Renungan hari ini: “SUKACITA DALAM PEKERJAAN TANGAN TUHAN” (Yesaya 65:18)

 Renungan hari ini:

 

“SUKACITA DALAM PEKERJAAN TANGAN TUHAN”


 

Yesaya 65:18 (TB) "Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan"

 

Isaiah 65:18 (NET) "But be happy and rejoice forevermore over what I am about to create! For look, I am ready to create Jerusalem to be a source of joy, and her people to be a source of happiness"

 

Nas hari ini membahas topik “Sukacita dalam Pekerjaan Tangan Tuhan.” Ayat ini adalah bagian dari nubuat Yesaya tentang ciptaan yang baru—sebuah masa depan penuh damai, keadilan, dan sukacita yang dijanjikan Tuhan kepada umat-Nya. Yerusalem dalam konteks ini bukan hanya sebuah kota fisik, tetapi juga melambangkan umat Allah yang diperbarui, yang hidup di bawah pemerintahan Tuhan dengan sukacita yang tak berkesudahan.Tuhan berbicara kepada bangsa Israel yang waktu itu masih hidup dalam penderitaan dan penantian. Namun, melalui Yesaya, Tuhan memberikan pengharapan baru: akan datang hari di mana dukacita akan digantikan dengan sukacita, dan Yerusalem akan dipenuhi sorak-sorai.

 

Tuhan berkata, “Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan.”Ini menunjukkan bahwa sukacita sejati tidak bersumber dari keadaan dunia, melainkan dari pekerjaan tangan Tuhan sendiri. Dunia bisa memberi kebahagiaan yang sementara, tetapi hanya Tuhan yang bisa memberi sukacita yang kekal. Setiap ciptaan Tuhan, baik itu alam semesta, kehidupan manusia, maupun rencana penyelamatan-Nya, selalu membawa sukacita. Bahkan di tengah penderitaan, orang percaya diajak untuk tetap bersukacita karena mereka tahu bahwa Allah sedang bekerja, menciptakan sesuatu yang indah di balik segala hal yang terjadi.

 

Yesaya menyampaikan janji Tuhan: “Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.”Yerusalem di sini melambangkan umat Tuhan yang dipulihkan, yang hidup dalam berkat, kedamaian, dan hubungan yang benar dengan Allah. Janji ini bukan hanya untuk bangsa Israel secara fisik, tetapi juga mengacu pada Yerusalem yang baru (Why. 21:1–4), yaitu kehidupan kekal di hadapan Allah. Tuhan berjanji bahwa dalam ciptaan yang baru itu: Tidak akan ada lagi tangisan dan penderitaan, hidup akan dipenuhi damai dan sukacita, dan hubungan antara Allah dan umat-Nya akan dipulihkan sepenuhnya.

 

Seruan “bergiranglah dan bersorak-sorak” bukan hanya untuk masa depan Yerusalem baru, tetapi juga untuk kehidupan saat ini.Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam sukacita dan ucapan syukur setiap hari, karena setiap hari adalah bukti bahwa Allah masih berkarya di dalam hidup kita. Sukacita orang percaya tidak tergantung pada keadaan, tetapi pada iman kepada Allah yang mencipta dan memelihara hidup. Di tengah pergumulan, iman kita memampukan kita untuk melihat tangan Tuhan yang sedang bekerja.Kita dipanggil untuk menjadi seperti Yerusalem yang baru — tempat di mana sukacita dan sorak-sorai Tuhan nyata bagi dunia di sekitar kita.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas ini:

 

Pertama, kebahagiaan sejati ada dalam pekerjaan Tangan Tuhan. Ayat ini mengajarkan bahwa sukacita dan sorak-sorai yang sejati berasal dari karya Allah. Tuhan mengajak umat-Nya untuk bergirang dan bersorak-sorak atas apa yang telah diciptakan-Nya. Dunia ini bisa memberi kebahagiaan yang sementara, tetapi hanya Tuhan yang mampu memberikan sukacita yang abadi.

Renungkanlah:Apakah kita sering kali mencari sukacita dari hal-hal sementara di dunia ini? Ataukah kita lebih memilih untuk menyukuri pekerjaan tangan Tuhan dalam hidup kita, meskipun dunia ini penuh tantangan? Setiap momen yang kita alami, bahkan dalam kesulitan, dapat menjadi bagian dari sukacita yang diberikan Tuhan jika kita mengakuinya sebagai karya-Nya.

 

Kedua, Yerusalem baru: Simbol pemulihan dan harapan. Tuhan berbicara tentang Yerusalem sebagai tempat yang penuh sorak-sorai dan kegirangan. Ini bukan hanya tentang kota fisik, tetapi Yerusalem yang baru—suatu gambaran tentang pemulihan dan kedamaian yang sempurna. Ketika Tuhan berbicara tentang Yerusalem yang penuh sorak-sorai, Ia menggambarkan keadaan di mana umat-Nya akan hidup dalam sukacita yang penuh, tanpa penderitaan.

 

Ketiga, panggilan untuk bersyukur dan bergirang. Tuhan mengajak umat-Nya untuk bergirang dan bersorak-sorak atas apa yang telah Ia ciptakan. Ini adalah ajakan untuk berhenti sejenak, mengingat segala kebaikan Tuhan, dan menghargai pekerjaan-Nya dalam hidup kita. Tuhan ingin kita memiliki sikap syukur yang terus-menerus, tidak hanya dalam saat-saat sukacita, tetapi juga dalam menghadapi kesulitan.

 

Keempat, sukacita sebagai bagian dari kehidupan orang percaya. Ketika Tuhan berbicara tentang penduduk Yerusalem yang penuh kegirangan, itu mengacu pada umat Tuhan yang hidup dalam damai, sukacita, dan pengharapan yang datang dari-Nya. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menyatakan sukacita itu dalam kehidupan kita, meskipun kita hidup di dunia yang penuh dengan kesulitan. Sukacita kita berasal dari hubungan kita dengan Tuhan dan pengharapan akan kehidupan kekal bersama-Nya.

 

Kelima, sukacita yang Abadi: Harapan di masa depan. Akhirnya, Yesaya 65:18 mengarahkan kita pada harapan akan masa depan yang penuh kegirangan di dalam Tuhan. Allah berjanji untuk menciptakan dunia yang baru, di mana umat-Nya akan menikmati kedamaian dan sukacita yang abadi. Ini adalah janji yang menanti kita: kehidupan kekal di hadapan Allah, di mana tidak ada lagi penderitaan, air mata, atau kesedihan.

 

Yesaya 65:18 mengajak kita untuk bersukacita dan bergirang dalam pekerjaan tangan Tuhan, baik yang sudah nyata dalam hidup kita hari ini maupun yang akan datang dalam kehidupan kekal. Sukacita ini bukan hanya tergantung pada keadaan dunia, tetapi pada janji Allah yang setia. Kita diajak untuk hidup dalam syukur, menyadari bahwa segala yang kita alami adalah bagian dari pemulihan yang dilakukan Allah. Karena itu, marilah kita menantikan Yerusalem yang baru dengan penuh harapan, karena di sanalah sukacita dan kegirangan yang sejati akan ada untuk selama-lamanya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer