Renungan hari ini: “KRISTUS: KEKUATAN DAN HIKMAT ALLAH BAGI SEMUA ORANG YANG DIPANGGIL” (1 Korintus 1:24)
Renungan hari ini:
“KRISTUS: KEKUATAN DAN HIKMAT ALLAH BAGI SEMUA ORANG YANG DIPANGGIL”
1 Korintus 1:24 (TB2) "Tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah"
1 Corinthians 1:24 (NET) "But to those who are called, both Jews and Greeks, Christ is the power of God and the wisdom of God"
Nas hari ini berbicara mengenai “Kristus: Kekuatan dan Hikmat Allah bagi Semua Orang yang Dipanggil.” Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menegaskan bahwa Kristus adalah pusat dari kehidupan iman kita, baik bagi orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Bagi mereka yang dipanggil oleh Allah, Kristus tidak hanya sekadar seorang penyelamat atau tokoh sejarah, tetapi juga kekuatan dan hikmat Allah yang nyata dan aktif dalam kehidupan mereka.
Kekuatan Allah yang dimaksud di sini bukanlah kekuatan dalam bentuk kekuasaan atau dominasi yang biasa dimengerti oleh dunia ini, tetapi kekuatan yang datang melalui penyaliban dan kebangkitan Kristus. Bagi banyak orang pada zaman itu, salib adalah simbol kelemahan dan kegagalan. Namun, bagi orang yang dipanggil, salib menjadi simbol kekuatan yang mengalahkan dosa dan maut, dan kekuatan untuk hidup baru dalam Kristus. Kekuatan ini tidak terbatas oleh keadaan fisik atau situasi duniawi, melainkan sebuah kekuatan yang bekerja dalam kehidupan orang percaya untuk mengatasi segala tantangan dan pencobaan. Kristus, sebagai kekuatan Allah, mengubah hidup kita. Dia memberi kita kekuatan untuk bertahan dalam kesulitan, untuk tetap setia meski dihadapkan dengan penderitaan, dan untuk terus maju dengan harapan yang tidak tergoyahkan.
Kristus juga adalah hikmat Allah yang melebihi hikmat dunia. Dunia seringkali mencari kebijaksanaan melalui pengetahuan manusia, filsafat, dan strategi duniawi. Namun, kebijaksanaan Allah datang dalam bentuk penyataan kasih yang sempurna melalui Kristus, yang memilih untuk mati di atas salib demi keselamatan umat manusia. Hikmat Allah tidak terletak pada pemahaman manusia yang terbatas, tetapi pada pemahaman akan keselamatan yang sempurna melalui Kristus, yang memberi kita pengertian sejati tentang hidup, kasih, dan tujuan kita di dunia ini. Dalam Kristus, kita menemukan kebenaran sejati, yang memberikan kita hikmat untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menghadapi kehidupan ini dengan hati yang penuh pengertian dan kasih.
Paulus menekankan bahwa Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah bukan hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga bagi orang bukan Yahudi (atau bangsa-bangsa lain). Ini adalah pesan inklusif yang menunjukkan bahwa keselamatan dalam Kristus terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang etnis, budaya, atau status sosial. Allah memanggil setiap orang untuk datang kepada-Nya, menerima Kristus sebagai sumber kekuatan dan hikmat dalam hidup mereka.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan:
Pertama, Kristus adalah Kekuatan Allah. Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa Kristus adalah kekuatan Allah yang lebih besar dari segala kekuatan dunia. Di dunia ini, kita seringkali melihat bahwa kekuatan dipahami melalui kuasa politik, ekonomi, atau fisik—yang tampaknya mampu mengendalikan banyak hal. Namun, Paulus mengungkapkan bahwa kekuatan sejati Allah terlihat dalam penyaliban Kristus, yang tampaknya merupakan tindakan kelemahan, tetapi justru di sana kekuatan Allah bekerja dengan cara yang mengejutkan.
Kristus, yang mati di salib, mengalahkan dosa dan maut, menunjukkan bahwa kekuatan Allah tidak terletak pada dominasi atau kekuasaan duniawi, melainkan pada kasih yang mengorbankan diri untuk menyelamatkan umat manusia. Melalui penyaliban, kita memahami bahwa kekuatan Allah tidak mengandalkan kemegahan atau ketakutan, melainkan kasih yang membawa kehidupan.
Kedua, Kristus adalah Hikmat Allah. Selain sebagai kekuatan Allah, Kristus juga adalah hikmat Allah. Hikmat yang dimaksud bukanlah kebijaksanaan dunia yang seringkali terjebak dalam rasionalitas dan logika manusia, tetapi hikmat yang datang dari Allah, yang mengubah pandangan kita tentang hidup, kebenaran, dan tujuan hidup itu sendiri. Hikmat Allah dalam Kristus mengajarkan kita bahwa kasih, pengampunan, dan kerendahan hati adalah jalan menuju kehidupan yang sejati. Dalam dunia ini, banyak orang mencari kebijaksanaan melalui kekayaan, kekuasaan, atau pencapaian pribadi. Namun, Kristus mengajarkan hikmat yang berbeda: hidup yang penuh pengorbanan, memperlakukan orang lain dengan kasih, dan mengutamakan kepentingan Allah serta sesama. Hikmat yang datang dari salib menunjukkan bahwa kehidupan sejati ditemukan dalam mengikuti teladan Kristus, bukan dalam mengejar ambisi duniawi.
Ketiga, Kristus untuk semua orang yang dipanggil. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah untuk semua orang yang dipanggil, baik itu orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi. Ini mengajarkan kita bahwa keselamatan dan hikmat Allah dalam Kristus tidak terbatas hanya untuk satu kelompok orang saja, melainkan untuk semua bangsa dan suku. Hal ini menjadi panggilan bagi kita untuk mengingat bahwa Kristus adalah untuk semua orang, tanpa membedakan latar belakang budaya, ras, atau status sosial. Sebagai orang yang dipanggil oleh Allah, kita dipanggil untuk membawa kabar baik ini ke semua lapisan masyarakat, tanpa kecuali.
Renungan ini mengajak kita untuk mengingat bahwa Kristus adalah sumber kekuatan dan hikmat Allah yang nyata dalam kehidupan kita. Dalam Kristus, kita memiliki kekuatan untuk menghadapi dunia yang penuh tantangan, dan hikmat untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu, kita dipanggil untuk membawa kabar baik ini kepada dunia, menyadari bahwa Kristus adalah untuk semua orang yang dipanggil. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN



Komentar
Posting Komentar