Renungan hari ini: "KEPASTIAN PERLINDUNGAN TUHAN ATAS UMAT-NYA" (2 Raja-raja 19:34)
Renungan hari ini:
"KEPASTIAN PERLINDUNGAN TUHAN ATAS UMAT-NYA"
2 Raja-raja 19:34 (TB2) "Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku"
2 Kings 19:34 (NET) "I will shield this city and rescue it for the sake of my reputation and because of my promise to David my servant’”
Nas hari ini membicarakan "Kepastian Perlindungan Tuhan atas Umat-Nya." Dalam 2 Raja-raja 19:34, Tuhan memberikan janji yang luar biasa kepada Raja Hizkia, yaitu perlindungan atas kota Yerusalem. Ayat ini muncul di tengah situasi genting ketika Yerusalem terancam oleh serangan dari Raja Sanherib, raja Asyur yang sangat kuat. Sanherib telah menghancurkan banyak kerajaan di sekitarnya dan kini mengincar Yerusalem. Namun, Tuhan memberikan penghiburan dan janji yang penuh kuasa kepada Raja Hizkia dengan mengatakan, "Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku."
Ada beberapa hal penting yang bisa kita renungkan dari ayat ini:
Pertama, perlindungan Tuhan yang pasti. Tuhan berjanji untuk memagari kota Yerusalem dan melindunginya dari ancaman musuh. Dalam konteks ini, pemagaran yang Tuhan lakukan bukan hanya berupa benteng fisik, tetapi lebih kepada perlindungan ilahi yang tak terbatas oleh kekuatan manusia. Ketika kita berada dalam kesulitan atau ancaman, kita bisa meyakini bahwa Tuhan memiliki cara-cara yang tak terduga untuk melindungi kita. Perlindungan Tuhan tidak bergantung pada kekuatan kita atau sumber daya manusiawi, tetapi sepenuhnya berdasarkan kasih dan kuasa-Nya.
Kedua, Tuhan melindungi bukan karena kelebihan kita, tetapi karena kasih-Nya. Tuhan menyatakan bahwa Dia akan melindungi Yerusalem "demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku." Ini menunjukkan bahwa perlindungan Tuhan bukan berdasarkan kebaikan atau kekuatan dari pihak Yerusalem atau Raja Hizkia sendiri, tetapi karena Tuhan telah membuat janji kepada Daud, raja yang sebelumnya, dan karena kasih Tuhan terhadap umat-Nya. Tuhan mengingatkan kita bahwa perlindungan-Nya bukanlah hasil dari usaha kita, tetapi karena kesetiaan-Nya terhadap janji-Nya dan kasih-Nya yang tak berubah.
Ketiga, Tuhan Setia pada Janji-Nya. Tuhan berjanji untuk menyelamatkan Yerusalem demi Daud, hamba-Nya. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan setia kepada janji-janji-Nya yang telah dibuat kepada umat-Nya. Janji perlindungan ini adalah hasil dari hubungan perjanjian yang telah lama terjalin antara Tuhan dan umat-Nya melalui Daud. Kita juga memiliki perjanjian yang lebih besar melalui Yesus Kristus, yang menjadi jaminan keselamatan dan perlindungan kita yang abadi. Janji Tuhan adalah jaminan yang tidak akan pernah gagal.
Keempat, perlindungan Tuhan berbasis pada Nama-Nya. Tuhan berkata, "demi Aku," yang menunjukkan bahwa perlindungan ini adalah untuk memuliakan nama Tuhan sendiri. Tuhan melindungi umat-Nya bukan hanya demi kebaikan mereka, tetapi juga demi kemuliaan dan nama-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa tujuan utama dari setiap perlindungan dan berkat yang kita terima adalah untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan. Setiap janji Tuhan dipenuhi untuk menunjukkan kebesaran-Nya. Ketika Tuhan melindungi kita, itu bukan hanya untuk kepentingan pribadi kita, tetapi untuk memuliakan nama-Nya.
Kelima, pentingnya bergantung pada Tuhan dalam masa-masa krisis. Ketika Raja Hizkia mendengar ancaman dari Raja Sanherib, ia berdoa dengan sungguh-sungguh dan memohon perlindungan Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk datang kepada Tuhan dalam doa dan berserah penuh ketika kita menghadapi krisis atau kesulitan besar. Hizkia mengandalkan Tuhan sepenuhnya dan bukan kekuatan manusiawi, dan Tuhan menjawab doanya dengan janji perlindungan yang pasti.Ketika menghadapi krisis atau ancaman dalam hidup, apakah kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, atau lebih sering berusaha mengandalkan kekuatan kita sendiri? Tuhan ingin kita datang kepada-Nya dalam doa dan kepercayaan penuh, seperti Hizkia, dan berserah pada perlindungan-Nya yang pasti.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Beberapa hal penting yang perlu kita renungkan dari ayat ini:
Pertama, kita akan mendapatkan perlindungan Tuhan yang pasti. Tuhan berjanji untuk "memagari" Yerusalem dan menyelamatkannya dari ancaman Sanherib. Pemagaran ini bukanlah pemagaran fisik yang tampak dengan mata manusia, melainkan perlindungan ilahi yang tak terlihat tetapi sangat kuat dan tak terbantahkan. Dalam hidup kita, sering kali kita merasa terancam, baik oleh tantangan internal maupun eksternal. Namun, seperti Tuhan menjanjikan perlindungan bagi Yerusalem, kita juga dapat meyakini bahwa Tuhan selalu memberikan perlindungan kepada umat-Nya, baik dalam bentuk fisik, emosional, maupun spiritual.
Kedua, perlindungan yang kita terima bukan berdasarkan kebaikan kita, tetapi karena Kasih Tuhan. Tuhan menyatakan bahwa perlindungan-Nya atas Yerusalem adalah "demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku." Ini menunjukkan bahwa perlindungan Tuhan bukan karena kesempurnaan atau kekuatan dari Yerusalem atau Raja Hizkia, tetapi karena Tuhan setia pada janji-Nya kepada Daud. Tuhan mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita terima, baik perlindungan, berkat, atau keselamatan, adalah karena kasih-Nya dan kesetiaan-Nya terhadap janji-Nya yang tidak berubah. Ini bukanlah hasil dari usaha atau kesalehan kita, tetapi karena Tuhan berkomitmen untuk menyelamatkan umat-Nya.
Ketiga, tujuan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan demi memuliakan Nama-Nya. Tuhan menyatakan bahwa perlindungan ini adalah "demi Aku." Ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari perlindungan Tuhan adalah untuk memuliakan nama-Nya. Tuhan melindungi umat-Nya bukan hanya demi kebaikan mereka, tetapi juga untuk menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya kepada dunia. Perlindungan yang diberikan Tuhan kepada Yerusalem bukan hanya untuk keselamatan bangsa Israel, tetapi juga untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya. Dalam kehidupan kita, Tuhan juga melindungi kita demi nama-Nya, agar kita menjadi saksi akan kebesaran dan kebaikan-Nya kepada orang-orang di sekitar kita.
Keempat, kita akan mendapatkan kepastian perlindungan TUHAN dalam masa-masa krisis. Yerusalem berada dalam keadaan sangat genting ketika Tuhan memberikan janji ini. Sanherib telah menghancurkan banyak kerajaan, dan ancaman terhadap Yerusalem terasa sangat nyata. Namun, Tuhan memberikan janji perlindungan yang pasti. Ketika kita berada dalam krisis atau masa-masa sulit, kita juga bisa mempercayakan hidup kita kepada Tuhan yang memiliki kuasa untuk melindungi kita dari segala ancaman. Janji Tuhan tidak bergantung pada keadaan eksternal, tetapi pada kesetiaan-Nya yang tak tergoyahkan. Karena itu, renungan ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap situasi yang penuh ancaman atau krisis, kita bisa mempercayakan hidup kita kepada Tuhan yang setia, yang akan melindungi kita demi nama-Nya dan kasih-Nya yang tidak berubah. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN



Komentar
Posting Komentar