari kita berjalan dalam terang Kristus, yang memberikan kita kedamaian dan pengharapan. Dengan mengikut Kristus, kita mendapatkan kehidupan yang penuh terang dan pemulihan.

 

Kelima, menyambut kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Zakharia menyatakan bahwa Yesus datang untuk menuntun kaki umat Tuhan ke jalan damai sejahtera. Ini adalah janji tentang kehidupan baru yang diberikan Yesus kepada kita. Yesus mengundang kita untuk menyambut-Nya dengan hati terbuka, karena hanya melalui Dia kita dapat mengalami damai sejahtera sejati dalam hidup kita. Damai sejahtera yang datang dari Tuhan adalah sukacita yang tidak tergantung pada keadaan dunia, tetapi datang dari hubungan yang benar dengan Tuhan. Ketika kita menyambut Yesus dalam hidup kita, kita membuka hati untuk menerima damai-Nya yang melampaui semua pengertian dan keadaan. Kita dipanggil untuk berjalan dalam damai sejahtera yang hanya dapat diberikan oleh Kristus. Dengan hidup yang diberkati oleh Tuhan, kita dapat menjadi saksi damai-Nya bagi dunia yang membutuhkan.

 

Allah melawat umat-Nya dengan terang dan keselamatan melalui kelahiran Yesus Kristus. Yesus datang untuk membebaskan kita dari dosa, membawa damai sejahtera, dan memberi kita harapan baru. Pada Advent IV ini, kita diingatkan untuk menyambut kedatangan Tuhan dalam hidup kita dengan penuh sukacita dan pengharapan, karena Yesus adalah terang yang membawa kehidupan yang baru. Karena itu, mari kita terus berjalan dalam terang Kristus, mempercayakan hidup kita pada Tuhan yang menyelamatkan dan menerima damai sejahtera-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Tuhan memberkati kita semua, dan semoga Natal ini membawa terang, damai, dan pengharapan baru bagi setiap keluarga di sini. (rsnh)

 

Selamat Merayakan Advent IV dan merasakan lawatan TUHAN!

Komentar

Postingan Populer